Terkini Nasional
Ditanya Apa Untungnya Ambil Hak-hak Habib Rizieq, Pihak HRS Center Sebut Ada Kaitan dengan Pilpres
Pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq dikabarkan mendapatkan pencekalan hingga tak bisa pulang dari Arab Saudi.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq dikabarkan mendapatkan pencekalan hingga tak bisa pulang dari Arab Saudi.
Ketua Umum HRS Center, Abdul Chair menilai ada sangkut paut kepentingan politik dalam kasus itu.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Kamis (14/12/2019), Abdul Chair bertanya-tanya siapa yang meminta Habib Rizieq untuk tetap bertahan di Arab Saudi.
• Debat Keras Politisi PSI Guntur Romli, Ketum HRS: Jangan Samakan Kasus Habib Rizieq dengan TKI
"Apakah benar Habib Rizieq dicegah keluar dalam hal apa dan siapa yang meminta itu," ujar Abdul Chair.
Abdul Chair menduga, hal itu ada kepentingan politik yang bekerja sama dengan intelejen untuk mencekal Habib Rizieq.
"Ternyata ini ada pendekatan-pendekatan intelejen politik dalam perspektif politik kekuasaan."
"Bertemunya kepentingan politik dengan intelejen negara itu ada korelasi," ujar Abdul Chair.
Dirinya menegaskan tidak menuduh, namun ia yakin ada kepentingan politik kekuasaan yang membuat Habib Rizieq tak bisa pulang.
"Lah saya tidak menuduh, dalam diskursus politik kekuasaan ada pertemuan antara kepentingan politik dengan intelejen negara," ujarnya.
Menurut Abdul Chair, penguasa kini tengah membatasi ruang gerak lawan politiknya, yakni Habib Rizieq.
"Kemudian yang dinamakan dengan intelejen dalam hal ini intelejen politik menempatkan seseorang yang dianggap lawan politik itu dalam kondisi yang dibatasi hak-haknya."
"Dalam hal ini misalnya Habib Rizieq dibatasi ruang geraknya untuk tidak bisa kembali ke tanah air," terang Abdul Chair.
Saat ditanya presenter apa untungnya membatasi ruang gerak Habib Rizieq, Abdul Chair menduga ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden yang lalu.
"Loh untungnya ini perspektif kepentingan politik tadi, ini tidak dapat dilepaskan dalam kepentingan Pilpres yang lalu," katanya.
Meski menduga ada kaitannya dengan Pilpres, Abdul Chair masih belum tahu mengapa Habib Rizieq dicekal meski perebutan kursi kekuasaan sudah selesai diselenggarakan.
"Nah sekarang Pilpres sudah selesai mengapa status Habib Rizieq ini tidak ada tanggung jawab negara? Satu setengah tahun lebih posisi Habib Rizieq dalam keadaan tidak bisa meninggalkan wilayah Arab Saudi," ujarnya.
• Soal Polemik Surat Cekal Habib Rizieq Shihab, Mahfud MD Ungkap Isinya: Bukan Urusan Dia dengan Kita
Tonton videonya mulai menit ke-4:35:
Perdebatan Guntur Romli Vs Abdul Chair soal Pencekalan Habib Rizieq
Politisi PSI, Guntur Romli mengatakan seharusnya Habib Rizieq jangan menyalahkan pemerintah Indonesia soal pencekalan dirinya.
"Jadi menurut saya pencekalan Habib Rizieq keluar oleh Kerajaan Arab Saudi dan menurut saya jangan marah-marah ke pemerintah Indonesia."
"Karena yang mencekal itu adalah pemerintah atau kerajaan Arab Saudi," ujar Guntur Romli.
"Kita menuntut keadilan," sela Abdul Chair.
Kemudian, Guntur Romli kembali mengatakan seharusnya Habib Rizieq Saudi seharusnya bersyukur.
Pasalnya, Habib Riziq yang sudah melebihi waktu izin tinggal di Arab Saudi seharusnya sudah diberikan sanksi.
"Kemudian sesuai aturan Arab Saudi, harusnya Habib Rizieq yang overstay satu tahun setengah, dia masuk penjara atau dia juga dapat denda," ujar Guntur Romli.
Abdul Chair menilai overstay terjadi lantaran Habib Rizieq dilarang kembali ke Indonesia.
"Overstay itu karena terjadi ada pencegahan itu jadi overstay," bantah Abdul Chair keras.
"Harusnya dia bersyukur ini nggak dipenjara, enggak disuruh bayar denda masih ngamuk-ngamuk," ujar Guntur Romli lagi.
"Tidak ngamuk-ngamuk, siapa yang ngamuk-ngamuk," bantah Abdul Chair kemudian.
• Jubir FPI Sebut Intelijen Arab Saudi Cegah Habib Rizieq Pulang ke Indonesia: Alasan Keamanan
Seakan tak menggubris perkataan Abdul Chair, Guntur Romli menegaskan bahwa Habib Rizieq seharusnya bersyukur.
"Kalau hukum Arab Saudinya keras ya itu dilaksanakan, dia masuk penjara. Makanya bersyukur dong, " kata Guntur Romli.
Kemudian, menurut Guntur Romli, jika memamg Habib Rizieq merasa dicekal seharusnya sang pemimpin FPI itu harusnya meminta perlindungan pada pemerintah Indonesia yang ada di sana seperti kasus TKI.
Namun, Abdul Chair langsung berkata lantang bahwa dalam kasus Habib Rizieq tidak bisa disamakan dengan TKI.
"Ketiga, soal permintaan kepada pemerintah Indonesia, oke setiap warga negara Indonesia yang ada di dalam negeri itu harus mendapat perlindungan, nah biasanya kasus-kasus seperti TKI, TKW di Arab Saudi," ungkap Guntur Romli.
"Jangan samakan kasus Habib Rizieq dengan TKI, Anda salah. Tidak tepat," ujar Abdul Chair keras.
Bahkan saking kerasnya, kedua belah pihak berdebat dengan saling tunjuk.
Abdul Chair juga sempat mengetuk mejanya.

"Soal warga negara yang di luar negeri, di Arab Saudi rata-rata seperti itu," ujar Guntur Romli lagi.
"Undang-undangnya beda," bantah Abdul Chair.
• Dirjen Imigrasi Sebut Paspor Habib Rizieq Berlaku hingga 2021: Soal Visa, Itu Kewenangan Arab Saudi
Lagi-lagi seakan tak menggubris Abdul Chair, Guntur Romli menegaskan seharusnya meminta perlindungan pemerintah Indonesia yang ada di Arab Saudi.
"Apa yang harus dilakukan pemerintah Indonesia? Melakukan pendampingan,"
"Pertanyaannya apakah Habib Rizieq sudah melakukan permintaan resmi, datang kemudian menanyakkan ke pihak imigrasi? Kenapa saya dicekal," ujar Habib Rizieq. (TribunWow.com/Mariah Gipty)