Breaking News:

Terkini Internasional

Soal Tudingan China 'Rayu' Ormas Islam, Robikin Emhas: Nahdlatul Ulama Tidak Mungkin Pernah Begitu

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas menanggapi laporan Wall Street Journal, soal 'rayuan' China kepad ormas islam di Indonesia.

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube/tvOneNews
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas menanggapi laporan Wall Street Journal, soal 'rayuan' China kepada ormas islam di Indonesia, Sabtu (14/12/2019). 

Sebut Tak Ada Penyiksaan Muslim Uighur

Robikin Emhas menjelaskan soal Muslim Uighur
Robikin Emhas menjelaskan soal Muslim Uighur (YouTube/tvOneNews)

Pembawa acara kemudian menanyakan soal pernyataan yang menyebut tidak ada penyiksaan terhadap Muslim Uighur.

"Memang tidak ada yang kami tahu," jawab Robikin.

"Tetapi misalnya, yang disebut dengan proses hukum, tindakan polisioner terhadap orang-orang yang dianggap melakukan tindak pidana, terorisme misalnya."

"Maka hakikatnya yang disiksa misalnya, atau yang ditangkap, itu bukan Muslim Uighur."

"Tapi pelaku-pelaku terorisme seperti di Indonesia, seperti Amerika sendiri melakukannya."

"Itu bagian dari komitmen pemberantasan terorisme, jangan dicampuradukkan."

"Kami punya konsen, bagaimana Muslim Uighur di tempat itu bisa menjalankan ibadah.

Mendengar hal itu, pembawa acara kemudian menanyakan langkah tidak akan tinggal diamnya NU jika ada Muslim Uighur yang disiksa.

"Jangan andai-andai, tunjukkan dulu faktanya," jawab Robikin.

"Kalau yang disebut Muslim misalnya seperti di Indonesia, orang berindentitas agama Islam, lalu meledakkan bom Bali, meledakkan gereja, meledakkan bom Thamrin, apa itu bisa dilabeli sebagai Muslim Indonesia?"

"No, jangan, jangan merusak nama baik Islam, itu oknum."

"Nah, kami membedakan itu, maka konsen kami adalah, kalau itu program deradikalisasi, ruang vokasi itu, maka karena mereka muslim, mohon dikasih kesempatan beribadah."

"Supaya aturan undang-undangnya diubah, satu."

"Yang kedua, di antara mereka, ada yang mengeluh bahwa kampanye produk halal dimasukkan di situ."

"Kami juga usul ke otoritas setempat agar indikasi tentang radikalisme, terorisme, dan sebagainya itu didiskusikan oleh seluruh otoritas, termasuk organisasi Muslim yang ada di sana."

"Nah itu kontruktif usulan kami, jadi tidak memberikan stempel yang enggak-enggak atas sesuatu," pungkasnya.

Fadli Zon Sebut Delegasi DPR RI Berhasil Masukkan Isu Muslim Uighur di Draft Resolusi PUIC di Maroko

Simak selengkapnya dalam video di bawah ini mulai menit awal:

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Robikin EmhasNahdlatul UlamaChina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved