Breaking News:

Ahok Jadi Bos Pertamina

Bahas Ahok, Ali Ngabalin Emosional hingga Imbau Marwan Batubara Cabut Ucapan: Anda Orang Bersih?

Marwan Batubara terlibat perdebatan sengit dengan Mantan Staf Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
Tangkapan Layar YouTube Talk Show tvOne
Perdebatan Ali Ngabalin dan Marwan Batubara saat bahas soal Ahok. 

TRIBUNWOW.COM - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IIRESS), Marwan Batubara terlibat perdebatan sengit dengan Mantan Staf Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Keduanya memiliki perbedaan pendapat mengenai penunjukan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Jumat (22/11/2019), Ali Ngabalin mengaku keberatan terhadap pernyataan Marwan Batubara yang dianggap menghina Ahok.

Marwan Batubara menyebut Ahok sebagai 'orang kotor' setelah menyoroti tentang deretan kasus sang Mantan Gubernur DKI Jakarta. 

Soal Ahok Masuk Pertamina, Ferdy Hasiman Singgung Ketakutan Politisi dan Mafia Migas: Pentingnya Itu

Singgung Deretan Kasus Petinggi Pertamina Era SBY, Ferdy Hasiman Ungkap Modal Besar Ahok

Mulanya, Marwan Batubara menyinggung soal kasus korupsi yang membelit nama Ahok.

Menurutnya, kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun tak ada tindak lanjut.

"Belum lagi kasus-kasus korupsi yang sudah dilaporkan ke KPK, tapi oleh KPK dikatakan bahwa Ahok itu tidak punya niat jahat," ucap Marwan Batubara.

Lantas, ia menyebut Ahok dengan istilah 'orang kotor'.

"Mana bisa mengurus kasus korupsi dengan mengatakan tidak punya niat jahat lalu dikatakan orang bersih, ini sebener-nya orang yang sangat kotor gitu loh," terang Marwan Batubara.

Marwan Batubara lantas menegur Ali Ngabalin yang menyebutnya membenci Ahok.

"Pak Ngabalin juga perlu ingat, jangan memaksakan pendapat Anda bahwa saya itu benci (Ahok)," ucap Marwan Batubara.

Mendengar hal itu, Ali Ngabalin lantas menanyakan maksud pernyataan Marwan Batubara.

"Dengar dengar bang, kalau abang tidak benci kenapa abang menggunakan kata 'orang kotor'?," tanya Ali Ngabalin.

"Memang kotor," sahut Marwan Batubara.

Perdebatan di antara kedunanya pun tak dapat dihindari.

Melanjutkan pernyataannya, Ali Ngabalin lantas mengajukan pertanyaan pada Marwan Batubara.

"Memang Marwan 'orang bersih'?," tanya Ali Ngabalin.

"Iya," jawab Marwan Batubara.

Ali Ngabalin pun kembali bertanya soal 'orang kotor' yang disebutkan Marwan Batubara.

"Kenapa Anda menggunakan kata 'orang kotor'?," tanya Ali Ngabalin.

"Karena buktinya saya punya," ungkap Marwan Batubara.

Namun, belum selesai Marwan Batubara menyampaikan pembelaan, Ali Ngabalin justru memotong pembicaraan.

Ali Ngabalin menilai ucapan Marwan Batubara tersebut tak pantas disampaikan di hadapan publik.

Ia menganggap Marwan Batubara begitu membenci Ahok hingga mengatakan kalimat yang tak pantas.

"Itu artinya kata-kata yang enggak layak dipakai, berarti Anda benci, gitu doang," kata Ali Ngabalin.

"Bukan," jawab Marwan Batubara.

Lantas, Ali Ngabalin kembali mengutarakan keberatannya terhadap pernyataan Marwan Batubara yang menyebut Ahok sebagai 'orang kotor'.

"Kalau Bung Marwan menggunakan ini 'orang kotor', Ahok 'orang kotor', berarti Anda benci," terang Ali Ngabalin.

"Tidak boleh menggunakan kata begitu, kita ini manusia biasa pak, enggak boleh begitu, saya tidak setuju," sambungnya.

7 Milenial Jadi Staf Khusus Presiden, Yunarto Wijaya: Cara Jokowi Jaga Kewarasan di Tengah Birokrasi

Soal Ahok Masuk Pertamina, Ferdy Hasiman Singgung Ketakutan Politisi dan Mafia Migas: Pentingnya Itu

Ali Ngabalin berdebat dengan Marwan Batubara saat bahas soal penunjukan Ahok di Pertamina
Ali Ngabalin berdebat dengan Marwan Batubara saat bahas soal penunjukan Ahok di Pertamina (Tangkapan Layar YouTube Talk Show tvOne)

PA 212 Tak Masalah Ahok Jadi Komisaris Pertamina: Kami Tidak Ada Urusan ke Sana

Marwan Batubara Nilai Ahok Jadi Komut Pertamina adalah Bencana, Minta Jokowi Segera Membatalkan

Bahkan, Ali Ngabalin meminta Marwan Batubara untuk menarik kembali pernyataan yang disampaikan.

