WNI Perkosa Puluhan Pria di Inggris
Ahli Psikologi Forensik Sebut Reynhard Sinaga Mengidap Inferiority Complex, Apa Itu?
Menurut ahli psikologi forensik Reza Indragiri, Reynhard Sinaga mengidap inferiority complex.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Menurut ahli psikologi forensik Reza Indragiri, pelaku pemerkosaan 190 pria di Manchester, Inggris, Reynhard Sinaga mengalami inferiority complex pada kondisi kejiwaannya.
Hal tersebut disampaikan Reza dalam tayangan Metro Pagi Prime Time di MetroTV.
Awalnya, Reza mengungkapkan harapan Pemerintah Inggris akan mengekstradisi Reynhard kembali ke Indonesia.

• Predator Seks Reynhard Sinaga Dihukum Seumur Hidup, sang Ayah: Sesuai Kejahatannya
"Awalnya saya berharap antara Indonesia dan Inggris punya kerja sama ekstradisi. Kalau kerja sama itu ada, maka pelaku ini akan diproses secara hukum Indonesia," kata Reza Indragiri, Rabu (8/1/2020).
Apabila diproses menurut hukum Indonesia, ada kemungkinan Reynhard akan dijatuhi hukuman mati.
"Kemungkinan yang bersangkutan dijatuhi hukuman mati akan terbuka. Sementara Inggris, sebagaimana negara-negara Eropa lainnya, tidak memberlakukan hukuman mati," jelas Reza.
Reza mengecam dengan keras tindakan kejahatan yang telah dilakukan Reynhard karena telah melanggar martabat manusia.
"Kejahatan seksual, bagi saya merupakan kejahatan bahkan invasi terhadap dimensi pribadi sekaligus harga diri dan martabat yang terdalam. Kejahatan seksual adalah kejahatan yang amat sangat bejat," tegasnya.
Ia juga mengungkapkan dampak kejahatan tersebut bagi korban.
"Kita bisa bayangkan banyak korban telah mengalami penistaan secara seksual dan didahului dengan memberikan obat-obatan terlarang. Mereka dijahati secara seksual dalam kondisi tidak sadar," kata Reza.
Melalui pemberitaan media, diketahui sejumlah korban bahkan tidak menyadari mereka telah menjadi korban dari kejahatan seksual tersebut.
"Bahkan sebagian dari mereka baru mengetahui mereka sudah mengalami peristiwa kelam itu setelah diinformasikan oleh polisi," jelasnya.
Reza menambahkan, apalagi pelaku tidak mengakui kesalahannya dan berdalih tindakannya didasarkan pada suka sama suka.
"Tambahan lagi, si pelaku tetap menyatakan dirinya tidak bersalah," katanya.
"Serangkaian hal tersebut membuat saya semakin mantap mengatakan orang semacam ini mustahil untuk tidak direhabilitasi," lanjut Reza.
• Kasus Reynhard Sinaga Jadi Sorotan, Ini 8 Ciri Predator Seksual yang Harus Diwaspadai