Pilkada Serentak 2020
Calonkan Diri di Pilkada 2020, Gibran Justru Disebut 'Overdosis' Pencitraan, Ini Kata Rico Marbun
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengimbau putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka untuk tak terlalu berlebihan melakukan pencitraan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
"Sekarang orang bertanya, kira-kira kalau Gibran jadi wali kota, apa iya dia bisa lebih baik dari wakil wali kota yang sekarang," ujar Rico Marbun.
"Kalau sama saja ya belum tentu bisa menang."
Simak video berikut ini menit 2.50:
Dunia Seakan Runtuh
Sebelumnya, Direktur Ekesekutif Parameter Politik Adi Prayitno mengungkit pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada banyak kesempatan, termasuk pada kampanye Pilpres 2019.
Dilansir TribunWow.com, Adi Prayitno sempat menyebut Jokowi tak akan melibatkan anggota keluarga dalam urusan politik.
Namun, hal yang terjadi justru sebaliknya.
Mulanya Politisi Partai NasDem, Hillary Brigitta Lasut membantah adanya dinasti politik di pemerintahan Jokowi.
"Coba kita bayangkan, kalau ada petani dengan keluarga petani tidak pernah dibilang pertanian dinasti," kata Hillary dikutip dari YouTube KOMPASTV, Senin (16/12/2019).
"Kalau kita bilang ada dokter, suaminya dokter, anaknya dokter, tidak ada kedokteran dinasti."
"Ada juga polisi yang hebat-hebat, anaknya, cucunya semuanya sama-sama Akpol," sambung dia.
• Tanggapi Pro Kontra Pencalonan Gibran, Relawan Ungkap Poin Plus yang Dimiliki: Jadi Anak Jokowi
Hillary pun menegaskan bahwa istilah dinasti politik itu merupakan bentuk kebencian yang diperhalus.
"Ini sepertinya hanya hate speech yang diperhalus gitu," ujar Hillary.
Ia menambahkan, tak ada satu pun aturan yang melarang pencalonan anggota keluarga politisi atau bahkan presiden.
"Yang dilarang di Indonesia adalah penyalahgunaan kekuasaan, tapi kalau urusan anak dari siapa, keturunan dari siapa kita tidak bisa memilih."