Breaking News:

Kabar Tokoh

Arya Sinulingga Bantah Tuduhan Marwan Batubara ke Ahok, Singgung Proses Hukum Ahok di KPK

Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga mengatakan tidak bisa mengatakan Ahok bersalah hanya dari asumsi-asumsi

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube tvOneNews
Direktur Eksekutif IRESS Marwan Batubara (kiri) dan Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga (kanan) 

TRIBUNWOW.COM - Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga merespon banyaknya pihak yang menuduh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok terlibat berbagai masalah.

Arya Sinulingga menegaskan bahwa semua yang dituduhkan kepada Ahok hanya berupa asumsi yang belum dibuktikan di pengadilan.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube tvOneNews, Kamis (21/11/2019), mulanya Arya Sinulingga menanggapi tuduhan Direktur Eksekutif IRESS Marwan Batubara.

Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga mengatakan tidak bisa mengatakan Ahok bersalah hanya dari asumsi-asumsi
Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga mengatakan tidak bisa mengatakan Ahok bersalah hanya dari asumsi-asumsi (YouTube tvOneNews)

Disinggung Ahok Banyak Pendukung, Rizal Ramli Sebut Ahoker Militan hingga Ungkap Pernah Bantu BTP

Arya Sinulingga mengatakan apa yang dituduhkan oleh Marwan masih berupa asumsi.

"Tadi kalau mendengar Bang Marwan, itu asumsi, kan belum dibawa ke pengadilan dan sebagainya" kata Arya.

"Jadi semunya asumsi saja," tambahnya.

Arya Sinulingga juga menjelaskan kasus yang dituduhkan ke Ahok sudah diproses di KPK.

Hasil dari proses yang dilakukan oleh KPK juga membuktikan Ahok terbukti tidak bersalah.

"Dan ini sudah jelas diproses di KPK," kata Arya Sinulingga.

"KPK pun mengatakan tidak lanjut, dan yang sekarang juga tidak ada sama sekali kelanjutannya," imbuhnya.

Arya Sinulingga mengatakan jika ingin melaporkan sesuatu harus ada kepastian hukumnya.

"Kan pemerintah itu memegang sesuatu yang ada kepastian hukum," jelas Arya Sinulingga.

"Kalau soal tuduh menuduh, itu tidak bisa, itu sangat sulit, itu bukan keputusan pengadilan," tambahnya.

Arya Sinulingga kemudian menyindir Marwan soal tuduhan.

Ia mengatakan asumsi tuduhan tidak bisa digunakan untuk mengukur kualifikasi seseorang.

Karena jika memang ada masalah maka harus diselesaikan lewat pengadilan.

"Nanti kalau begitu, Bang Marwan bisa dong saya tuduh macam-macam," jelas Arya Sinulingga.

"Kemudian saya katakan Bang Marwan orang yang tidak layak jadi apapun."

"Padahal tidak ada bukti di pengadilan apapun, enggak bisa dong kita pakai sebuah asumsi."

"Apapun katanya, kita sebagai negara hukum harus mengakui bahwa segalanya dilihat dari keputusan pengadilan," imbuhnya.

Pandji Pragiwaksono Sebut Ahok Cocok Jadi Bos BUMN Dibanding YouTuber: Saya Ajak Colabs Nggak Nyaut

Video dapat dilihat menit 8.50

Marwan Batubara Ingin Ahok Diadili

Rekam jejak mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok menjadi hambatan besar baginya untuk menempati posisi petinggi BUMN.

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara adalah satu di antara beberapa orang yang menyoroti masa lalu Ahok yang bermasalah dan menganggap Ahok tidak pantas untuk jadi bos BUMN.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube tvOneNews, Kamis (21/11/2019), Marwan mengatakan Ahok tidak pantas untuk dijadikan petinggi BUMN, ia mengatakan Ahok lebih cocok diseret ke ranah hukum.

 Marwan Batubara Sindir Jokowi Tergesa-gesa soal Ahok di BUMN: Saya Khawatir Presiden Ada Keinginan

"Sudah berulang-ulang saya sampaikan Ahok ini bukannya pantas untuk dipromosi jadi pimpinan BUMN, tapi lebih pantas itu ditangkap untuk diadili," kata Marwan.

Marwan mengatakan bukti untuk mengadili Ahok sudah ada banyak.

"Karena alat-alat bukti untuk menagadili Ahok ini sudah lebih dari cukup," jelas Marwan.

Ia menyebut Ahok dianggap sebagai orang yang bersih karena proses di KPK yang tidak benar.

Marwan mengungkit masalah hukum yang pernah menimpa Ahok sebagai faktor utama tidak pantas menjadi petinggi BUMN.

