Ahok jadi Bos Pertamina
Soal Penolakan Ahok di Pertamina, Politisi Nasdem: Jangan Belum Apa-apa, Sudah Negative Thinking
Politisi Nasdem Irma Suryani Chaniago minta semua pihak tak buru-buru menilai buruk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam memimpin Pertamina.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Politisi Nasdem Irma Suryani Chaniago meminta pada semua pihak untuk tidak terburu-buru menilai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam memimpin Pertamina.
Irma meyakini, Ahok dapat mengemban tugas yang diberikan padanya.
"Karena kalau kita semua berprinsip positive thinking, selalu husnudzon enggak selalu suudzon dalam membangun bangsa ini ke depan."
"Saya kira bisa Ahok menyelesaikan masalah ini secara bersama-sama," papar Irma dalam tayangan Indonesia Lawyer Club, Selasa (26/11/2019).
• Soal Ahok Masuk Pertamina, Hendri Satrio Bergurau soal Dugaan Campur Tangan Jokowi: Mungkin Sepupu?
Ia mengungkapkan, tidak ada yang salah dari keputusan Menteri BUMN Erick Thohir saat memilih Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Selain itu, Irma juga mengatakan sikap yang dikeluarkan oleh serikat pekerja Pertamina yang menolak Ahok sebagai pimpinan adalah salah.
Hal tersebut dikarenakan mantan Gubernur DKI Jakarta ini tidak bersinggungan langsung dengan para pekerja.
"Komisaris itu setahu saya hanya bicara soal strategi, bisnis, dia tidak bersentuhan langsung dengan pekerja, mereka bicaranya dengan manajemen," beber Irma.
Ia kemudian menjelaskan tentang fungsi serikat pekerja.
"Fungsi serikat pekerja pada dasarnya adalah mengurusi kesejahteraan anggotanya, melindungi anggotanya, kemudian mensejahterakan anggotanya," tutur politisi Nasdem ini.
"Jadi enggak ada kaitannya serikat pekerja dengan posisi-posisi strategis yang memang harusnya itu menjadi hak prerogatif manajemen dan pemerintah."
Irma lalu mengungkapkan, setiap orang mempunyai hak untuk dipilih dan memilih.
Tak hanya itu, Ahok disebut Irma punya kapasitas dan akuntabilitas yang mumpuni sebagai komisaris utama.
Menurutnya, pendapat sejumlah pihak tentang Pertamina yang tidak pantas dipimpin oleh Ahok adalah hal yang keliru.
"Karena asumsi dan dugaan itu beda dengan fakta hukum, jadi enggak bisa dijustifikasi seperti itu," tegas Irma.

• Singgung Keahlian, Andre Rosiade Blak-blakan Minta ErickThohir Pecat Ahok jika Lakukan Ini
Irma lalu menyebut jika mafia migas yang dapat menjadi persoalan Pertamina dan negara mungkin saja terjadi.
Untuk itu, ia berharap Ahok dapat membereskan persoalan tersebut, dengan pengawalan dari sejumlah pihak.
"Kita sama-sama kawal, jadi jangan belum apa-apa, kita sudah negative thinking duluan," ujar Irma.
Membicarakan soal prestasi, Irma mengatakan Ahok juga mempunyai hal tersebut.
"Waktu jadi Bupati Belitung, dia (Ahok) juga punya prestasi lo, dan saya sering sekali dateng ke Belitung Timur."
"Kemudian ketika jadi Gubernur DKI pun, dia punya prestasi, Jakarta bersih lo, sangat bersih."
"Bahkan kali di dekat rumah saya itu enggak ada satupun yang namanya sampah di kali, itu salah satu contoh, itu prestasi," tutur Irma.
Terkait dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies, Marwan Batubara terkait Ahok yang tersangkut masalah sejumlah kasus, Irma mengatakan untuk menyerahkan pada pihak yang berwenang.
"Kenapa juga kemudian kita mengambil hak yang berwenang, mengambil hak Tuhan untuk mengatakan bahwa si A salah, si B benar, si C salah, enggak bisa juga," terang Irma.
Irma lalu meminta setiap pihak untuk tidak terlalu buru-buru dalam menilai seseorang.
"Istilahnya tunjuk ke muka, kelingking berkait," ujar Irma.
Tak hanya itu, Irma juga menyoroti sikap sejumlah politisi Indonesia belakangan ini.
"Jangan juga kemudian kita selalu mengatakan seolah-olah bahwa kita mendukung, tapi kita tidak mendukung."
"Kepura-puraan ini selalu dilakukan oleh politisi-politisi kita hari ini," kata Irma.
Ia juga berujar untuk selalu selaras dengan perbuatan.
Selain itu, di masa sekarang ini, Irma menghimbau untuk tidak lagi membahas hal remeh temeh, melainkan fokus terhadap revolusi industri 4.0.
Lihat video selengkapnya pada menit awal:
• Marwan Batubara Imbau Ahok Mundur dari Pertamina, Arya Sinulingga: Anda Berhalusinasi?
Ahok diminta mundur oleh Marwan Batubara
Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies, Marwan Batubara menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak serius menangani sejumlah dugaan kasus yang menyeret nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Marwan Batubara menyebut Ahok seharusnya mengundurkan diri dari Pertamina dan menjalani proses hukum di KPK.
Diketahui, Ahok kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Namun, terkait hal itu, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membantah pernyataan Marwan Batubara.
Dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (26/11/2019), mulanya Marwan Batubara mengimbau Ahok untuk mengundurkan diri dari Pertamina.
"Karena itu, mari Pak Ahok saya kira lebih bagus mundur," ungkap Marwan.
"Kalau enggak mau mundur, Pak Jokowi karena bukan beliau yang minta silakan ini diganti pak, lanjutkan dengan proses pengadilan, terimakasih," sambungnya.
Terkait hal itu, Presenter Karni Ilyas pun memberikan sebuah pertanyaan pada Marwan.
"Tapi Pak Marwan tidak keberatan dengan emosi (Ahok) ya? Semuanya itu kesalahan yang Pak Ahok enggak jadi pertimbangan?," tanya Karni Ilyas.
Menurut Marwan, dirinya tak terlalu mempermasalahkan karakter Ahok.
Namun, ia lebih menyoroti tentang permasalahan sang mantan gubernur yang menurutnya tak ditindaklanjuti.
"Itu bisa saja pak kalau kita bicara soal nilai-nilai moral, tapi itu kan bukan hal signifikan, kita kan bicara soal hukum dan keadilan," kata Marwan.
"Undang-undang dasar misalnya Pasal 1 mengatakan kita ini negara hukum, Pasal 27 mengatakan semua orang itu sama di hadapan hukum."
Lantas, Marwan menganggap KPK selama ini memperlakukan Ahok secara istimewa.
"Nah, Pak Ahok ini sudah mendapatkan keistimewaan dari KPK, dia dilindungi dari kasus korupsinya lalu dikampanyekan sebagai orang baik, punya integritas," jelas Marwan.
"Saya kira ini tidak bener, saya tidak mau itu, mimimal bagi saya lah, saya tidak bisa menerima itu."
(TribunWow.com/Fransisca Mawaski/ Jayanti Tri Utami)