Breaking News:

Staf Khusus Presiden

Soal Staf Khusus Presiden Jokowi, Ali Ngabalin: Ini yang Disebut Pemimpin Brilian Out of The Box

Mantan Staf KSP, Ali Mochtar Ngabalin menjelakan seberapa penting keberadaan Stafsus Milennial dalam ring 1

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
YouTube Talk Show tvOne
Mantan Staf KSP, Ali Mochtar Ngabalin menjelakan seberapa penting keberadaan Stafsus Milennial dalam ring 1 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Staf KSP, Ali Mochtar Ngabalin menanggapi soal Staf Khusus (Stafsus) Presiden Milennial yang menuai banyak kritik dari berbagai pihak.

Ngabalin menjelaskan bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memang memerlukan para Stafsus dari kalangan milennial tersebut untuk menyuplai Jokowi ide-ide segar dan baru yang hanya mungkin terpikirkan oleh anak-anak muda.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Talk Show tvOne, Kamis (28/11/2019), mulanya Ngabalin menjelaskan bahwa stafsus bukanlah hal yang baru.

 

Soal Polemik Gaji, Stafsus Milenial Aminuddin Maruf: Bagi Kami Urusan Dapur Itu Sudah Selesai

Politisi Gerindra Arief Poyuono Kritik Stafsus Presiden soal Polemik Pemberian Grasi: Model Apaan?

"Kalau dilihat dari undang-undang 39 tahun 2018, staf khusus itu bukan satu badan baru dari sebuah birokrasi," ujar Ngabalin.

Ngabalin kemudian menjelaskan apa fungsi dari stafsus.

"Stafsus itu adalah orang terdekat dalam peraturan presiden yang setiap saat bisa diajak bicara oleh presiden," kata Ngabalin.

Tidak sembarangan orang dapat menjadi stafsus presiden.

Ngabalin menjelaskan ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh orang yang akan diangkat menjadi Stafsus presiden.

Faktor pertumbuhan populasi generasi milennial yang kian meningkat juga menjadi dasar Jokowi mengangkat Stafsus dari kalangan anak-anak muda.

"Mereka yang memiliki kompetensi, pengalaman dalam usia yang sangat muda, punya latar belakang pendidikan yang terukur, dan karena jumlah masyarakat Indonesia dari kalangan milennial itu naik sangat drastis," papar Ngabalin.

Ngabalin menjelaskan sebagai seorang presiden, Jokowi perlu untuk menangkap segala aspirasi masyarakat.

Untuk menampung aspirasi dari kalangan milennial, dibentuklah Stafsus yang terdiri dari muda-mudi kalangan milennial.

Dalam perkembangan zaman yang begitu cepat, gagasan anak-anak muda sangat diperlukan agar Indonesia mampu bertahan dan beradaptasi dalam industri 4.0.

"Pemerintah harus bisa menangkap gagasan-gagasan baru, ide-ide yang brilian, dan itu mesti keluar dari satu kebijakan yang dilakukan oleh Bapak Presiden," ujar Ngabalin.

"Karena suka, dan tidak suka hari ini ketika kita bicara tentang industry 4.0 itu, dalam penelitian keterlibatan anak-anak milennial dengan punya kemampuan pikiran, keterampilan yang brilian dalam usia yang muda, mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang banyak," tambahnya.

Ngabalin kembali menegaskan perlunya sebuah pemikiran dari anak-anak muda yang mampu berpikir kreatif dan inovatif.

"Dan inilah yang disebut dengan pemimpin yang memiliki kemampuan brilian melakukan langkah-langkah out of the box (di luar kebiasaan/kotak) dalam memberikan yang terbaik bagi masa depan pemerintah," tutur Ngabalin.

Jawab Ketakutan soal Sifat Kritis Para Stafsus Jokowi, Billy Mambrasar akan Terapkan Main Cantik

Video dapat dilihat di awal:

Billy Mambrasar Ungkap Alasan Jokowi Pilih Stafsus dari Berbagai Latar Belakang

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan tujuh Staf Khusus (Stafsus) Presiden dari kalangan milenial yang datang dari berbagai latar belakang pada, Kamis (21/11/2019).

