WNI Perkosa Puluhan Pria di Inggris
Bahas Kasus Reynhard Sinaga, Psikolog Forensik: Luar Biasa Baik di Luar, tapi Dalamnya Durjana
Psikolog Forensik STKI, Reza Indragiri angkat bicara soal kasus pemerkosaan ratusan pria Inggris oleh Reynhard Sinaga.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
"Karena kan enggak semua orang punya keberanian untuk tampil ke publik, mereka kan punya keluarga dan lain sebagainya."

• Dimulai sejak 2017, KBRI London Ungkap Proses Pendampingan Hukum pada Reynhard Sinaga
Terkait hal itu, Reza Indragiri pun angkat bicara.
Menurut Reza, orang yang memiliki penampilan yang baik tak menjamin seseorang bebas dari kelainan seks.
"Ternyata orang yang di hadapan kita tampak cerdas, tampak baik, tampak seperti punya prospek hidup yang luar biasa ternyata pada saat yang luar biasa buas," kata Reza.
Ia menambahkan, Reynhard memiliki 'Grooming behaviour' yang memicunya melakukan tindakan menyimpang.
"Saya tidak bermaksud mendramatisir tapi perilaku kejahatan seksual dengan modus grooming behaviour semacam ini yaitu mengajak berteman, minum bersama dan sebagainya adalah modus yang paling sering digunakan oleh pelaku kejahatan seksual dengan korban segala usia," ujar Reza.
"Baik itu anak-anak atau orang dewasa."
Lantas, Reza menyebut perawakan Reynhard tak menunjukkan tanda-tanda kelainan seksual.
"Semakin relevan jika katakan sekali lagi ternyata hati-hati, orang yang tampak luar biasa baik di luar, tapi di dalamnya durjana luar biasa," kata Reza.
"Jelas, agar dia bisa melakukan modus yang penuh dnegan tipu muslihat, yang perlu dengan bujuk rayu dan segala macam dia harus mengandalkan kecerdasannya."
Simak video berikut ini dari menit 11.00:
Dijuluki Peter Pan
Mahasiswa asal Indonesia, Reynhard Sinaga menjadi sorotan internasional setelah kasus pemerkosaan yang dilakukannya terungkap.
Reynhard Sinaga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup setelah terbukti terlibat dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.
Pemberitaan soal Reynhard Sinaga bahkan turut dimuat dalam media internasional, theguardian.com, Selasa (7/1/2020).