Terkini Nasional
Zaenal Muttaqin Sebut 3 Harapan Awak Kabin untuk Garuda, Berkaca dari Kepemimpinan Ari Askhara
Ketua IKAGI Zaenal Muttaqin mengungkapkan harapannya untuk Garuda Indonesia setelah pencopotan Ari Askhara
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Menurut Zaenal, peraturan itu tidak pernah terjadi sebelumnya.
Zaenal mengakui hal itu sangat menyakitkan sebagai pegawai Garuda.
"Ini tidak pernah terjadi sebelumnya kepemimpinan Garuda sebelumnya, jadi sangat-sangat menyakitkan kami sebagai awak kabin," katanya.
Bahkan dari kebijakan itu, tidak jarang awak kabin jatuh sakit.
"Bayangkan Jakarta-Sydney, Sydney-Jakarta itu kan dimulai di penerbangan di malam hari sampai sangat pagi kemudian kita balik lagi ke Jakarta sore hari, itu banyak temen-temen kita yang mengalami kelelahan berkepanjangan, banyak yang di opname sekitar 6-7 orang."
"Itu yang membuat temen-temen kita ini peraturan apa yang dibuat oleh Ari Askhara," jelasnya.
Tak berhenti di sana, Ari Askhara juga disebut membuat kebijakan yang bersifat diskriminasi.
Pegawai darat diberi usia pensiun normal 57 tahun, berbeda dengan awak kabin Garuda Indonesia.
"Kemudian juga ada diskriminasi terhadap kebijakan usia pensiun normal 56 jadi 57, ini dilakukan hanya pegawai darat."
"Sementara kami pegawai Garuda tapi khususnya awak kabin, sama-sama pegawai Garuda kenapa kebijakan ini berbeda," ungkapnya.

• Bahas Copotnya Dirut Garuda, Said Didu Bandingkan Langkah Erick Thohir dan Rini Soemarno, Apa Saja?
Yang lebih parah lagi kebijakan itu dibicarakan tanpa adanya diskusi dengan IKAGI.
"Dan kebijakan itu dengan manajemen tanpa diajak bicara kepada IKAGI khusus awak kabin Garuda Indonesia," ujar Zaenal.
Terkait penyelundupan Harley Davidson di dalam pesawat, Zaenal mengatakan bahwa isu itu sebelumnya sudah lama berkembang.
"Isunya sih kejadian yang kemarin itu kemungkinan besar memang sudah berlangsung lama," ujarnya.
Namun, pihak IKAGI tidak berani untuk menuduh lantaran belum mengetahui faktanya.