Billy Mambrasar Staf Khusus pilihan Jokowi yang berasal dari Papua, kemudian menjelaskan mengapa tiap Stafsus memiliki latar belakang yang beragam.

Selain Billy Mambrasar, enam staf khusus lain yang dipilih oleh Jokowi adalah Adamas Belva Syah Devara, Putri Indahsari Tanjung, Andi Taufan Garuda Putra Andi, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, dan Aminuddin Maruf Aminuddin.

Angkie Yudistia saat selfie dengan Jokowi dan 6 staf khusus presiden lainnya.
Angkie Yudistia saat selfie dengan Jokowi dan 6 staf khusus presiden lainnya. (Instagram/@angkie.yudistia)

 

 Tanggapi Kritik Fadli Zon soal Stafsus Jokowi, Pramono Anung: Kita Anggap Saja Itu Hiburan

Dilansir TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompastv, Senin (25/11/2019), mulanya Billy Mambrasar menceritakan tentang latar belakang dirinya.

Pendiri Yayasan 'Kitong Bisa' tersebut menjelaskan bagaimana dirinya sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak, dalam bidang pendidikan.

Terutama pendidikan untuk orang-orang yang berasal dari kalangan masyarakat kurang mampu.

"Saya latar belakang pribadi, saya memiliki pengalman panjang, bergerak di daerah 3 T ( Tertinggal, Terdepan dan Terluar) daerah rural," kata Billy Mambrasar.

"Memberikan pendidikan enterpreneurial education (pendidikan kewirausahaan) kepada marginalized population (populasi marjinal)," imbuhnya.

Kemudian Billy Mambrasar menjelaskan latar belakang staf khusus presiden yang lain.

"Belva punya pengalaman panjang dalam ruang guru, Putri Tanjung dengan Creativepreneurnya dia, exhibition, roadshow, dan lain-lain," papar Billy Mambrasar.

Ia menjelaskan nantinya, dirinya dengan staf khusus presiden yang lain akan menggabungkan ide mereka untuk menciptakan suatu terobosan bagi seluruh warga Indonesia, khususnya anak muda.

"Kami akan menyatukan, kalau orang Papua bilang 'baku gabung jurus', untuk kemudian bikin sistem yang bisa menginklusi kepada seluruh anak muda Indonesia," kata Billy Mambrasar.

 Polemik 7 Stafsus Milenial Jokowi, Digaji Besar meski Tak Kerja Full Time hingga Dianggap Gimik

Video dapat dilihat menit 7.25:

Daftar Nama Staf Khusus Jokowi

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (21/11/2019), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk 13 orang sebagai Staf Khusus Presiden untuk mendampingi dirinya bertugas.

Jokowi memperkenalkan tujuh dari total 13 orang yang menjadi wajah baru di jajaran staf khusus presiden.

Ketujuh orang tersebut dipilih Jokowi dari kalangan milenial.

 

 

 Profil Putri Indahsari Tanjung, Anak Chairul Tanjung yang Ditunjuk Jokowi Jadi Staf Khusus Presiden

Berikut daftar nama 13 staf khusus Jokowi:

1. Putri Indahsari Tanjung - (CEO dan Founder Creativepreneur)

2. Adamas Belva Syah Devara - (Pendiri Ruang Guru)

3. Ayu Kartika Dewi - (Perumus Gerakan Sabang Merauke)

4. Angkie Yudistia - (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tuna rungu)

5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar - (CEO Kitong Bisa, peraih beasiswa kuliah di Oxford)

6. Aminuddin Ma'ruf - (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII)

7. Andri Taufan Garuda Putra (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha)

8. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana (Akademisi)

9. Sukardi Rinakit (Pengamat Politik)

10. Arif Budimanta (Politisi PDI-P, ekonom Megawati Institute)

11. Diaz Hendropriyono (Ketua Umum PKPI)

12. Dini Shanti Purwono (Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard)

13. Fadjroel Rachman (mantan aktivis, Komisaris Utama PT Adhi karya)

 Profil Emma Sri Martini, Mantan Dirut Telkomsel yang Kini Jadi Direktur Keuangan PT Pertamina

 

(TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ali NgabalinJokowiStaf Khusus Presiden
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved