Kabar Tokoh
Anies Baswedan Jadi Sorotan, Qadari Sebut Gubernur DKI adalah Audisi Menuju Capres Indonesia
Pengamat politik M. Qadari menjelaskan jadi Gubernur di DKI Jakarta adalah audisi jadi capres Indonesia karena akan DKI jadi sorotan publik
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
Selain itu, Anies mengatakan sistem digital ini harus dikoreksi secara manual.
Pernyataan Anies ini tentu memancing berbagai pihak untuk berkomentar.
Satu diantaranya adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Ahok, ia lupa definisi pintar, dan menilai Anies terlalu pintar.
"Aku sudah lupa definisi smart seperti apa karena Pak Anies terlalu over smart," ujar Ahok.
Ahok menjelaskan sistem e-budgeting yang digunakan saat dia menjabat dulu dapat mengetahui detail anggaran apapun, termasuk lem aibon, pulpen, dan lain-lain.
Sistem ini juga dapat mengetahui orang-orang yang menaikkan anggaran.
"Kan sistem sudah di-input harga satuan barangnya, kecuali harga satuan semua diubah," ucap Ahok.
Dengan demikian, anggaran seluruh komponen tersebut mudah dikontrol.
• Pemprov DKI Lelang Jabatan setelah Kepala Bappeda Mundur Gara-gara Anggaran Janggal APBD DKI 2020
Tak hanya itu, akibat kisruh ini pula Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Sri Mahendra Satria Wirawan mundur dari jabatannya.
Anies mengatakan sikap mundur Mahendra merupakan sikap yang terhormat.
"Ini adalah sikap ksatria, sikap terhormat mengambil tanggung jawab meskipun sebetulnya pengisian itu sendiri dilakukan oleh banyak orang, tapi semuanya ada di Bappeda," ujar Anies pada tayangan Kompas Petang di Kompas Tv, Sabtu (2/11/2019).
Pengamat Politik Sebut Nasdem Lihat Potensi Anies untuk Maju Pilpres 2024
Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan hadirnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Kongres II Partai Nasdem memberikan sinyal kemungkinan keterlibatan Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (11/11/2019), Adi mengatakan langkah yang dilakukan Nasdem seperti ingin memanggil pulang Anies Baswedan.
"Ini yang kemudian bisa menjelaskan, selain kepentingan untuk 2024, maka itu Nasdem seperti sedang ingin memanggil pulang Anies Baswedan yang pernah jadi deklarator," ucap pengamat politik Adi Prayitno kepada Kompas.com, Senin (11/11/2019).
Selain karena Anies Baswedan memiliki kemungkinan untuk bertarung dalam Pilpres 2024, alasan lain diundangnya Anies Baswedan adalah karena dirinya pernah terlibat dalam deklarasi Nasional Demokrat.