"Hanya karena ada penyelidikan proses di KPK yang sesatlah maka dia sekarang itu dianggap orang baik," kata Marwan.

"Padahal dia itu sebetulnya orang yang bermasalah, yang tidak qualified."

"Dan punya masalah-masalah hukum." tambahnya.

Marwan kemudian menyerukan kepada orang-orang yang mendukung Ahok agar jangan berfokus pada saat ini, namun juga melihat masa lalu Ahok.

"Ini harusnya rakyat supaya faham," kata Marwan.

"Dan untuk para pendukung Ahok, saya ingatkan anda harus membuka hati jangan cuma menerima ini jagoannya harus jadi."

"Padahal tidak tahu orang ini bermasalah."

"Coba buka hati," tambahnya.

Marwan mengatakan ia sendiri sudah melaporkan Ahok berkali-kali ke KPK.

"Dan saya sudah sampaikan berkali-kali juga, saya menulis buku di 2017 dan sudah melaporkan kasus Ahok minimal ada 8 di KPK, tanggal 12 Juli 2017," kata Marwan.

"Tapi oleh KPK itu tidak pernah diperhatikan," tambahnya.

 Staf Khusus BUMN Arya Sinulingga Sebut Ahok Sudah Lewati Proses Administrasi Seleksi BUMN

Video dapat dilihat menit 3.13

Mochtar Ali Ngabalin Ingatkan agar Kebencian Pengaruhi Tindakan Pembenci Ahok

Wacana mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok menjadi petinggi BUMN menuai banyak protes dari berbagai pihak.

Menanggapi hal tersebut, Mantan Staf Khusus Presiden Ali Mochtar Ngabalin memberi pembelaan pada Ahok.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube tvOneNews, Kamis (21/11/2019), Ngabalin pertama mengatakan pesan yang ia sampaikan tidak hanya ditujukan untuk Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara yang santer mengkritik Ahok.

Namun untuk semua yang saat itu menyaksikan acara 'KABAR PETANG' di Tvone.

Mantan Staf Khusus Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengutip sebuah ayat dari Quran yang berpesan jangan sampai kebencian menimbulkan perlakuan tak adil
Mantan Staf Khusus Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengutip sebuah ayat dari Quran yang berpesan jangan sampai kebencian menimbulkan perlakuan tak adil (YouTube tvOneNews)

 Marwan Batubara Sebut BTP Lebih Pantas Diseret ke Ranah Hukum: Sudah Lapor Ahok ke KPK 8 Kali

"Yang pertama yang saya harus bilang tidak hanya kepada Pak Marwan, tetapi siapa saja yang mendengar tvone pada kesempatan petang ini," kata Ngabalin.

Ngabalin kemudian mengutip sebuah ayat dari Quran yang berisi tentang kebencian dan perlakuan tidak adil.

"Menurut ajaran agama, janganlah karena kebencian mu kepada seseorang, janganlah karena kebencianmu terhadap suatu kaum, kamu itu berlaku tidak adil," kutip Ngabalin dari sebuah ayat Quran.

Maksud dari Ngabalin mengutip ayat tersebut adalah jangan sampai karena rasa benci yang berlebihan terhadap Ahok lalu semua tentang Ahok jadi negatif.

"Hati-hati, bangsa ini bangsa punya peradaban, bangsa ini punya moral yang tinggi," jelas Ngabalin.

"Kalau dari awal kita sudah punya negative thinking (pikiran buruk), kemudian memberikan penilaian yang tidak benar kepada seperti itu kepada seorang calon komisaris di bumn seperti Pak Ahok," tambahnya.

Ngabalin menekankan agar jangan berprasangka buruk dulu terhadap Ahok, karena masih belum pasti posisi yang nantinya akan dipegang oleh Ahok.

"Ini kan kita juga belum tahu bung, jangan begitu dong," kata Ngabalin.

"Ini kita belum tau dia mau diangkat sebagai apa, baru dpianggil sama Pak Erick." imbuhnya.

Ngabalin kembali menegaskan perkataan yang ia kutip dari Quran.

"Jadi jangan karena kebencianmu kepada seseorang, kebencianmu kepada suatu kaum, kamu itu begitu nyinyir banget sih, kira-kira bahasa Quran sperti itu," tutur Ngabalin.

 Arya Sinulingga Sebut Ahok Pasti Pegang PLN atau Pertamina, Tak Bantah Sandiaga Uno akan Dipanggil

Video dapat dilihat menit 4.24

(TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Arya SinulinggaAhok Masuk BUMNAhokBUMNBasuki Tjahaja PurnamaMarwan BatubaraKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved