Komisioner KPU Terjaring OTT KPK
Debat dengan Abraham Samad soal KPK Gagal Geledah Kantor PDIP, Masinton Pasaribu: Jangan Tutup Mata
Perdebatan terjadi antara Mantan Ketua KPK, Abraham Samad dengan Anggota DPR Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu di acara Kabar Petang tv One.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Lantas Masinton menyebutkan kesalahan yang dilakukan tim KPK saat akan menggeledah kantor PDIP.
Tim lapangan KPK disebut tidak bisa menunjukkan surat tugas penggeledahan tersebut.
"Jangan menutup mata terhadap itu, nah ini apalagi ini yang datang ini tidak mampu membacakan surat tugasnya."
"Tidak mampu menunjukkan surat tugasnya, benar tidak dia ditugaskan ke DPP PDI Perjuangan, benar tidak objek yang harus dia geledah. Tidak ada itu," jelas Masinton.
• Kasus Suap yang Terjaring KPK Libatkan Politisi PDIP dan KPU, Hasto: PDIP Jadi Korban Framing
Mendengar itu, Abraham membenarkan Masinton bahwa penggeledahan memang tak bisa dilakukan tanpa surat tugas.
"Saya sepakat kalau memang petugas KPK tidak dibekali dengan surat-surat yang seperti Pak Masinton katakan, nah memang ini tidak boleh."
"Bahkan Pak Masinton harus laporkan ke Dewan Pengawas," ucap Abraham Samad.
"Itu kan tadi sudah saya katakan," timpal Masinton.
Meski demikian, Abraham menyingung soal pernyataan Dewan Pengawas KPK, Lilik Siregar.
Lilik Siregar mengatakan bahwa petugas KPK sudah dibekali dengan surat-surat tugas.
"Cuma kalau kita melihat Pak Masinton diulang-ulang tadi film, diputar ulang tadi disampaikan oleh Bu Lilik bahwa katanya, saya juga belum tahu persis."
"Katanya bahwa semua petugas KPK itu sudah dibekali dengan administrasi," singgung Abraham.

• Soal Kantor DPP PDIP yang Gagal Digeledah KPK, Masinton Pasaribu Beri Ancaman pada Tim Penggeledah
Kemudian, Masinton kekeh mengatakan bahwa tim yang akan menggeledah Kantor DPP PDIP itu tidak membawa dan membacakan surat tugas.
"Katanya, kan begini ada ketika datang itu berlaku bukan hanya penyidik KPK, penyelidikan polisi, kejaksaan ketika datang ke satu objek, dia bacakan," kata Masinton.
"Itu betul sekali, itu mekanisme yang harus dilakukan," timpal Abraham.