Pilkada Serentak 2020
Bandingkan Jokowi dengan Soekarno, Adi Prayitno Dicecar Politisi PDIP Deddy Sitorus, Lihat Reaksinya
Direktur Ekesekutif Parameter Politik, Adi Prayitno langsung didebat Politisi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus, seusai menyinggung nama Soekarno.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
Dilansir TribunWow.com, Adi Prayitno sempat menyebut Jokowi tak akan melibatkan anggota keluarga dalam urusan politik.
Namun, hal yang terjadi justru sebaliknya.
Mulanya Politisi Partai NasDem, Hillary Brigitta Lasut membantah adanya dinasti politik di pemerintahan Jokowi.
"Menurut saya agak aneh ya kalau kita lihat dari sisi kenyataan sebenarnya di dunia nyata yang dibilang dinasti politik ini hanya di dunia politik," ujar Hillary.
Menurut dia, istilah 'dinasti' hanya diterapkan dalam dunia politik.
"Coba kita bayangkan, kalau ada petani dengan keluarga petani tidak pernah dibilang pertanian dinasti," kata Hillary.
"Kalau kita bilang ada dokter, suaminya dokter, anaknya dokter, tidak ada kedokteran dinasti."
• Kritisi Pencalonan Gibran, Saidiman Ahmad Malah Didebat Politisi NasDem: Kita Seperti Orang Bodoh
"Ada juga polisi yang hebat-hebat, anaknya, cucunya semuanya sama-sama Akpol," sambung dia.
Hillary pun menegaskan bahwa istilah dinasti politik itu merupakan bentuk kebencian yang diperhalus.
"Ini sepertinya hanya hate speech yang diperhalus gitu," ujar Hillary.
Ia menambahkan, tak ada satu pun aturan yang melarang pencalonan anggota keluarga politisi atau bahkan presiden.
"Yang dilarang di Indonesia adalah penyalahgunaan kekuasaan, tapi kalau urusan anak dari siapa, keturunan dari siapa kita tidak bisa memilih."
Lantas, ia menganggap istilah politik dinasti itu merupakan bentuk diskriminasi pada mereka yang berasal dari keluarga politisi.
"Menurut saya kalau sampai kita gunakan frasa political dynasty ini untuk menyudutkan pihak-pihak yang lahir dari keluarga berpolitik, menurut saya itulah yang namanya diskriminasi," sambung Hillary.
• Gibran Maju di Pilkada 2020, Adi Prayitno Ungkit Ucapan Jokowi saat Kampanye: Dunia Seakan Runtuh
Namun, anggapan berbeda disampaikan oleh Adi Prayitno.