Kabinet Jokowi
Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga Sebut Ahok Sudah Lewati Proses Administrasi Seleksi BUMN
Staf khusus BUMN Arya Sinulingga bantah pihaknya lakukan pelanggaran administrasi.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM – Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok disebut sudah melewati proses administrasi seleksi pimpinan BUMN.
Hal tersebut dikatakan oleh staf khusus BUMN, Arya Sinulingga dalam program Satu Meja The Forum di Kompas Tv, Rabu (20/11/2019).
Mulanya, Arya menanggapi pernyataan mengenai hal yang dilakukan oleh Menteri BUMN yang tidak sesuai aturan yang berlaku.
“Pak Ahok kan dipanggil beberapa hari lalu, kalau dulu kan belum pasti, sekarang sudah pasti (menduduki jabatan di BUMN), tapi nanti tunggu RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), artinya Pak Ahok sudah melewati proses administrasi yang ditentukan oleh undang-undang,” ujar Arya.
• Meski Ada Penolakan, Ahok Nyatakan Siap Pimpin Pertamina: Kalau Ditunjuk Harus Siap Dong
Ia juga membantah jika pihaknya disebut melakukan pelanggaran administrasi pada proses pemilihan pimpinan BUMN ini.
“Intinya kita tidak melanggar peraturan satupun,” tegas Arya.

Arya lalu menceritakan saat dirinya pertama kali ditanya mengenai kabar Ahok yang akan masuk BUMN.
“Saya waktu pertama kali itu kan bilang Pak Ahok pasti jadi ini, tapi itu betul tapi ini kan sudah beberapa hari, berarti ada proses-proses yang dilalui,” ucap Arya.
Tak hanya Ahok saja, Arya lalu menyebut mantan Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah juga menjalani proses yang sama.
Ia lalu meminta masyarakat untuk menunggu pengumuman mengenai pimpinan BUMN dari Menteri BUMN.
“Sehingga kalau pasti ya pasti, tapi nanti tunggu secara formalnya di RUPS,” kata Arya.
Ia lalu kembali menegaskan pihaknya tak melakukan pelanggaran aturan undang-undang.
Lihat video selengkapnya pada menit ke 11.30:
• Tanggapi Kabinet Baru, Fahri Hamzah Sebut Erick Thohir Perlu Ditegur Jokowi, soal Ahok Masuk BUMN?
Penolakan Serikat Pekerja Pertamina
Serikat Pekerja Pertamina buka suara mengenai penolakan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Dalam wawancaranya di Kompas Tv, Selasa (19/11/2019), Ketua Umum SP Mathilda Pertamina Kalimantan, Mugiyanto mengatakan, pihaknya menolak Ahok karena sebuah alasan.