Kasus Terorisme
Beredar Kabar Petingginya Ditangkap Densus 88, Ini Kata Krakatau Steel
Pria Utama, Sekretaris Perusahaan KRAS menyampaikan bahwa yang ditangkap Densus 88 adalah staf setingkat supervisor.
Editor: Lailatun Niqmah
Dedi Prasetyo mengatakan, penangkapan dilakukan sebelum dan sesudah peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Kota Medan, Sumatera Utara.
"Total mulai dari 9 sampai 13 (November) 10 orang yang diamankan," ujar Dedi di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019).
Kesepuluh terduga teroris yang ditangkap tersebut yakni, satu di Bekasi, tiga di Banten, satu di Jawa Tengah, dan lima di Riau.
Adapun lima terduga teroris yang diamankan di Riau, yakni S, WN, MF, S, dan Y.
Dedi menegaskan, jumlah terduga teroris yang diamankan sementara ini tidak termasuk penangkapan D, istri RMN, terduga pelaku bom bunuh diri di halaman Mapolrestabes Medan.
"Karena istri yang di Medan masih dilakukan pemeriksaan," katanya.
Dedi menegaskan, petugas masih terus melakukan pengembangan dan monitoring.
Pihaknya mengaku akan melakukan upaya preventive strike dalam rangka mencegah kembali terjadinya aksi terorisme.
"Kita mohon juga bantuan doa masyarakat. Kita mengimbau masyarakat untuk tenang. Secara umum kondisi keamanan nasional sangat kondusif," katanya.
(Kontan.co.id/Andy Dwijayanto/Kompas.com/Acep Nazmudin/Christoforus Ristianto/ Achmad Nasrudin Yahya)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Krakatau Steel benarkan salah satu stafnya ditangkap Densus 88", dan di Kompas.com dengan judul "Diduga Teroris, Karyawan BUMN Krakatau Steel Ditangkap Densus 88 ", "Polri Tangkap 4 Teroris di Cirebon dan Bandung", dan "Densus 88 Amankan 10 Terduga Teroris dari Bekasi, Jateng, Banten, dan Riau"