Ahok Jadi Bos Pertamina
Pro dan Kontra soal Wacana Ahok Jadi Bos BUMN, Tanggapan Rizal Ramli hingga Faisal Basri
Wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk menjadi petinggi di perusahaan BUMN menuai pro dan kontra. Bagaimana tanggapan para tokoh?
Editor: Mohamad Yoenus
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai Ahok dipilih bukan untuk memperbaiki kinerja bisnis perusahaan BUMN.
“Masa orang yang enggak punya kapasitas di BUMN, enggak punya track record di bisnis bagian migas yang benar-benar mumpuni tiba-tiba dicaplok gitu saja. Pasti pertimbangannya bukan ekonomi, tapi politik,” ujar Bhima.
• Bantah Tuduhan Marwan Batubara ke Ahok, Arya Sinulingga: Semuanya Asumsi Saja
Menurut dia, masih banyak sosok lain yang lebih berpengalaman di bisnis BUMN yang pantas menduduki posisi penting di perusahaan plat merah besar seperti Pertamina dan PLN selain Ahok.
Namun, dia enggan menjelaskan siapa sosok yang cocok menjadi petinggi di Pertamina dan PLN itu. “Emang enggak ada orang lain dengan indikator tadi yang lebih cocok dibanding Ahok?” kata Bhima.
Bhima menjelaskan, ada empat kriteria yang harus dipunyai seseorang jika ingin menjadi petinggi di BUMN besar seperti Pertamina dan PLN.
Pertama, orang tersebut harus berintegritas.
Kedua, tak pernah tersangkut permasalahan hukum.
Ketiga, tak terafiliasi dengan partai politik.
Keempat, harus memiliki memampuan komunikasi yang baik.
“Karena nanti BUMN akan bersentuhan dengan unit usaha lain, swasta, investor, kreditur. Itu kan dibutuhkan pola komunikasi yang baik. Jadi komunikasi yang baik juga bisa menjamin karyawan loyal dan punya satu visi yang sama dengan pimpinan,” ucap dia.
• Ini yang Dikhawatirkan Faisal Basri jika Ahok Jadi Bos BUMN: Ahok Bukan Malaikat tapi Roh Ahok Bisa
2. Rizal Ramli
Tak hanya itu, pengangkatan Ahok jadi petinggi di BUMN dipandang akan menimbulkan masalah baru.
Hal tersebut diungkapkan oleh Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.
"Saya bingung Pak Jokowi cari masalah baru," kata Rizal saat ditemui di Hotel Borobudur, Jumat (15/11/2019).
Menurut Rizal, saat ini sudah banyak masalah yang ada di Indonesia yang perlu diselesaikan.
Pengangkatan Ahok sebagai bos perusahan BUMN hanya akan menambah kontroversi yang tidak perlu.