Ahok Jadi Bos Pertamina
Praktisi Media Sebut Ahok Dapat 'Karpet Merah' Pertamina, lalu Bandingkan dengan Nasib Rizieq Shihab
Praktisi Media, Ilham Bintang buka suara soal penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Simak video berikut ini menit 1.45:
Alasan Ahok Jadi Komut Bukan Direktur Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok resmi menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.
Menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Senin (25/11/2019), Arya Sinulingga mengungkap mengapa Ahok didapuk menjadi Komut bukan Direktur Utama (Dirut).
Mulanya, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa Pertamina merupakan perusahaan terbesar di Indonesia.
Sehingga, Pertamina membutuhkan orang-orang yang paling baik untuk mengelola perusahaan di bidang energi itu.
"Kita yang pasti mencari komposisi pengurus untuk Pertamina karena ini adalah BUMN strategis tidak hanya dari sisi keuntungan bagi negara karena kita tahu bahwa Pertamina adalah perusahaan yang terbesar juga di Indonesia."
"Atau BUMN terbesar di Indonesia sehingga kami mencari pengurus-pengurus yang terbaik saat ini gitu," terang Arya.
Namun, Arya menjelaskan bahwa orang-orang di Pertamina kini masih bekerja dengan baik.
"Baik untuk Komisarisnya dan Direksinya, bahwa kita melihat beberapa saat ini memang Pertamina kita lihat setelah kita evaluasi berada dalam track yang masih benar," ujarnya.
• Sebut Mafia Migas Dekat Kekuasaan, Sudjiwo Tedjo: Jokowi Gunakan Ahok untuk Perangi Tubuhnya Sendiri
• Di ILC, Arya Sinulingga Ungkap Alasan Ahok Dipilih Jadi Komut Pertamina, Singgung soal Mafia Migas
Akibatnya, Pertamina saat ini lebih banyak membutuhkan Komisaris dibanding Direktur.
"Sehingga yang kami tambahkan di Direktur Keuangannya itu diambil dari Telkomsel gitu yah, itu pun sebenarnya karena Pak Pahala kita pindahkan ke BTN yang memang membutuhkan seorang Direktur Utama gitu," ucap Arya.
"Sementara yang banyak kita utak atik adalah di Komisarisnya," imbuhnya.
Lantas Arya menjelaskan mengapa Pertamina kini lebih banyak mencari komisaris.
Pasalnya, Menteri BUMN Erick Thohir disebutkan tengah mencari pengawas-pengawas.