Breaking News:

Kabar Tokoh

Anies Baswedan Jadi Sorotan, Qadari Sebut Gubernur DKI adalah Audisi Menuju Capres Indonesia

Pengamat politik M. Qadari menjelaskan jadi Gubernur di DKI Jakarta adalah audisi jadi capres Indonesia karena akan DKI jadi sorotan publik

Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
YouTube Indonesia Lawyers Club
Pengamat politik M. Qadari menjelaskan jadi Gubernur di DKI Jakarta adalah audisi jadi capres Indonesia karena akan DKI jadi sorotan publik 

"Siapapun gubernurnya mendapatkan perhatian, dan sorotan yang lebih jauh di atas gubernur-gubernur yang lain," jelas Qadari.

Qadari mengatakan meskipun penduduk Jakarta hanya sebagian kecil dari seluruh Indonesia, namun perhatian yang didapat oleh Gubernur DKI Jakarta dapat mencapai angka 50 persen hingga 100 persen penduduk Indonesia.

"Menjadi Gubernur Jakarta itu adminisitratif penduduknya hanya 5 persen, tapi sebetulnya pangsa pasarnya itu 50 persen bahkan hampir 100 persen," papar Qadari.

"Seluruh Indonesia yang menonton televisi," tambahnya.

Qadari kemudian memberikan pernyataan bahwa siapaun yang menjadi Gubernur Jakarta adalah audisi menjadi calon presiden.

"Sebab itulah yang menjadi Gubernur Jakarta itu audisi menuju calon presiden," kata Qadari.

Ini Saran Pengamat Politik Ujang untuk Anies Baswedan yang Mulai Dijauhi Partai Koalisi

Video dapat dilihat menit 4.31

Anies Baswedan jadi Pusat Perhatian karena Kasus Lem Aibon Rp 82 miliar

Belakangan ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi pusat perhatian karena adanya temuan anggaran janggal berupa lem Aibon yang mencapai angka Rp 82 miliar, Selain lem Aibon, kemudian ditemukan lagi temuan-temuan lainnya yang memiliki nilai tak masuk akal.

Temuan tersebut ditemukan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dikutip dari Kompas.com (3/11/2019), Anies Baswedan menjelaskan kesalahan angka anggaran terjadi karena adanya kelemahan di sistem e-budgeting, sehingga orang dapat memasukan nilai barang yang tidak masuk akal.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (24/10/2019).
Anies Baswedan nyatakan akan memperbarui sistem e-budgeting agar tak terus menimbulkan polemik. ((KOMPAS.COM/NURSITA SARI))

Anies Baswedan mengatakan pihaknya sebenarnya mengetahui kelemahan sistem ini sejak tahun lalu.

"Kami mengetahui (kelemahan sistem e-budgeting) ini sejak tahun lalu. Tapi ya itu tadi, ya kami ini di pemerintahan. Kalau ada masalah, ya dikoreksi, diperbaiki, bukan diramaikan," kata Anies di Bundaran HI, Senin (3/11/2019).

Tak terima disalahkan begitu saja, Anies lalu menyalahkan sistem yang ada terlalu rumit.

Sehingga harus memasukan komponen secara detail dan rinci.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Anies BaswedanGubernur DKI JakartaIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved