Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Bukan Istana, Jokowi Beberkan yang Bakal Dibangun Pertama di Ibu Kota Baru: Seluas 100 Hektare
Saat meninjau lokasi Ibu Kota Indonesia yang baru, Jokowi mengungkapkan apa yang akan pertama kali ia bangun di sana
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
"Tapi akan memiliki penanda bahwa negara kita telah melakukan transformasi ekonomi ke smart economy yaitu dengan dibangunnya klaster-klaster pendidikan, klaster-klaster riset dan inovasi," ujarnya.
Presiden memberikan contoh, dalam klaster pendidikan ia membayangkan di ibu kota yang baru ini dibangun lembaga pendidikan tinggi kelas dunia yang bisa menciptakan talenta-talenta top global secara tepat.
Terkait dengan keinginan lain, presiden berharap adanya pusat riset dan inovasi kelas dunia yang menjadikan ibu kota baru ini sebagai global innovation hub, menjadi titik temu inovasi global.
Hal ini dapat mendorong para generasi muda untuk mengembangkan bakat dan talentanya di bidang sains, sehingga dapat memunculkan lapangan kerja baru.
"Sudah saatnya talenta-talenta Indonesia, talenta-talenta global berkolaborasi mengembangkan smart energy, smart health, smart food production yang akan menciptakan lapangan kerja baru bagi anak-anak muda kita serta mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah kita untuk masuk dan terintegrasi dengan global value chain," imbuhnya.
Dalam proses pembangunannya, Presiden ingin agar ibu kota yang dirancang sebagai kota pintar tersebut juga dibangun dengan cara-cara pintar.
Jokowi menilai, sudah saatnya Indonesia harus meninggalkan cara berpikir konvensional yang selalu melihat semuanya dari sisi anggaran dan sisi biaya.
"Kita harus berani menggunakan cara-cara baru yang lebih kreatif, termasuk dalam pemanfaatan teknologi-teknologi inovasi, dengan bantuan talenta-talenta hebat yang kita miliki yang berada di dalam negeri maupun yang saat ini belajar di berbagai negara di luar negeri," tandasnya.
Lihat video selengkapnya:
(TribunWow.com/Anung Malik/Fransisca Mawaski)