Breaking News:

Kecelakaan Maut di Pagaralam

Berniat Isi Liburan Sekolah, 2 Anak Ini Justru Meregang Nyawa di Bus Sriwijaya yang Jatuh ke Jurang

Dua saudara sepupu yang berniat mengisi libur sekolah, justru harus pergi untuk selamanya karena Bus Sriwijaya yang ditumpanginya jatuh ke jurang

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
SRIPOKU.COM/BASARNAS PALEMBANG
Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi bus Sriwijaya di dasar sungai bawah jurang dengan kedalaman sekitar 80 meter, di Tikungan Lematang Indah Desa Pelang Kenidai Kecematan Dempo Tengah Kota Pagaralam,Rabu (25/12/2019). Terbaru, Dua saudara sepupu yang berniat mengisi libur sekolah, justru harus pergi untuk selamanya karena Bus Sriwijaya yang ditumpanginya jatuh ke jurang 

TRIBUNWOW.COM - Tragedi jatuhnya Bus Sriwijaya ke jurang di kawasan Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan pada Selasa (24/12/2019) menimbulkan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Kepala Desa Perjito, Muhammad Ropudin merupakan satu di antara orang yang turut berduka atas jatuhnya Bus Sriwijaya.

Kedua warganya, yakni Riski Saputra (13) dan Sonia Utami (17) merupakan dua dari puluhan korban tewas akibat terperosoknya Bus Sriwijaya tersebut.

Ayah Sopir Bus Sriwijaya Ungkap Momen Terakhir Anaknya: Sempat Pamit 4 Kali Sama Ibunya

Dikutip TribunWow.com dari SRIPOKU.com, Rabu (25/12/2019), Ropudin mengungkapkan bahwa Riski dan Sonia ternyata adalah saudara sepupu.

Ia kemudian bercerita bagaimana kedua korban tersebut pada awalnya berencana untuk berlibur.

Riski dan Sonia berniat liburan untuk mengisi waktu libur sekolah mereka.

"Kedua korban itu masih saudara sepupuan, karena orangtua mereka kakak beradik kandung, dan kedua korban merupakan palajar yang bersekolah di provinsi Bengkulu," kata Ropudin.

Ropudin kemudian mengatakan bahwa kini kedua saudara sepupu tersebut telah selesai dimakamkan di TPU Desa Perjito.

"Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 00.30 WIB, dan telah dimakamkan di TPU Desa Perjito," katanya.

"Mereka sedang libur sekolah, kalau peristiwa tersebut tidak terjadinya harusnya keduanya sampai desa ini pada selasa pukul 02.00 WIB," lanjut Ropudin.

Penuh Haru, Anak Korban Tewas Kecelakaan Bus Sriwijaya Gelar Akad Nikah di Hadapan Jenazah Ayahnya

Tuntut Tanggung Jawab Pengelola Bus Sriwijaya

Ropudin mengatakan kedua anak tersebut merupakan sosok yang dikenal sebagai anak yang baik di lingkungannya.

Ia mengaku sangat merasa kehilangan atas kepergian Riski dan Sonia.

Ropudin berharap kepada pengelola Bus Sriwijaya untuk bertanggung jawab atas kejadian tragis yang menewaskan puluhan orang tersebut.

Proses evakuasi 37 penumpang bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).Akibat kejadian tersebut 24 orang tewas.
Proses evakuasi 37 penumpang bus Sriwijaya yang mengalami kecelakaan di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019).Akibat kejadian tersebut 24 orang tewas. (Dok. BASARNAS PALEMBANG)

"Jelas kami sedih, kami kehilangan keluarga karena kecelakaan itu, kami berharap pihak
Bus Sriwijaya untuk bertanggung jawab perihal kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa keduanya," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Tags:
Bus SriwijayaKota PagaralamKecelakaan Maut di Pagaralam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved