Konflik RI dan China di Natuna
Bakamla Ungkap Alasan China Nekat Bertahan Meski Jokowi Sudah Kunjungi Natuna: Dia Ingin Menguasai
Kepala Bakamla Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengungkap alasan mengapa Kapal China nekat berada di perairan Natuna.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Berdasarkan hasil pemantauan, beberapa kapal China masih berlayar sesaat setelah kepulangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Natuna.
Sebagaimana diketahui Jokowi sempat melakukan peninjauan di Natuna pada Rabu siang.
• Dilirik China, Natuna Ternyata Simpan Cadangan Gas Raksasa yang Bisa Buat Singapura Gelap Gulita
"Sampai Desember pun, sampai hari ini pun banyak kapal-kapal asing yang berada di perairan kita," ungkap Najwa Shihab.
"Mata Najwa juga melakukan pemantauan teman-teman, kami melakukan pemantauan lewat ship tracking of airmarine traffic vessel finder. Ini yang kita temukan."
"Saya ingin menunjukkan ke teman-teman apa yang kami temukan, bahkan setengah jam yang lalu ada Coast Guard China di perairan kita, setengah jam yang lalu belum lama ketika Pak Jokowi pulang," papar Najwa Shihab.
Najwa lantas menunjukkan data yang tim Mata Najwa temukan melalui layar, yaitu sebagai berikut:
Senin (6/1/2020):
Terdeteksi 3 Kapal Penjaga Pantai di Perairan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI).
China Coast Guard 5302
Zhongguohajian 2169
Zhongguohajian 5043
Selasa (7/1/2020):
Terdeteksi 5 Kapal Penjaga Pantai di (ZEEI).
China Coastguard 5302
Zhing Guo Haijing 5403
Zhong Guo Haijian 2169
China Coast Guard 46303
Zhong Guo Haijing 5202
Rabu (8/1/2020) pukul 15.00 WIB:
Terdeteksi 2 Kapal Penjaga Pantai di (ZEEI).
China Coast Guard 5302
China Coast Guard 46303

(TribunWow.com/Mariah Gipty)