Isu Radikalisme
Di ILC, Savic Ali Pertanyakan Wacana Menag soal Aturan Seragam ASN: Statement yang Enggak Perlu
Direktur NU Online, Savic Ali memberikan komentarnya terkait isu radikalisme yang kini tengah diperbincangkan publik.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Direktur NU Online, Savic Ali memberikan komentarnya terkait isu radikalisme yang kini tengah diperbincangkan publik.
Savic Ali mengaku lebih senang menyebut radikalisme dengan istilah Ekstrimisme.
Hal itu disampaikannya melalui acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (5/11/2019).
Ia mengungkapkan, banyak anggapan yang salah mengenai celana cingkrang atau cadar yang dipakai oleh kelompok tertentu.
• Soroti Aturan Pakaian PNS, Yandri Susanto Tegas Tolak Wacana Menag: Enggak Usah Buat Gaduh
• Mahfud MD Sebut Menag Usul Batasi Busana karena Pernah di Militer: Biasanya Tentara Banyak Sumbernya
"Ketika kita menemukan satu bukti misal orang bercadar misalnya atau celana cingkrang terlibat kekerasan," ucap Savic Ali.
"Kita mudah menafsirkan bahwa berarti yang celana cingkrang itu memang pro kekerasan. Itu over generalisasi."
Menurutnya, banyak orang yang kini mengambil suatu kesimpulan yang terlalu dini atas suatu hal.
Dalam hal ini tentang orang bercelana cingkrang dan memakai cadar.
"Padahal kan tidak, tetapi ini memang kecenderungan umum manusia, pada dasarnya common sense kita sering membawa kita pada kesimpulan yang terlalu dini," terang Savic Ali.
Lantas, ia mengimbau masyarakat untuk berpikir lebih jernih dalam melihat suatu hal.
"Makanya kalau kita mau berpikir lebih jernih yang kita harus berpikir lebih detail, lebih clear, lebih komprehensif dan lebih sistematis," ujar Savic Ali.
"Ini yang tidak dimiliki saya kira sebagian besar orang."

Savic Ali mengungkapkan dirinya tak mengetahui persis alasan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menyebut akan melarang aparatur sipil negara (ASN) menggunakan celana cingkrang atau cadar.
"Saya tidak tahu persis dalam kasus ini kenapa menteri agama pertama yang dikatakan melarang cadar di tingkat ASN," ucap Savic Ali.
Lantas, ia mempertanyakan jumlah ASN yang memakai cadar.