Breaking News:

Reuni Akbar 212

Bantah Tudingan Tito Karnavian soal Reuni 212, Slamet Maarif: Pernyataannya Buat Politik Tak Stabil

Ketua Persaudaraan Alumni ((PA) 212, Slamet Maarif membantah keras tudingan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Slamet Maarif, Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif membantah keras tudingan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Slamet Maarif mengklaim reuni akbar 212 yang akan kembali digelar itu sama sekali tak membawa unsur politik.

Ia pun membantah pernyataan Tito Karnavian yang menyebut gerakan 212 hanya akan mengganggu kestabilan politik.

Hukuman Ahok Telah Selesai, MUI Imbau Kegiatan Reuni 212 Tak Dilaksanakan Tahun Ini: Gak Penting

PA 212 Tak Masalah Ahok Jadi Komisaris Pertamina: Kami Tidak Ada Urusan ke Sana

Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Rabu (27/11/2019), Slamet Maarif menjamin reuni akbar 212 dilakukan sebagai gerakan moral terhadap kebijakan pemerintah. 

"Ya karena kami tetap istiqomah untuk mengkritisi sebagai barisan oposisi gerakan moral terhadap kebijakan apapun yang dilakukan oleh pemerintah yang memang melanggar konstitusi, yang memang melanggar syariat," kata Slamet.

"Tetapi ketika kebijakan pemerintah sesuai dengan konstitusi, tidak melanggar syariat agama, tidak berbenturan dengan nilai agama di Indonesia, tidak melanggar syariat islam ya kami hormati itu semua," sambungnya.

Lantas, Slamet menyinggung soal pernyataan Mendagri Tito Karnavian.

"Jadi saya pikir justru pernyataan Pak Tito itu akhirnya kondisi politik jadi enggak stabil lagi," jelas Slamet.

"Padahal semuanya sudah kembali kepada garis perjuangannya masing-masing," imbuhnya.

Slamet menjelaskan, publik tak perlu megkhawatirkan reuni akbar 212 yang segera diselenggarakan.

Sebab, menurutnya sepanjang gerakan tersebut dilakukan, tak pernah ada keributan seperti yang dikhawatirkan.

"Urusan politik sudah selesai, oleh karenanya satu kali kita mengadakan 212 di 2016, kemudian dua kali reuni kan tidak ada apa-apa," kata Slamet.

"Yang ditakutin berbagai macam pihak kan enggak terjadi."

Ketua Persaudaraan Alumni ((PA) 212, Slamet Maarif
Ketua Persaudaraan Alumni ((PA) 212, Slamet Maarif (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Kapitra Ampera Tanggapi soal Hambatan di Reuni Akbar 212, Haikal Hassan: Saya Punya Arsip Banyak

Tanggapan Mahfud MD soal Reuni Akbar 212 di Monas: Enggak Usah Dipanas-panasi

Lebih lanjut, Slamet menyinggung pihak-pihak yang tak senang terhadap gerakan 212.

"Itu artinya menimbulkan pemikiran yang selama ini ada dalam benak masyarakat ada kelompok 212 fobia gitu loh," kata Slamet.

"Ketika dengar 212 ketakutannya luar biasa, padahal ketakutannya enggak pernah terbukti."

Lantas, Slamet menyebut reuni akbar 212 kali ini betul-betul diselenggarakan sebagai gerakan moral.

Ia pun membantah tudingan adanya isu politik yang dibawa dalam garakan tersebut.

"Kemarin gerakan 212 kemudian terlibat dalam politik karena tahun politik, dan kita terhadap ijtima ulama, setelah itu selesai ya kami kembali ke gerakan moral kita," terang Slamet.

Slamet kembali menyinggung pernyataan Tito Karnavian.

Ia bahkan menyebut pihaknya tak lagi tertarik dengan urusan politik di negeri ini.

"Justru aneh ketika dikatakan oleh Pak Mendagri, politik jadi enggak stabil gara-gara kita, padahal sekarang enggak doyan politik," ungkapnya.

"Bahkan kami pastikan gerakan besok itu benar-benar munajat dan tidak mengundang tokoh politik."

Simak video beriku ini dari menit awal:

Ucapan Tito Karnavian tentang 212

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menyebut kondisi politik Indonesia kini sudah stabil.

Menurutnya, kestabilan politik itu dicapai setelah Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto bersatu.

Tito pun menyinggung soal pandangan negara lain terkait kestabilan politik Indonesia.

"Apapun juga politik kan dinamis, tapi dalam pandangan luar, dalam pandangan Malaysia kemarin saya ketemu banyak tokoh di sana, ternyata politik Indonesia itu stabil sekarang," kata Tito dilansir dari YouTube KOMPASTV, Selasa (26/11/2019). 

Lantas, Tito menyinggung soal gerakan 212.

"Semenjak gabungnya 01 sama 02, tinggal urusannya 212 aja," tutur Tito.

Ia mengungkapkan, rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo membawa dampak baik bagi politik di Indonesia.

"Sebetulnya semenjak adanya rekonsiliasi 01 dan 02 mereka menganggap politik stabil, maka investor, pengusaha Malaysia banyak yang ingin investasi ke Indonesia," ucap Tito.

"Ada beberapa saya ketemu pengusaha cukup besar di sana, dia mendekati saya katanya mau investasi, 'Kenapa enggak di Malaysia? Wah payah politik masih enggak stabil, nanti menang siapa kita enggak ngerti'," sambungnya.

Tanggapan Haikal Hassan

Juru Bicara (Jubir) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan atau akrab dipanggil Babe Haikal Hassan menceritakan perjuangan PA 212 dalam menyelenggarakan reuni di Monas, Jakarta.

Haikal Hassan mengatkan sudah ada pihak-pihak yang mulai melakukan langkah untuk menghambat terjadinya reuni akbar PA 212 di Monas.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Talk Show tvOne, Jumat (22/11/2019), mulanya Haikal Hassan menanggapi soal masalah kepulangan Habib Rizieq Shihab kembali ke Indonesia.

Pihaknya mengatakan terus berdoa dan berusaha agar Habib Rizieq dapat kembali pulang ke tanah air.

"Kita berharap, berdoa, inshaallah segala upaya kita lakukan untuk Beliau (Habib Rizieq) bisa pulang ke Indonesia," jelas Haikal Hassan.

Haikal Hassan mengatakan ada sesuatu yang menghambat Habib Rizieq untuk pulang ke Indonesia.

Ia lebih spesifik mengatakan, pihak yang menghambat kepulangan Habib Rizieq adalah negara Indonesia.

"Kalau enggak ada hambatan pasti sudah pulang dong," tutur Haikal Hassan.

"Negara Indonesia yang menghambat, udah jelas itu, yakin," tambahnya.

Kemudian Haikal Hassan bercerita soal rencana PA 212 yang dalam waktu dekat ini akan mengadakan reuni di Monas.

Ia mengungkap adanya perbuatan-perbuatan yang menghalang-halangi terjadinya reuni 212 di Jakarta.

"Sekarang sudah mulai ada hambatan," jelas Haikal Hassan.

"Masjid-masjid yang dahulu bersiap untuk menampung jamaah-jamaah dari luar, ternyata sudah dicegah," tambahnya.

Ketika ditanyakan soal bukti, Haikal Hassan mengatakan akan membuktikannya di lapangan nanti.

"Nanti kita buktikan," tegas Haikal Hassan.

"Nanti kalau saya bicara enggak ada bukti, nanti dibareskrimkan (dilaporkan ke polisi)."

"Tapi masjid kami sudah dilarang," imbuhnya.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Anung Maulana)

Tags:
Tito KarnavianSlamet MaarifReuni 212Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved