Kabar Tokoh
Prof Musni Duga Pemerintah Sengaja Abaikan Habib Rizieq: Kisruh Masalah yang Harusnya Sudah Selesai
Profesor Musni Umar menduga pemerintah sengaja tak tuntaskan kasus kepulangan Habib Rizieq Shihab yang tak bisa kembali ke Indonesia
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Ia mengatakan semakin kasus Habib Rizieq berlalu, akan semakin kisruh bangsa Indonesia.
Padahal menurut dia kasus kepulangan Habib Rizieq seharusnya sudah bisa selesai.
"Semakin kita mengambangkan, kita kemudian ribut, kisruh dengan masalah yang seharusnya sudah selesai," jelasnya.
• Sudah Di-Whatsapp Pihak Habib Rizieq soal Pencekalan, Mahfud MD Malah Beri Tantangan Berikut
Video dapat dilihat menit 20.30:
Ketum HRS Center Abdul Chair Sebut Ada Alasan Politik Dibalik Kepulangan Habib Rizieq
Pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq dikabarkan mendapatkan pencekalan hingga tak bisa pulang dari Arab Saudi.
Ketua Umum HRS Center, Abdul Chair menilai ada sangkut paut kepentingan politik dalam kasus itu.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Kamis (14/12/2019), Abdul Chair bertanya-tanya siapa yang meminta Habib Rizieq untuk tetap bertahan di Arab Saudi.
• Debat Keras Politisi PSI Guntur Romli, Ketum HRS: Jangan Samakan Kasus Habib Rizieq dengan TKI
"Apakah benar Habib Rizieq dicegah keluar dalam hal apa dan siapa yang meminta itu," ujar Abdul Chair.
Abdul Chair menduga, hal itu ada kepentingan politik yang bekerja sama dengan intelejen untuk mencekal Habib Rizieq.
"Ternyata ini ada pendekatan-pendekatan intelejen politik dalam perspektif politik kekuasaan."
"Bertemunya kepentingan politik dengan intelejen negara itu ada korelasi," ujar Abdul Chair.
Dirinya menegaskan tidak menuduh, namun ia yakin ada kepentingan politik kekuasaan yang membuat Habib Rizieq tak bisa pulang.
"Lah saya tidak menuduh, dalam diskursus politik kekuasaan ada pertemuan antara kepentingan politik dengan intelejen negara," ujarnya.
Menurut Abdul Chair, penguasa kini tengah membatasi ruang gerak lawan politiknya, yakni Habib Rizieq.