Breaking News:

Agenda Presiden

Jokowi Bandingkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara Lain: Kita Patut Bersyukur

Jokowi mengatakan Indonesia patut bersyukur memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan negara-negara lain di sekitarnya.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi mengatakan Indonesia patut bersyukur memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan negara-negara lain di sekitarnya 

TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan soal target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ingin dicapainya.

Jokowi menjelaskan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,04 hingga 5,05 persen masih merupakan prediksi, ada kemungkinan untuk lebih dan kurang dari angka tersebut.

Dilansir TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (2/12/2019), meskipun angka tersebut masih berupa prediksi, Jokowi mengatakan Indonesia patut bernapas lega, karena mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan negara lain.

Sebut 4 Kriteria Dewan Pengawas KPK, Jokowi Soroti Rekam Jejak Kandidat: Ini Penting

Jokowi Ungkap Nadiem Makarim Belum Minta Wakil Menteri: Belum Terpikir ke Situ

Mulanya Jokowi menjelaskan bahwa angka pertumbuhan ekonomi di Indonesia baru bisa dipastikan setelah awal Januari.

"Itu perhitungan mengenai growth (pertumbuhan) , pertumbuhan ekonomi kita itu masih nanti lah setelah awal Januari," ujar Jokowi.

Jokowi kemudian menjelaskan angka tersebut memang masih berupa prediksi yang bisa naik dan turun.

"Tetapi kan kita ini memperkirakan bukan memastikan, akan tumbuh 5,04 - 5,05% kurang lebih, tapi bisa saja nanti di atas itu, bisa di bawah itu," kata Jokowi.

Presiden RI periode kedua tersebut mengatakan Indonesia termasuk beruntung jika dibandingkan negara-negara lain yang pertumbuhan ekonominya tidak sebagus Indonesia.

"Tetapi yang paling penting kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain, yang sekarang ini hampir semuanya turun, kita ya patut bersyukur masih diberi angka pertumbuhan ekonomi di atas 5%," ujar Jokowi.

Ia mengakui untuk mencapai angka 5% bukan hal yang mudah dicapai.

"Tapi memang untuk 2020 juga bukan sesuatu yang mudah mempertahankan angka itu, meskipun kita tahu target kita di angka 5,3%," katanya.

Jokowi mengatakan kunci dari pertumbuhan ekonomi Indonesia bertumpu pada sektor investasi.

"Kuncinya itu hanya ada di Investasi, kalau pertumbuhan investasi itu bisa mengalami kenaikan yang drastis," papar Jokowi.

Ekspor menurut Jokowi tidak bisa diandalkan pada sitausi saat ini, karena memang iklim ekonomi global yang sedang tidak mendukung.

Kelesuan pasar global menyebabkan Indonesia tidak bisa mengandalkan sektor ekspor untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Itu baru kita angka 5,3% itu bisa ketemu, karena kalau kita ingin menaikkan ekspor padahal pasaranya, marketnya baru turun itu sangat sulit," kata Jokowi.

Beda cerita dengan Investasi, Jokowi mengatakan investasi adalah kesempatan paling besar Indonesia untuk menaikkan pertumbuhan ekonominya.

Investasi di Indonesia sendiri masih terkendala beberapa hal yang menurut Jokowi perlu diselesaikan secara bertahap.

Kendala tersebut di antaranya adalah perijinan dan birokrasi yang rumit.

"Tetapi kalau yang namanya investasi, itu memang peluang besarnya sebetulnya ada tetapi tinggal tergantung bagaimana penanganan di lapangan, yang berkaitan misalnya satu penyelesaian perizinan yang cepat," kata Jokowi.

"Ini sekarang kita list, mana daftar perusahaan yang masih dalam proses perizinan yang terhambat, satu-satu kita selesaikan sekarang, kita memang kerja lebih detail seperti itu."

"Ada masalah yang kedua pembebasan lahan, di mana, diselesaikan, yang berkaitan dengan Pemerintah Daerah, selesaikan dengan Pemerintah Daerah, berkaitan dengan Kementerian, segera hari itu juga selesaikan," tambahnya.

