Terkini Nasional
Teddy Gusnaidi Keras Kritisi hingga Minta 3 Menteri Ini Diganti, Haikal Hassan Langsung Tepuk Tangan
Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi buka suara soal kegaduhan perpanjangan izin Front Pembela Islam (FPI).
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi buka suara soal kegaduhan perpanjangan izin Front Pembela Islam (FPI).
Dilansir TribunWow.com, Teddy Gusnaidi pun menyebut nama tiga menteri yang patut bertanggungjawab atas kegaduhan itu.
Bahkan, ia menyebut ketiga menteri tersebut layak diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
• Ungkit Jasa FPI dan Imbau Pemerintah Berterimakasih, Haikal Hassan: Di Aceh Siapa?
• Berandai-andai Rizieq Shihab Tak Pimpin FPI hingga Gantikan Mahfud MD, Rocky Gerung: Bubar Enggak??
Hal itu disampaikannya melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (3/12/2019).
Secara terang-terangan, Teddy pun menyebut tiga menteri yang harus bertanggungjawab atas kegaduhan yang terjadi.
Ketiga menteri tersebut yakni Menteri Agama Facrul Razi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, hingga Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
"Menteri Agama Fachrul Razi dari awal bilang enggak akan memperpanjang, Pak Tito melempar masalah ini ke Pak Mahfud," ujar Teddy.
"Pak Mahfud lempar masalah ini ke Pak Tito."
Semua Orang Jadi Hakim...
Terkait perpanjangan izin, status FPI menurutnya seolah digantung oleh ketiga menteri tersebut.
"Kalau sekarang ini digantung dari bulan apa, Juni, digantung, ketika menteri baru pun tidak lebih baik dari kemarin," jelas Teddy.
Lantas, Teddy pun menyayangkan tindakan Tito Karnavian yang langsung membuka polemik izin FPI itu ke publik.
Menurutnya, Tito Karnavian seharusnya menyelesaikan masalah tersebut terlebih dahulu.
"Jadi saya bilang, kalau misalnya para menteri itu seharusnya kan duduk bersama nih, kita putuskan oke Pak Tito panggil FPI nih karena ada khilafahnya, enggak perlu lagi ke publik," kata Teddy.
"Sehingga sekarang semua orang ini menjadi hakim."
Hal itu lah yang menurutnya menjadi penyebab kegaduhan terkait izin FPI.
"Semua akhirnya punya pendapat, punya pandangan, akhirnya kita berantem aja di sini," kata Teddy.

• Ungkap Beda FPI dan Pemerintah, Irmanputra Sidi: Enggak Perjuangkan Triliunan Harta seperti Negara
• Yusuf Martak Tantang Pemerintah dan Sebut Arab Saudi Justru Lindungi Rizieq: Kalau Tak Suka Bilang
Lantas, Teddy juga menyebut status izin FPI perlu segera diperjelas.
Hal itu dilakukan agar FPI dapat menentukan pula langkah yang akan diambil selanjutnya.
"Tapi kalau sudah jelas, FPI nanti kalau seandainya memang benar-benar tidak diperpanjang atau dibubarkan, mereka jelas, 'Oh ada suratnya maka kami akan challange ke pengadilan'," kata dia.
"Tapi kalau ini enggak."
Melanjutkan penjelasannya, Teddy pun mengimbau Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengganti tiga menteri tersebut.
"Makanya di Twitter saya bilang, masih ada waktu bagi Pak Jokowi untuk mengganti para menteri-menterinya," jelas dia.
Mendengar pernyataan itu, Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan pun tertawa sembari bertepuk tangan.
"Bukan apa-apa, karena kalau urusan begini aja enggak sanggup, maka urusan ke depan mereka enggak akan sanggup juga," kata Teddy.
"Makanya masih ada waktu mengganti 3 menteri ini yang jelas-jelas nyalinya sudah tidak ada."
Simak video berikut ini menit 3.46:
Kalau Rizieq Shihab Bukan Pemimpin FPI
Sebelumnya, Pengamat Polirik Rocky Gerung membandingkan FPI dengan NU.
Menurutnya, jamaah FPI yang lebih kecil dari NU memungkinkan pemerintah membubarkan organisasi itu.
"FPI jauh lebih kecil dari NU, karena itu dia rawan untuk dibubarkan," jelas dia.
"Coba FPI jumlahnya setara NU itu, dia mau taruh ideologi apapun negara enggak bakal bubarin. Ini soal pertandingan kekuasaan."
Lantas, ia pun kembali berandai-andai.
Rocky menyinggung nama Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli.
"Kalau misalnya Ketua FPI hari ini Guntur Romli, bukan Habibh Rizieq, mau di-bubarin enggak itu FPI?," tanya Rocky.
Tak hanya Guntur Romli, Rocky juga menyinggung Menko Polhukam Mahfud MD.
"Atau sebaliknya, Habib Rizieq adalah Ketua BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) menggantikan Mahfud, bubar enggak FPI?," imbuh Rocky bertanya.
Terkait hal itu, Rocky pun menyebut cara bernegara masyarakat Indonesia masih jauh dari standar.
"Jadi soal yang kita uraikan hari ini memperlihatkan bahwa taraf kita untuk bernegara itu masih jauh dari standar," ungkap dia.
"Karena kita bicara tentang hal-hal yang tidak substansial hanya karena ketakutan."
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Baca juga:
• Ungkap Beda FPI dan Pemerintah, Irmanputra Sidi: Enggak Perjuangkan Triliunan Harta seperti Negara
• Haikal Hassan Klaim Tito Karnavian Sebenarnya Dukung FPI, Salahkan Sosok Ini di ILC: Beliau Blunder
• Tampil di ILC, Mahfud MD Ungkap Masalah yang Buat SKT FPI Ditolak: Sebenarnya Kita Enggak Mau Ribut
• Yusuf Martak Tantang Pemerintah dan Sebut Arab Saudi Justru Lindungi Rizieq: Kalau Tak Suka Bilang
• Bahas soal Pancasila, Haikal Hassan Sebut Nama Abu Janda hingga Ade Armando