Ledakan di Monas
Pakar Intelijen Beni Sukadis Ungkap Sederet Keanehan Ledakan di Monas: Saya Ragu Ini Bisa Diungkap
Pakar Intelijen Beni temukan banyak keanehan dalam insiden ledakan granat asap di Monas yang lukai 2 anggota TNI, ia ragu hal tersebut akan terungkap
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Peneliti Intelijen LESPERSSI Beni Sukadis menjabarkan analisanya terkait insiden ledakan granat asap di Monas.
Berdasarkan analisa yang ia lakukan, dirinya menemukan beberapa keanehan terkait insiden tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompastv, Sabtu (14/12/2019), mulanya Beni membahas soal mengapa ledakan terjadi setelah acara Reuni 212.
"Memang saya lihat itu kenapa kejadian satu hari setelah acara 212," kata Beni.
• UPDATE Terbaru Ledakan di Monas, Cincin Granat Asap yang Meledak Diduga Telah Dicabut Pemiliknya
Beni mengatakan ada kemungkinan ledakan tersebut berkaitan dengan acara Reuni 212.
Ia mengatakan adanya granat asap di Monas adalah bentuk kecerobohan aparat keamanan yang sebelumnya melakukan penjagaan massa Reuni 212.
"Ya mungkin ini ada suatu kecerobohan dari aparat keamanan," kata Beni.
"Saya pikir ini kalau memang benar granat asap, berarti kan ada yang ketinggalan."
"Berarti artinya ada yang menjaga tapi ketinggalan, ini kan aneh, kok bisa ada yang ketinggalan," tambahnya.
Kemudian Beni menyoroti soal kondisi granat asap yang terbungkus plastik.
ia menduga ada hal kesengajaan ketika granat asap terbungkus plastik saat ditemukan.
"Memang suatu kejadian yang aneh di mana granat asap ditaruh di kantong plastik, berarti ada kesengajaan," ujar Beni.
Beni kemudian menyampaikan granat asap tidak akan bisa meledak.
Karena ketika pin pengamannya dicabut dan digunakan, yang keluar hanyalah asap.
"Setau saya granat asap tidak akan meledak, ia dicabut (pin pengaman) akan keluar asap saja," kata Beni.
Lokasi penemuan granat yang dekat dengan Istana Negara dan gedung-gedung penting lainnya seperti Kantor Kementerian Dalam Negeri.
"Ini kan sudah ring 1, di sana ada Istana Negara," kata Beni.
"Itu kan sesuatu hal yang aneh, janggal, kenapa satu bahan peledak ada di situ," tambahnya.
Beni kemudian mengatakan jika memang benar granat tersebut sengaja diletakkan oleh seseorang, maka pesan yang ingin disampaikan adalah kondisi keamanan Indonesia tidak terlindungi.
"Salah satu pesan adalah, Indonesia dalam kondisi yang tidak aman," jelas Beni.
Lalu Beni mengatakan apabila benar granat tersebut sengaja diletakkan oleh seseorang seusai acara reuni 212, maka pesan yang ingin disampaikan adalah mendiskreditkan kelompok penyelenggara reuni 212.
"Kelompok-kelompok ini kan selalu dituduh radikal, dituduh tidak toleran, ini kan soal politik sekarang siapa yang memainkan di balik ini. Itu persoalannya," ujar Beni.
Beni kemudian meragukan soal terungkapnya kasus ledakan granat asap di Monas.
Sebelum kasus ledakan di Monas, Beni mengatakan sebelumnya telah terjadi banyak kasus serupa yang tak kunjung terungkap.
"Ada beberapa kali bom dan segala macam, saya ragu bahwa ini bisa diungkapkan," tandasnya.
• Langkah Anies Baswedan Pascaledakan Granat Asap di Monas, Fokus pada Hal Ini
Video dapat dilihat di awal
Pangdam Jaya Sebut Tak Ada Kejadian Luar Biasa, Masih Dalam Kendali
Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono kala itu menjelaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan ledakan.
Dilansir TribunWow.com dari konferensi pers Kapolda Metro Jaya yang ditayangkan oleh tayangan langsung kompastv, Selasa (3/12/2019), Eko Margiyono mengatakan dari pihak polisi dan TNI tidak akan melakukan penutupan Monas.
"Kita tidak melakukan penutupan, seperti biasa saja," jelas Eko Margiyono.
Ledakan di Monas, Jakarta diduga berasal dari granat asap. Ledakan tersebut lukai 2 anggota TNI (YouTube KOMPASTV)
• Korban Ledakan di Monas Sempat Bangun sesaat setelah Tergeletak dalam Kondisi Penuh Luka
Eko Margiyono mengatakan setelah tim dari Pusat Laboratorium Forensik Polri selesai melakukan penyelidikan di TKP, police line (garis polisi) akan dibuka kembali dan wartawan dapat masuk seperti biasa.
Ia mengatakan tidak ada yang gawat dari peristiwa ledakan di Monas, semua masih dalam kendali.
"Sehingga tidak ada sesuatu yang luar biasa, jadi kembali seperti biasa saja, normal," ujar Eko Margiyono.
Kepolisian Sebut Ledakan di Monas Hanya Kejadian Biasa
Saat konferensi pers pada Selasa (3/12/2019), Kapolda Metro Jaya Gatot Eddy Pramono mengimbau kepada masyarakat Jakarta agar tidak takut untuk beraktivitas seperti biasa.
"Saya mengimbau kepada masyarakat tenang saja, enggak usah khawatir, situasi di DKI Jakarta, saya bersama dengan Pangdam akan mengamankan di sini," jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa ledakan di Monas bukan merupakan sesuatu yang gawat dan bahaya.
"Tidak ada hal-hal kejadian yang menonjol, ini kejadian biasa saja dan kita akan melakukan olah TKP dan kita akan melakukan penyelidikan, mencari dari mana barang itu berasal," imbuhnya.
• Ahli Pertanyakan Sumber Ledakan di Monas: Granat Asap Hanya Buat Pengalihan, Mungkin Granat Nanas
Kapolda Metro jaya Irjen Gatot Eddy Pramono berikan keterangan terkait ledakan di Monas (YouTube KOMPASTV)
• Ledakan Monas Lukai 2 Anggota TNI, Berikut Identitas Korban Terluka yang Dibawa ke RS Gatot Soebroto
(TribunWow.com/Anung Malik)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/benisukadis1.jpg)