Terkini Nasional
Sophia Latjuba Tak Setuju Anggapan Hapus Ujian Nasional Bikin Siswa Lembek, Tunjukkan Bukti Data
Selebriti Sophia Latjuba mengaku tidak setuju dengan pernyataan penghapusan Ujian Nasional (UN) akan membuat siswa menjadi lembek.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Selebriti Sophia Latjuba mengaku tidak setuju dengan pernyataan penghapusan Ujian Nasional (UN) akan membuat siswa menjadi lembek.
Pernyataan tersebut sebelumnya diucapkan oleh mantan wakil presiden Jusuf Kalla.
Dikutip TribunWow.com dari tayangan 'Mata Najwa', Rabu (18/12/2019), Sophia Latjuba memberikan bukti jika ujian nasional tidak ada pengaruhnya dengan kepribadian siswa itu menjadi kuat atau lembek.
• Sophia Latjuba Sebut Ujian Nasional sebagai Bentuk Kemalasan Pemerintah, Begini Dasarnya
Sophia Latjuba memberikan bukti berupa hasil survei global terkait kualitas sistem pendidikan Indonesia.
Dirinya menjelaskan jika kualitas sistem pendidikan Indonesia berada di urutan 72 dari 76 negara.
Survei tersebut menunjukkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia sangat rendah.
"Kalau untuk membentuk manusia tidak lembek kenapa kita kalau disurvei secara global kita ada di urutan 72 dari 76 sistem pendidikan kita setelah diuji," ujar Sophia Latjuba.
"Nomor 72 dari 76 setelah 15 ujian nasional," sambungnya.
Mendengar hal itu, Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Gerindra, Sudewo langsung memberikan bantahan.
Sudewo mengatakan buruknya sistem pendidikan Indonesia tidak semata-mata hanya soal ujian nasional.
Menurutnya, yang menjadi bahan evaluasi adalah isi dari ujian nasionalnya tersebut.
"Saya melihatnya begini mbak, bukan karena faktor ujian nasionalnya itu," jelas Sudewo.
"Mental dia di urutan 72 dari 78 negara, tetapi isi dari ujian nasional itu yang harus dievalusasi dilihat kembali," tambahnya.
• Penggantian Sistem Ujian Nasional oleh Mendikbud Nadiem Makarim, Ini Tanggapan Presiden Jokowi
Sudewo menjelaskan, ujian nasional sebaiknya tidak bersifat hafalan seperti yang berlaku saat ini.
Melainkan adalah suatu penalaran.
"Isinya tidak hanya hafalan tetapi penalaran," ungkap Sudewo.
Selain itu, Sudewo juga mengatakan betapa pentingnya sebuah ujian nasional.
Sudewo lantas menanyakan bagaimana cara mengetahui stadarisasi siswa atapun sekolah jika tidak ada ujian nasional.
Oleh karena itu, dirinya kurang setuju jika ujian nasional murni dihapus.
Tetapi lebih baik kalau sistemnya yang diubah dari hafalan menjadi penalaran.
"Kan bisa saja penalaran tetapi ujian nasional, jadi ada ukurannya, standar,"
"Bagaimana kita bisa tahu, prestasi sekolah, prestasi anak jika tidak ada ujian nasionalnya," tutupnya.
Tonton Videonya:
• Terkait Ujian Nasional, Putra Nababan: Jangan Ganti Menteri, Ganti Kebijakan dan Kurikulum
Pertanyakan Kapasitas Pembuat Soal Ujian Nasional
Selebriti Sophia Latjuba sedikit membahas kapasitas pembuat soal Ujian Nasional (UN).
Hal itu disampaikan oleh Sophia Latjuba dalam acara Mata Najwa yang tayang di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (18/12/2019).
Hal itu bermula ketika Sophia Latjuba menyatakan setuju dengan rencana penghapusan ujian nasional.
Lebih lanjut, Sophia Latjuba menilai ujian nasional terlalu umum untuk dijadikan alat penilaian setiap siswa.
Terlebih untuk menentukan kelulusan.
Setelah itu, Sophia Latjuba mempertanyakan apakah pembuat soal ujian nasional sudah memahami karakteristik siswa Indonesia yang punya latar belakang berbeda-beda.
"Ujian nasional yang hanya ujian nasional, satu pillihan ganda yang dibuat oleh satu orang atau sekolompok orang, yang menilai anak-anak dari Sabang sampai Merauke, dengan latar belakang yang berbeda-beda," jelas Sophia Latjuba.
"Dengan guru berbeda-beda, orang-orang mungkin yang membuat ujian nasional ini bukan guru juga mungkin, yang tidak tahu bagaimana meng-handle anak."
• Debat di Mata Najwa soal UN dengan Politisi Gerindra Sudewo, Sophia Latjuba: Stres, Stres, Stres
Maka dari itu, Sophia Latjuba mengatakan, yang seharusnya memberikan penilaian adalah guru ataupun sekolah itu sendiri.
Karena menurut Sophia Latjuba, guru dan sekolah tentunya lebih tahu dan lebih mengenal karakteristik dari siswanya.
"Jadi menurut saya, assessment itu classroom job, this is teacher job," ungkap Sophia Latjuba.
Oleh karenanya, Sophia Latjuba menyebut ujian nasional sebagai bentuk kemalasan dari pemerintah.
Menurutnya, ujian nasional dijadikan sebagai alat penilaian jutaan siswa di Indonesia, padahal para siswa tersebut mempunyai latar belakang yang tidak sama.
"Jadi menurut saya ujian nasional itu ya hanya dibuat karena kemalasan pemerintah saja," pungkasnya.
Tonton Videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)