Romahurmuziy Ditangkap KPK
Romahurmuziy Mengaku Terima Uang Rp 250 Juta dari Haris Hasanuddin: Dia Bilang Bentuk Keikhlasan
Uang diperkirakan sebesar Rp 250 Juta itu diterima ketika Haris menyambangi rumah Romahurmuziy pada 6 Februari 2019.
Editor: Lailatun Niqmah
Lalu, Romahurmuziy menanyakan soal siapa yang menjabat sebagai ketua timses.
"Masih ingat timsesnya siapa?" tanya Romahurmuziy.
"Saya sudah tidak ingat," jawab Khofifah.
"Tidak ingat saya ketua timsesnya?" tanya Romahurmuziy.
"Mas Romi sangat intens karena bersaman dengan Kiai Hasyim Muzadi almarhum, beliau minta Mas Romi yang bantu dari unsur PPP. Ada unsur masing-masing tim untuk membantu," kata dia.
Saat Pilgub 2008, Khofifah yang berpasangan dengan Mudjiono berkompetisi dengan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf.
Pilgub Jatim 2008 berlangsung dalam tempo relatif panjang hingga tiga kali putaran mulai Juli 2008 dan baru pada Februari 2009, pasangan terpilih Soekarwo-Saifullah Yusuf dilantik.
Lalu, Romahurmuziy menanyakan mengenai kontestasi Pilkada 2018 kepada Khofifah khususnya peran dari pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kiai Asep Saifuddin Chalim.
"Apakah ada peran Kiai Asep dalam proses Pilgub?" tanya Romahurmuziy.
"Tidak bisa menghitung," jawab Khofifah.
"Tapi ada?" tanya Romahurmuziy kembali.
"Ada, semua berperan," jawab Khofifah.

Romahurmuziy menjelaskan, pada saat deklarasi Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) pada Oktober 2018 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Roziqi, menitipkan Haris Hasanuddin untuk maju pencalonan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.
Namun, Khofifah mengaku pada saat itu belum mengenal Haris Hasanuddin.
"Tidak karena saya belum kenal Pak Haris. Pada awal oktober itu, saya tidak tahu ada Plt di Kanwil Jatim," tambahnya.