Breaking News:

Ledakan di Monas

Ahli Pertanyakan Sumber Ledakan di Monas: Granat Asap Hanya Buat Pengalihan, Mungkin Granat Nanas

Apakah granat asap bisa meledak dan melukai seperti di Monas? Ini Kata Ahli Kimia Joddy Arya Laksmono serta Pakar militer dan intelijen Beni Sukadis.

Editor: Lailatun Niqmah
YouTube KOMPASTV
Konferensi pers yang dilakukan oleh Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya terkait dengan ledakan di Monas 

TRIBUNWOW.COM - Publik dihebohkan dengan ledakan yang terjadi di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (3/12/2019) pagi.

Dua tentara atas nama Serka Fajar dan Praka Gunawan terluka imbas ledakan tersebut.

Kedua korban tengah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta.

Langkah Anies Baswedan Pascaledakan Granat Asap di Monas, Fokus pada Hal Ini

Dari foto dan video yang beredar di jagat maya, korban terkapar dan menderita luka parah.

Tangan kirinya tampak cedera cukup serius, sedangkan wajah dan dadanya berlumur darah.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengklaim, ledakan ini disebabkan granat asap.

Granat itu disebut berada dalam kantong kresek dan meledak ketika dipegang tentara.

Mengenal granat asap

Granat asap tidak sama dengan granat api/nanas.

Granat asap diciptakan untuk mengepulkan asap, alih-alih meledak dan menghancurkan sekeliling.

Riwayat granat asap dapat dilacak pada era Perang Dunia.

Saat itu, militer Amerika menggunakan granat asap sebagai kode komunikasi antara pilot dengan tentara di darat. Asap warna-warni menandakan kode tersendiri.

Di samping itu, tebalnya asap dapat digunakan sebagai media kamuflase untuk menyamarkan pergerakan pesawat ketika hendak mendarat, agar tak ditembak dari jauh.

Dalam perjalanannya, strategi ini ditiru oleh Jerman dan Jepang, musuh Amerika dalam Perang Dunia II untuk mengelabui para pilot Amerika.

Hingga saat ini, granat asap di kalangan militer masih digunakan sebagai sarana penanda, bukan sebagai bahan peledak atau senjata.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
GranatLedakan di MonasLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved