Breaking News:

Kabar Tokoh

Bahas Ahok, Politisi PKS Ungkit Janji Jokowi, Sebut Erick Thohir Tak Jaga Etika di Depan Publik

Politisi PKS, Rachmat Fathul Bahri mengomentari soal kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi satu di antara petinggi BUMN.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Channel Youtube Kompas TV
Politisi PKS, Rachmat Fathul Bahri (kiri) mengomentari soal kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi satu di antara petinggi BUMN. 

TRIBUNWOW.COM - Politisi PKS, Achmad Fathul Bari mengomentari soal kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi satu di antara petinggi BUMN.

Hal itu disampaikan Achmad Fathul Bari saat hadir dalam acara Dua Arah Kompas TV pada Senin (18/11/2019).

Achmad Fathul Bari awalnya mengungkit janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebut akan membangun pemerintahan tanpa bagi-bagi kursi.

Tanggapi Wacana Ahok Jadi Bos BUMN, Fahri Hamzah Duga Adanya Campur Tangan Jokowi: Kasihan Basuki

"Sebelumnya kita melihat garis besar lebih dulu ya, publik ini masih ingat sekali janji Presiden Jokowi."

"Yang tahun 2014 sampai detik ini belum Beliau revisi sekalipun terkait dengan bagaimana janji untuk membangun kabinet dan pemerintahan itu lepas dari berbagai kepentingan-kepentingan dan bukan hanya bagi-bagi kursi," ungkit Achmad.

Achmad Fathul Bari menilai, hal itu berkaitan dengan kabar Ahok menjadi petinggi BUMN.

Pasalnya, diketahui Ahok masih tercatat sebagai kader PDIP.

"Ya itu menjadi salah satu yang perlu menjadi catatan walaupun mungkin Beliau mengatakan bukan Pengurus Partai Politik tapi jelas Beliau sebagai kader Partai Politik," ujarnya.

Menurut Achmad, hal itu tidak pantas dalam membangun negara.

Pasalnya, seharusnya BUMN merekrut orang yang benar-benar profesional

"Dan itu sebetulnya kita bicara bukan hanya bicara aturan kita juga bicara etika, kepantasan BUMN yang diharapkan bisa menghasilkan penghasilan negara yang dikelola dengan profesional," kata Achmad.

Tak hanya Jokowi yang dianggap tidak pantas.

Melainkan beberapa jajaran BUMN, termasuk sang Menteri BUMN, Erick Thohir dianggap telah melanggar norma kepantasan di depan publik karena ingin merekrut Ahok.

"Ya menurut saya kepantasan itu juga diukur dengan etika dan menurut saya hal ini menunjukkan bahwa ternyata Presiden Jokowi dan jajarannya bukan hanya langsung presiden ya tapi Menteri BUMN dan sebagainya kurang menjaga etika di depan publik bahwa ini bagian dari kepentingan negara," ungkap dia.

Ungkap Perubahan Sikap Ahok, Djarot Saiful Hidayat: Sudah Semedi di Mako Brimob

Lihat videonya mulai menit ke-5:36:

Berbeda dengan politisi PKS,  Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi petinggi BUMN.

Hadir di acara Apa Kabar Indonesia Malam tv One pada Sabtu (16/11/2019), Arya Sinulingga mengungkapkan alasan mengapa mendukung Ahok menjadi Bos BUMN.

Halaman
12
Tags:
KesehatanFakta KesehatanTips Kesehatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved