Breaking News:

Polemik APBD DKI 2020

Anggota DPRD F-PKS Arifin Sindir Anies soal Kasus Anggaran: Tak Gaduh Waktu Masih Ada Sandiaga Uno

Anggota DPRD F-PKS Arifin sindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebut kosongnya kursi Wagub DKI sebagai sumber permasalahan polemik anggaran

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Tribunnews.com
Gubernur Anies Baswedan dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno 

Anies Baswedan menjawab dirinya yakin apa yang ia lakukan benar.

"Insha Allah doing the right thing (lakukan hal yang benar)," katanya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut kemudian mengatakan masalah yang diramaikan adalah sesuatu yang tiap tahun terjadi.

"Yang diramaikan itu adalah sesuatu yang secara kebetulan pembahasannya mundur, hal yang ini terjadi tiap tahun ketemunya bersamaan," kata Anies Baswedan.

Anies Baswedan menegaskan sekali lagi dirinya tidak tegang menghadapi permasalahan ini.

"Kita rileks aja, mau dituding macam-macam juga enggak apa-apa," kata Anies Baswedan.

 Anies Baswedan Klaim Tak Bersalah atas Polemik Anggaran DKI: Salah Itu kalau Tahu Masalah tapi Diam

Video dapat dilihat mulai menit 21.10

Anies Baswedan Ingin Kalau Ada Masalah Diselesaikan Bukan Diramaikan

Setelah ramai pembahasan tentang sistem e-budgeting yang bermasalah, Gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan akan memperbarui sistem e-budgeting milik Pemprov DKI Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com (3/11/2019), Anies mengatakan pihaknya sebenarnya mengetahui kelemahan sistem ini sejak tahun lalu.

"Kami mengetahui (kelemahan sistem e-budgeting) ini sejak tahun lalu. Tapi ya itu tadi, ya kami ini di pemerintahan. Kalau ada masalah, ya dikoreksi, diperbaiki, bukan diramaikan," kata Anies di Bundaran HI, Senin (3/11/2019).

 Anies Baswedan Ungkap Alasan Kenapa Website APBD DKI Dikunci: Orang Enggak Sadar Ini

Menurut Anies, pembaruan ini dilakukan agar tercipta transparansi dan mengontrol perilaku tiap pihak yang terlibat dalam anggaran.

"Karena itu lah, yang kita lakukan adalah melakukan upgrading agar kita bisa memastikan tidak ada penyimpangan lagi," tutur Anies.

Sebelumnya, Anies Baswedan diserang oleh berbagai pihak setelah ditemukan anggran tak masuk akal oleh anggota DPRD Fraksi PSI, William Aditya Sarana.

Tak terima disalahkan begitu saja, Anies lalu menyalahkan sistem yang ada terlalu rumit.

Sehingga harus memasukan komponen secara detail dan rinci.

Selain itu, Anies mengatakan sistem digital ini harus dikoreksi secara manual.

Pernyataan Anies ini tentu memancing berbagai pihak untuk berkomentar.

Satu diantaranya adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta.

Menurut Ahok, ia lupa definisi pintar, dan menilai Anies terlalu pintar.

"Aku sudah lupa definisi smart seperti apa karena Pak Anies terlalu over smart," ujar Ahok.

Ahok menjelaskan sistem e-budgeting yang digunakan saat dia menjabat dulu dapat mengetahui detail anggaran apapun, termasuk lem aibon, pulpen, dan lain-lain.

Sistem ini juga dapat mengetahui orang-orang yang menaikkan anggaran.

"Kan sistem sudah di-input harga satuan barangnya, kecuali harga satuan semua diubah," ucap Ahok.

Dengan demikian, anggaran seluruh komponen tersebut mudah dikontrol.

 Pemprov DKI Lelang Jabatan setelah Kepala Bappeda Mundur Gara-gara Anggaran Janggal APBD DKI 2020

Tak hanya itu, akibat kisruh ini pula Kepala Badan Perencanaan  Pembangunan (Bappeda) Sri Mahendra Satria Wirawan mundur dari jabatannya.

Anies mengatakan sikap mundur Mahendra merupakan sikap yang terhormat.

"Ini adalah sikap ksatria, sikap terhormat mengambil tanggung jawab meskipun sebetulnya pengisian itu sendiri dilakukan oleh banyak orang, tapi semuanya ada di Bappeda," ujar Anies pada tayangan Kompas Petang di Kompas Tv, Sabtu (2/11/2019).

(TribunWow.com/Anung Malik/Fransisca Mawaski)

 
Sumber: TribunWow.com
Tags:
APBD DKI Jakarta 2020DKI JakartaAnies BaswedanPKSSandiaga Uno
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved