Terkini Nasional
HRS Center Pertanyakan Upaya Pemerintah Indonesia soal Kasus Pencekalan Rizieq Shihab
Pihak Rizieq SHihab pertanyakan hal yang dilakukan Pemerintah Indonesia terkait kepulangan Rizieq Shihab.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum HRS Center, Abdul Chair Ramadhan menanggapi soal kabar pencekalan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Arab Saudi.
Dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, Kamis (14/11/2019), ia ditanya mengenai prasangka baik tindakan Pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan masalah ini.
"Ya kita wajib berhusnudzon, tetapi kalau adanya indikasi, potensi pemerintah sebagaimana tadi diistilahkan mengambang, nah ini yang menjadi pertanyaan," ujar Chair.
• Soal Polemik Surat Cekal Habib Rizieq Shihab, Mahfud MD Ungkap Isinya: Bukan Urusan Dia dengan Kita
Chair menilai pemerintah sudah seharusnya memberikan perlindungan pada warga negaranya yang sedang tersangkut masalah di luar negeri.
"Kita memperkarakan ini adalah dalam hal kewajiban pemerintah, sejauh mana pemerintah ini melakukan upaya perlindungan, pendampingan," ujar Chair.
"Faktanya semenjak diterbitkannya cekal pada Habib Rizieq sejak 15 Juni kemudian cekal kedua pada 7 Desember 2018, sampai sekarang tidak ada (upaya)," imbuhnya.
Menurutnya, pemerintah wajib melakukan hal tersebut karena sudah memasuki ranah yang dikelola pemerintah, sehingga wajar pihak Rizieq meminta bantuan.
"Karena yang memiliki otoritas kan pemerintah, dengan prinsip government to government, dan itu sudah menjadi kewajiban pemerintah" tutur Chair.
"Hak-hak dasar warga negara wajib dilindungi, sepanjang itu tidak dilakukan pemerintah, kita perlu tanya, ini ada apa sebenarnya," lanjutnya.

Ketua Umum HRS Center Abdul Chair saat menyampaikan tanggapan mengenai Rizieq (YouTube Talk Show tvOne)
Sementara itu, politisi PSI, Guntur Romli mengatakan, pencekalan sebenarnya dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi bukan Pemerintah Indonesia.
"Kalau menurut saya terlalu banyak suudzon pada Pemerintah Indonesia, padahal faktanya, yang mencekal itu bukan dari Pemerintah Indonesia, tapi dari Kerajaan Arab Saudi," tutur Romli.
Romli juga menyebut, Rizieq bukanlah ancaman yang serius bagi negara, sehingga tidak ada alasan pemerintah untuk mencekal Imam Besar FPI ini.
"Eks ISIS saja diterima ke Indonesia, apalagi Habib Rizieq."
Saat Romli sedang berbicara, Chair memberikan sahutan bahwa hal ini merupakan hasil operasi senyap.

Perdebatan antara Guntur Romli dan Abdul Chair (YouTube Talk Show tvOne)
• Jubir FPI Sebut Intelijen Arab Saudi Cegah Habib Rizieq Pulang ke Indonesia: Alasan Keamanan
"Intinya ada operasi senyap, melalui tangan-tangan gelap yang mempengaruhi terbitnya pencekalan Habib Rizieq, itu masalahnya," ngotot Chair.