Jokowi menjelaskan hal tersebut nantinya akan berujung pada penyediaan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

"Banyak hal yang seperti itu yang akan kita selesaikan satu per satu, dalam rangka penciptaan lapangan kerja, cipta lapangan kerja," ujar Jokowi.

Investasi nantinya tidak hanya menguntungkan investor tersebut, Jokowi sudah memiliki rencana untuk mengarahkan para investor agar bekerja sama dengan para pengusaha-pengusaha yang ada di daerah.

"Kemudian mulai kita arahkan investasi ini juga akan bisa mengkait dengan usaha kecil, usaha menengah yang ada di daerah," jelas Jokowi.

"Sudah saya pesankan betul agar mereka menggandeng pengusaha kecil, pengusaha menengah yang ada di sekitar investasi itu," imbuhnya.

Jokowi Curiga Dirinya Dijebak dengan Wacana Presiden 3 Periode: Ingin Menjerumuskan

Video dapat dilihat di menit 7.52:

Rizal Ramli Sebut Prioritas Utama Jokowi adalah Bayar Utang

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dikenal karena pembangunan infrastruktur yang besar-besaran di seluruh wilayah Indonesia.

Sering dikatakan pembangunan infrastruktur adalah prioritas utama pemerintahan Jokowi.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Macan Idealis, Senin (18/11/2019), menanggapi hal tersebut Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli kurang setuju soal infrastruktur sebagai prioritas Jokowi.

Rizal Ramli sebut keramaian pembicaraan soal Kabinet Jokowi akhir-akhir ini akibat dari Jokowi yang tak tepat memilih menteri yang sesuai dengan misi
Rizal Ramli menyindir pemerintah yang menyebut infrastruktur sebagai prioritas utama, Rizal Ramli bongkar data yang sebenarnya soal prioritas Jokowi (YouTube Macan Idealis)

Mulanya ia setuju soal pembangunan infrastrukutr Jokowi memang melakukan pembangunan secara maksimal.

"Misalnya di dalam infrastruktur," kata Rizal Ramli.

"Pak Jokowi all out (maksimal) dalam bidang infrastruktur," tambahnya.

Meskipun ia menyetujui Jokowi bekerja maksimal dalam pembangunan infrastruktur namun Rizal Ramli mengatakan infrastruktur bukanlah prioritas utama Jokowi.

"Tetapi kalau dikatakan prioritas utama selama 5 tahun pertama Pak Jokowi adalah infrastruktur, itu salah," kata Rizal Ramli.

Rizal Ramli kemudian membahas total anggaran negara yang paling besar digunakan untuk membayar utang dan bunga utang.

"Karena dari total anggaran yang paling besar adalah bayar pokok dan bunga utang," jelas Rizal Ramli.

"Rp 640 triliun per tahun."

Kemudian baru disusul dengan anggaran untuk pendidikan dan ketiga baru digunakan untuk infrastruktur.

"Kemudian pendidikan sekitar Rp 440 triliun," tambah Rizal Ramli.

"Ketiga baru infrastruktur sekitar Rp 300 sekian triliun."

Publik banyak mengira prioritas utama Jokowi adalah infrastruktur.

Namun Rizal Ramli mengatakan hal tersebut terjadi karena ada informasi yang menipu.

"Informasinya kebanyakan deceptive (menipu), enggak benar," tutur Rizal Ramli.

Rizal Ramli lanjut menyindir pemerintah mengapa tidak jujur dalam memaparkan prioritas mereka.

"Kenapa enggak dibilang nomor satu bayar utang, dua pendidikan, nomor tiga baru infrastruktur," papar Rizal Ramli.

Hal positif yang Rizal Ramli lihat dari Jokowi adalah banyak proyek yang dibangun.

"Positif, proyeknya dibangun," kata Rizal Ramli.

 Kata Sri Mulyani soal Aliran Dana Desa ke Desa Siluman: Kalau Terlanjur Transfer Ya Kami Ambil Lagi

Video dapat dilihat menit 8.20:

(TribunWow.com/Anung Malik)

 
Sumber: TribunWow.com
Tags:
JokowiEkonomi IndonesiaAgenda Presiden
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved