Iran Vs Amerika Serikat
Pakar Hub Internasional Analisa Strategi Trump Gunakan Twitter dalam Konflik Iran: Dapat Dibenarkan
Pakar HI jelaskan bagaimana Trump menggunakan twitter sebagai alat diplomasi dalam strateginya memerangi Iran
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Mereka menuntut bahwa seluruh orang-orang yang terlibat itu dihukum karena melakukan sebuah kesahatan yang sangat memalukan," jelasnya.
Demo terhadap pimpinan tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, menurut Anan merupakan hal yang baru.
• Kecam Sanksi AS, Juru Bicara Menlu Iran: Amerika akan Mengakui Kekalahannya
"Sangat sangat besar, sebelumnya tidak pernah terjadi demo yang berani melawan Ayatollah Khamenei sebagai pemimpin tertinggi di Iran," ujar Anan.
Ia mengatakan demo terhadap pimpinan tertinggi Iran sempat terjadi di November 2019, namun karena masih ada sosok Jenderal Qassem Soleimani, protes masih bisa dikendalikan.
"Terjadi sejak bulan November yang lalu, 2019 karena waktu itu krisis ekonomi (embargo AS)," kata Anan.
"Tapi dengan adanya Jenderal Qassem Soleimani itu bisa diatasi walaupun memakan jumlah korban dari demonstran."
"Pada hari ini demonya sudah langusng mengarah kepada pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamanei, dan ini bisa dikatakan sebuah kejadian yang jarang terjadi," tambahnya.
Kemungkinan Revolusi Iran
Anan mengatakan apabila tidak ada campur tangan dari negara lain, stabilitas negara Iran akan bergantung kepada politisi-politisi yang kontra dengan pemerintah.
"Pertama ditentukan sejauh mana politisi Iran yang anti kepada Ayatollah Khamenei, yang mereka katakan ini adalah diktator, ini adalah pendusta, memanfaatkan peluang itu," paparnya.
• Iran Akui Tembak Pesawat Ukraina, Tuai Aksi Protes di Teheran Tuntut Ayatollah Ali Khamenei Turun
Kendati demikian, Anan mengatakan Iran masih mampu bertahan mengamankan kondisi keamanan negara mereka.
"Tapi saya pikir dengan kondisi politik Iran yang agak berbeda dari negara-negara luar," terang Anan.
"Saya kira Ayatollah Khamenei dan presiden Iran Hassan Rouhani, mereka masih bisa mengatasi masalah ini."
Anan juga mengatakan kemungkinan Iran mengalami revolusi karena protes tersebut sangat kecil.
"Sangat-sangat jauh karena pengaruh politik, dan tatanan politik yang berbeda yang tidak bisa disamakan dengan sistem politik," lanjut Anan.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-2.38:
(TribunWow.com/Anung Malik)