Terkini Nasional
Ketua BNSP Sebut Wacana Penghapusan UN oleh Mendikbud Nadiem Makarim sebagai Upaya Peningkatan Mutu
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) Abdul Mu'ti memberikan penjelasan terkait dengan penghapusan Ujian Nasional (UN).
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW - Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) Abdul Mu'ti memberikan penjelasan terkait dengan penghapusan Ujian Nasional (UN).
Abdul mengatakan, wacana kebijakan ini menjadi bagian usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dilansir TribunWow.com, hal ini ia ungkapkan dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi, Jumat (29/11/2019).
• Anak Muda Keluhkan soal Keterampilan, Mendikbud Nadiem Makarim Paparkan Solusinya
Ia juga mengatakan hal tersebut berkaitan dengan beberapa hal.
"Pertama mengenai pencapaian standar pendidikan Indonesia, kemudian yang kedua adalah keterlaksanaan dan ketercapaian kurikulum," terang Abdul.
"Kemudian yang ketiga adalah bagaimana satuan pendidikan itu juga mengevaluasi tidak hanya kognitif dan skill, tetapi juga karakter," imbuhnya.
Abdul lalu menambahkan, kini UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan karena dapat dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan dimana siswa itu berada.
Hal ini dikarenakan standar pendidikan yang berbeda di tiap daerah.
"Kualitas pendidikan itu berbeda-beda, kemudian kemampuan guru dalam memberikan tes atau soal juga berbeda," ujar Abdul.
Ia kemudian berujar, UN sebagai pertanggungjawaban publik, karena sistem yang dianut oleh Indonesia adalah negara kesatuan.
Selama ini, pengajaran terhadap siswa di Indonesia disebut Ketua BNSP ini hanya memberikan tes yang bersifat kognitif bukan kompetensi.
Termasuk pada Ujian Nasional.
Hal tersebut membuat para siswa tidak siap dalam memasuki dunia kerja saat lulus.
Lihat video selengkapnya pada menit ke 2.34:
• Wacana Penghapusan UN oleh Mendikbud Nadiem Makarim, Pengamat: Ujian Digunakan sebagai Evaluasi
Terkait dengan ketidaksiapan para siswa terhadap dunia kerja sempat disampaikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim pada Kamis (28/11/2019) lalu.
Nadiem Makariem menyebut, anak-anak muda yang baru memasuki dunia kerja umumnya punya keluhan yang sama.