Dewan Pengawas KPK
Blak-blakan Kritisi Dewas KPK, Haris Azhar: Mencengkram Gedung KPK tapi Kupingnya sampai ke Istana
Aktivis Anti-korupsi Haris Azhar buka suara soal Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Aktivis Anti-korupsi Haris Azhar buka suara soal Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dilansir TribunWow.com, Haris Azhar menilai kehadiran Dewas justru akan semakin memperumit kerja KPK.
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Kamis (19/12/2019), mulanya Haris Azhar menyinggung soal keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk lima orang sebagai Dewas KPK.
"Jadi saya tidak dapat poinnya, nah ketika masuk ke soal dewan pengawas ditunjuk oleh presiden dalam pengalaman republik ini sejauh yang saya bisa ingat," kata Haris Azhar.
"Saya juga bukan orang yang hidup sepanjang republik ini, apointee by president, penunjukan presiden itu hanya untuk kasus tertentu dan untuk kurun waktu tertentu."
• Pidato Perpisahan, Agus Rahardjo Sampaikan Pesan untuk Tjahjo Kumolo: Saya Titip KPK
• Sabagai Organ Baru, Ketua Dewan Pengawas KPK Tumpak Hatorangan Minta Doa Restu
Menurut Haris Azhar, Dewas KPK seharusnya diuji terlebih dahulu sebelum sah dilantik oleh presiden.
Namun, diketahui Dewas KPK telah resmi dilantik pada Jumat (20/12/2019) ini.
"Kalau dia bersifat institusional, maka dalam konteks demokrasi dia harus diuji," kata Haris Azhar.
"Seperti pemilihan pimpinan KPK, komisi-komisi negara yang lain."
Menurutnya, Dewas KPK yang dipilih Jokowi itu tak melalui serangkaian tes yang selayaknya dilakukan.
"Nah, datang ke presiden memang hanya dicek akhir dan distempel dengan Keppres (Keputusan Presiden) keluar, disumpah dan lain-lain," ujar Haris Azhar.
"Tapi kalau dewan pengawas yang kita lihat di undang-undang revisi ini dia institusional."

• Anggota Dewas KPK Harjono, Mantan Hakim MK yang Dikenal sebagai Pelaku Perubahan UUD 1945
Lantas, Haris Azhar menyebut Dewas KPK sebagai jamur.
"Jadi ini ada bangunan KPK masuk nih barang baru, tapi saya mau menggambarkannya sebagai jamur yang akarnya mencengkram gedung KPK, tapi payung jamurnya sampai istana," kata dia.
"Lehernya panjang sampai istana, itu gambaran imajinasi saya soal dewan pengawas."
Haris Azhar bahkan menyampaikan sindiran menohok terhadap Dewas KPK yang telah resmi dilantik itu.
"Mencengkram gedung KPK tapi kuping jamur itu ada sampai ke istana," sindirnya.
"Ini political apointee."
Terkait lima orang Dewas KPK, Haris Azhar tak memungkiri kelimanya adalah orang yang baik.
Namun, menurutnya orang yang baik jika dimasukkan dalam sistem yang tak baik juga akan menjadi buruk.
"Begini, insyaAllah banyak orang baik, ini soal sistem, kita ini lagi bicara si
Ia pun menyinggung nama Menko Polhukam Mahfud MD.
"Orang baik masuk sistem bisa rusak juga tuh kayak gambar meme Pak Mahfud yang bilang orang baik masuk sistem jadi rusak," kata dia.
"Saya enggak bilang ini sistemnya rusak, atau bakal rusak atau orang-orangnya rusak. Tapi kita bukan bicara orang baik, kita ngomong sistem, sistem ini tidak kompatibel dengan penegakan hukum."
Simak video berikut ini menit 0.50:
Jokowi Lantik Lima Dewan Pengawas KPK
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasannya menunjuk lima orang dewan pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dilansir TribunWow.com, lima orang Dewas KPK telah secara resmi dilantik pada Jumat (20/12/2019).
Terkait pelantikan itu, Jokowi menyebut lima Dewas KPK yang dipilih merupakan kombinasi yang baik untuk memperkuat KPK.
Melalui tayangan YouTube KompasTV, Jumat (20/12/2019), Jokowi menyebut lima Dewas KPK itu sebagai orang yang baik.
Jokowi pun menyampaikan alasannya menunjuk kelima orang tersebut.
"Sudah saya sampaikan, beliau-beliau ini orang baik," kata Jokowi pada awak media.
"Memiliki kapabilitas, memiliki integritas, memiliki kapasitas dalam hal-hal yang berkaitan dengan wilayah hukum."
• Jadi Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Sampaikan Pidato Pertama dan Disambut Tepuk Tangan: Opung Kembali
Jokowi menyatakan, memang sengaja memilih Dewas KPK dengan latar belakang yang berbeda-beda.
"Memang kita pilih dari sudut yang berbeda-beda, ada yang mantan hakim, ada yang hakim aktif, ada juga yang mantan KPK, ada juga yang dari akademisi, ada yang mahkamah konstitusi," ujar Jokowi.
Menurutnya, perbedaan latar belakang kelima Dewas KPK itu justru akan semakin memperkuat kombinasi.
Dan diharapkan, kelima Dewas itu mampu memperkuat KPK dengan perbedaan latar belakang yang dimiliki.
"Itu sebuah kombinasi yang sangat baik sehingga bisa memberikan fungsi terutama fungsi kontrol dan pengawasan terhadap komisioner KPK," kata Jokowi.
"Saya pikir ini nanti akan bekerja baik dengan komisioner."
Lima Nama Dewan Pengawas KPK
1. Artidjo Alkostar - Mantan Hakim Mahkamah Agung (Anggota Dewas KPK)
2. Albertina Ho - Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang (Anggota Dewas KPK)
3. Syamsuddin Haris - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Anggota Dewas KPK)
4. Harjono- Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (Anggota Dewas KPK)
5. Tumpak Hatarongan Panggabean - Mantan Wakil Ketua KPK (2003-2007) (Ketua merangkap Anggota Dewas KPK). (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)