Ali Ngabalin mengaku sangat tak terima dengan ucapan Marwan Batubara.

"Anda mesti cabut itu kalimat, menggunakan kata kotor, kalimat kotor, 'Masa negara mengangkat orang kotor seperti begini, negara tersandera', kalimat apa itu?," tanya Ali Ngabalin.

"Saya kira begini," ucap Marwan Batubara mencoba menjelaskan.

Namun, belum sampai ia menyelesaikan penjelasannya, Ali Ngabalin kembali menyahut.

"Jangan, jangan Pak Marwan coba bilang dulu itu kalimat apa itu? Apakah karena kebencianmu?," tanya Ali Ngabalin.

"Tidak, tidak," ucap Marwan Batubara.

"Itu namanya Pak Marwan sedang membenci orang," sahut Ngabalin.

Melihat perdebatan kedua tokoh itu, sang presenter pun mencoba menenangkan.

Sang presenter mengimbau Ali Ngabalin membicarakan hal tersebut secara baik-baik.

"Baik Bang Ngabalin kita selesai membahas diksi, semua orang punya pemahaman yang berbeda," jelas sang presenter.

"Tapi ini kan yang nonton jutaan orang, menggunakan kata-kata orang kotor kepada Ahok itu tidak bagus, gitu loh, itu artinya kebencian," jawab Ali Ngabalin.

Simak video berikut ini menit 9.25:

Alasan Erick Thohir Pilih Ahok

Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan alasannya memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi Pertamina.

Diketahui, Erick Thohir secara resmi mengumumkan Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) di Pertamina.

Dilansir TribunWow.com, Erick Thohir mengaku menunjuk Ahok karena menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai sosok pendobrak.

Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, menyebut pihaknya kini membutuhkan tim yang handal untuk menyelesaikan berbagai masalah di Pertamina.

"Nah, proses-proses daripada pembangunan revinery ini sangat amat berat, jadi saya perlu teamwork yang besar, tidak bisa hanya dirut saja," terang Erick Thohir.

"Harus bagi tugas semua."

Hal itu lah yang menyebabkan Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai petinggi di Pertamina.

Ia menyebut Pertamina membutuhkan sosok pendobrak sebagai pemimpin. 

"Karena itu lah kemarin kenapa kita mau orang yang pendobrak," ucap Erick Thohir.

"Pendrobrak bukan marah-marah."

Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan bahwa Ahok akan menjabat sebagai Komisari Utama Pertamina.
Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan bahwa Ahok akan menjabat sebagai Komisari Utama Pertamina. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Minta Ahok Tak Petantang-petenteng, Andre Rosiade Mengaku Masih Ragukan Integritasnya

Marwan Batubara Bilang Ahok Orang Sangat Kotor, Ali Ngabalin Beri Balasan Sebut Pakar Halusinasi

Erick Thohir pun menampik pandangan sejumlah pihak yang menganggap Ahok adalah sosok yang emosional.

"Saya rasa Pak Basuki berbeda, Pak Ahok berbeda," terangnya.

"Ya jadi kita perlu figur yang pendobrak supaya ini semua sesuai dengan target."

Lantas, Erick Thohir menjelaskan bahwa sebagai komisaris utama Ahok bertugas untuk mengawasi kerja para direksi.

"Toh beliau ini komisaris utama, kan direksinya yang day to day," ucap Erick Thohir.

"Tapi menjaga semua ini."

Lebih lanjut, Erick Thohir mengaku akan secara rutin menyelenggarakan rapat 30 perusahaan milik BUMN.

"Dan rapat bulanan untuk 30 perusahaan BUMN saya kan lakukan (dipimpin) langsung oleh saya, di mana saya akan mengundang dirut dan komut secara bersamaan," ucapnya.

Hal itu menurutnya perlu dilakukan untuk menghindari konflik antara direksi dengan komisaris utama.

"Jadi saya enggak mau ada drama-drama di dalam perusahaan ya, komut menjelekkan dirut, dirut menjelekkan komut, saya enggak mau," ucapnya.

"Kita rapat bersama, kalau memang ada perbedaan ayo kita duduk."

Lebih lanjut, Erick Thohir menyebut direksi harus bekerja sama secara baik dengan komisaris utama.

"Karena tidak mungkin direksi berjalan tanpa dukungan komisaris, komisaris bukan direksi yang melakukan kerja harian itu kan direksi," imbuhnya.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)Basuki Tjahaja Purnama (BTP)Ali NgabalinMarwan BatubaraPertaminaKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved