Terkini Nasional
Tak Setuju UN Jadi Alat Pendaftaran, Sophia Latjuba: Kelemahan Pemerintah Jangan Dijatuhkan ke Murid
Sophia Latjuba mengaku tidak setuju jika hasil Ujian Nasional (UN) dijadikan sebagai patokan untuk seleksi pendaftaran ke jenjang lebih tinggi.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
"Ujian nasional yang hanya ujian nasional, satu pillihan ganda yang dibuat oleh satu orang atau sekolompok orang, yang menilai anak-anak dari sabang sampai merauke, dengan latar belakang yang berbeda-beda," jelas Sophia Latjuba.
"Dengan guru berbeda-beda, orang-orang mungkin yang membuat ujian nasional ini bukan guru juga mungkin, yang tidak tahu bagaimana menghendel anak."
• Mendikbud Nadiem Makarim Akhirnya Hapus Ujian Nasional (UN), Apa Penggantinya?
Maka dari itu, Sophia Latjuba mengatakan, yang seharusnya memberikan penilaian adalah guru ataupun sekolah itu sendiri.
Karena menurut Sophia Latjuba, guru dan sekolah tentunya lebih tahu dan lebih mengenal dengan karakteristik dari siwanya.
"Jadi menurut saya, assessment itu classroom job, this is teacher job," ungkap Sophia Latjuba.
Oleh karenanya, Sophia Latjuba menyebut ujian nasional sebagai bentuk kemalasan dari pemerintah.
Menurutnya, ujian nasional dijadikan sebagai alat penilaian jutaan siswa di Indonesia, padahal para siswa tersebut mempunyai latar belakang yang tidak sama.
"Jadi menurut saya ujian nasional itu ya hanya dibuat karena kemalasan pemerintah saja," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)