Kabar Tokoh
Marwan Batubara Sebut BTP Lebih Pantas Diseret ke Ranah Hukum: Sudah Lapor Ahok ke KPK 8 Kali
Marwan Batubara sebut Ahok lebih pantas untuk diadili karena tersandung banyak kasus hukum, ia sendiri sudah melaporkan ke Ahok hingga 8 kali ke KPK
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Rekam jejak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok menjadi hambatan besar baginya untuk menempati posisi petinggi BUMN.
Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara adalah satu di antara beberapa orang yang menyoroti masa lalu Ahok yang bermasalah dan menganggap Ahok tidak pantas untuk jadi bos BUMN.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube tvOneNews, Kamis (21/11/2019), Marwan mengatakan Ahok tidak pantas untuk dijadikan petinggi BUMN, ia mengatakan Ahok lebih cocok diseret ke ranah hukum.
• Marwan Batubara Sindir Jokowi Tergesa-gesa soal Ahok di BUMN: Saya Khawatir Presiden Ada Keinginan
"Sudah berulang-ulang saya sampaikan Ahok ini bukannya pantas untuk dipromosi jadi pimpinan BUMN, tapi lebih pantas itu ditangkap untuk diadili," kata Marwan.
Marwan mengatakan bukti untuk mengadili Ahok sudah ada banyak.
"Karena alat-alat bukti untuk menagadili Ahok ini sudah lebih dari cukup," jelas Marwan.
Ia menyebut Ahok dianggap sebagai orang yang bersih karena proses di KPK yang tidak benar.
Marwan mengungkit masalah hukum yang pernah menimpa Ahok sebagai faktor utama tidak pantas menjadi petinggi BUMN.
"Hanya karena ada penyelidikan proses di KPK yang sesatlah maka dia sekarang itu dianggap orang baik," kata Marwan.
"Padahal dia itu sebetulnya orang yang bermasalah, yang tidak qualified."
"Dan punya masalah-masalah hukum." tambahnya.
Marwan kemudian menyerukan kepada orang-orang yang mendukung Ahok agar jangan berfokus pada saat ini, namun juga melihat masa lalu Ahok.
"Ini harusnya rakyat supaya faham," kata Marwan.
"Dan untuk para pendukung Ahok, saya ingatkan anda harus membuka hati jangan cuma menerima ini jagoannya harus jadi."
"Padahal tidak tahu orang ini bermasalah."
"Coba buka hati," tambahnya.
Marwan mengatakan ia sendiri sudah melaporkan Ahok berkali-kali ke KPK.
"Dan saya sudah sampaikan berkali-kali juga, saya menulis buku di 2017 dan sudah melaporkan kasus Ahok minimal ada 8 di KPK, tanggal 12 Juli 2017," kata Marwan.
"Tapi oleh KPK itu tidak pernah diperhatikan," tambahnya.
• Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga Sebut Ahok Sudah Lewati Proses Administrasi Seleksi BUMN
Video dapat dilihat menit 3.13
Sandiaga Uno Dukung Ahok Jadi Bos BUMN
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan pendapatnya terhadap rencana Ahok yang akan dijadikan petinggi BUMN.
Sandiaga Uno memberikan dukungannya terhadap wacana Ahok dijadikan petinggi BUMN.
Dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/11/2019), Sandiaga Uno menjelaskan bagaimana Ahok yang merupakan sarjana pertambangan memiliki kecocokan untuk menjabat sebagai petinggi BUMN.

• Pandji Pragiwaksono Minta Ahok Jadi Petinggi BUMN daripada YouTuber: Saya Ajak Colabs Juga Tak Nyaut
"Mungkin Pak Ahok memiliki kekuatan di bidang pertambangan karena beliau sarjana pertambangan, yang dicari tentu kecocokannya kepada right man at the right place," ucap Sandi kepada wartawan seusai mengisi acara di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta, Bantul, Kamis (14/11/2019).
Ia mengatakan siapapun yang terpilih nantinya, akan tetap mendukung BUMN.
"Dan setelah terpilih, kita sudah wajib (mendukung) karena BUMN milik rakyat, milik bangsa dan negara. Jadi patut didukung untuk memberikan kemaslahatan sesuai dengan Pasal 33 UUD 45," ucap Sandi.
Djarot Syaiful Hidayat Ungkap Kualitas yang Dimiliki Ahok untuk Pimpin BUMN
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang dahulu menemani mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok bicara soal kecocokan Ahok di BUMN.
Djarot Saiful Hidayat kemudian menjelaskan bagaimana obsesi yang dimiliki oleh Ahok akan menjawab apakah Ahok cocok atau tidak di BUMN.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan Kompastv, Senin (18/11/2019), mulanya Djarot yang menjadi narasumber dalam acara 'AIMAN' menceritakan dirinya sudah sejak lama mengenal Ahok.

• Tanggapi Kabinet Baru, Fahri Hamzah Sebut Erick Thohir Perlu Ditegur Jokowi, soal Ahok Masuk BUMN?
Pertama dirinya bercerita telah bekerja menjadi Wakil Gubernur DKI menemani Ahok.
"Saya bekerja langsung dengan Pak Ahok itu dua setengah tahun, cukup lama," kata Djarot Saiful Hidayat.
Djarot Saiful Hidayat kemudian menjelaskan dirinya telah mengenal Ahok saat masih menjabat sebagai Wali Kota Blitar.
"Tapi sebelumnya saya sudah kenal lama ketika dia sebagai Bupati Belitung Timur, dan saya sebagai Wali Kota Blitar," jelas Djarot Saiful Hidayat.
Kedekatannya dengan Ahok yang tidak sebentar, Djarot Saiful Hidayat mengakui dirinya sudah tahu bagaimana jalan pikir dan keinginan seorang Ahok.
"Sudah ngobrol, sedikit banyak saya tahu bagaimana kompetensi Beliau," jelas Djarot Saiful Hidayat.
"Saya tahu bagaimana jalan pikiran, keinginannya, idealismenya kemudian obsesinya, saya tau," tambahnya.
Djarot Saiful Hidayat menjelaskan meskipun Ahok hanya seorang minoritas di Indonesia, tetapi nasionalismenya sangat tinggi.
"Ahok ini adalah seorang Tionghoa, minoritas," terang Djarot Saiful Hidayat.
"Tetapi dia sangat cinta pada Indonesia," imbuhnya.
Djarot Saiful Hidayat kemudian memaparkan apa keinginan Ahok.
"Keinginannya adalah bagaimana dirinya bisa memberikan sumbangan positif bagi kemajuan Indonesia," terang Djarot Saiful Hidayat.
Kemudian ia mengatakan obsesi yang dimiliki Ahok adalah pengelolaan negara yang bersih dan tidak menyimpang.
"Untuk mewujudkan dia punya obsesi," jelas Djarot Saiful Hidayat.
"Apa obsesinya?"
"Dia ingin pengelola negara berintegritas, bersih, dan transparan," imbuhnya.
• Bahas Ahok, Politisi PKS Ungkit Janji Jokowi, Sebut Erick Thohir Tak Jaga Etika di Depan Publik
Video dapat dilihat menit 12.06
(TribunWow.com/Anung Malik)