Terkini Nasional
Ketua PBNU Sebut Menteri Agama Sibuk Urusi Pernyataannya Sendiri, Najwa Shihab: Masih Marah?
Ketua PBNU, Marsudi Syuhud buka suara soal beberapa masjid-masjid pemerintah yang terpapar paham radikalisme.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Belum pernah bertemu, sowan gitu?," tanya Najwa Shihab.

Ketua PBNU, Marsudi Syuhud buka suara soal beberapa masjid-masjid pemerintah yang terpapar paham radikalisme. (Tangkapan Layar YouTube Najwa Shihab)
• MUI Tak Setuju Menag Katakan Aturan Busana Tidak Ada di Hadis: Jelas Punya Dasar Hadis-Hadis Sahih
• Di ILC, Savic Ali Pertanyakan Wacana Menag soal Aturan Seragam ASN: Statement yang Enggak Perlu
Marsudi Syuhud menyebut bahwa kini Menag masih disibukkan dengan klarifikasi terkait keinginan melarang cadar dan celana cingkrang di lingkungan ASN.
"Menteri agamanya masih baru, masih sibuk sendiri ngurusin statement-nya itu," ucap Marsudi Syuhud.
Lantas, Najwa Shihab bertanya soal PBNU yang dianggap marah karena anggotanya tak dijadikan Menag.
"Ini maksudnya masih marah karena bukan NU yang menjadi menteri agama?," tanya Najwa Shihab.
"Yang marah itu bukan orang PBNU, ya masyarakat-masyarakat yang di medsos (media sosial) itu," terang Marsudi Syuhud.
Najwa Shihab lantas menyinggug soal Wakil Menag, Zainut Tauhid yang berasal dari PBNU.
"Kan sekarang wakil meterinya sudah NU, berarti sudah mesra dong?" (Dari partai) PPP lagi," tanya Najwa Shihab.
"Mesra? Ya coba tanyakan sama PPP, sudah mesra belum," terang Marsudi Syuhud.
Simak video berikut ini menit 3.52:
Kata Pengamat Intelijen soal Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
Sebelumnya, Pengamat Intelijen dan Keamanan Universitas Indonesia (UI), Stanislaus Riyanta buka suara terkait kasus bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (14/11/2019).
Menurutnya, kasus bom bunuh diri tersebut merupakan bentuk aksi balas dendam kepada aparat kepolisian.
Ia mengungkapkan, aksi bom bunuh diri tersebut dilakukan oleh bagian dari kelompok teroris Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).
ISIS disebutnya menganggap aparat kepolisian adalah musuh terbesar yang harus diberantas.