Breaking News:

Kabinet Jokowi

Luhut Binsar Jadi Menteri Lagi, Rocky Gerung Sebut Nama Kementerian yang Pas: Kan Jagonya Intervensi

Pengamat Politik, Rocky Gerung memberikan komentarnya terkait posisi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang kini menduduki kursi menteri.

Tangkapan Layar YouTube Rocky Gerung Official
Rocky Gerung memberikan komentarnya terkait posisi Luhut Binsar Pandjaitan yang menduduki kursi menteri Kabinet Indonesia Maju. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung memberikan komentarnya terkait posisi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang kini menduduki kursi menteri Kabinet Indonesia Maju.

Diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan untuk kedua kalinya menduduki posisi Menteri Maritim dan Investasi.

Rocky Gerung mengaku terkejut saat mengetahui Luhut Binsar Pandjaitan kembali ditunjuk sebagai menteri.

Ditanya soal Kemungkinan Prabowo Subianto Balik Jadi Oposisi, Rocky Gerung Ungkit Janji sang Menhan

Debat dengan Dosen UI Masuknya Prabowo ke Kabinet, Rocky Gerung: Kenapa Minta Prabowo Diawasi Luhut?

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung mengungkapkan pendapatnya itu dalam channel YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah Selasa (5/11/2019).

Rocky menyatakan bahwa Luhut dikenal sebagai menteri dari segala masalah.

"Sebenarnya saya terkejut karena saya duga dulu Pak Luhut tidak akan lagi ada di dalam kabinet karena dulu disebut LBP adalah menteri segala masalah," ucap Rocky.

Menurutnya, Luhut sering menghasilkan masalah selama menjabat sebagai menteri.

"Dan orang akhirnya melihat bahwa sebetulnya dia menjadi menteri yang menghasilkan segala masalah gitu kan," ucap Luhut.

Lantas, Rocky menyoroti tentang alasan Jokowi kembali menunjuk Luhut untuk menempati posisi di kabinet.

"Atas kalkulasi itu saya enggap enggak, tapi tiba-tiba ada lagi di situ, sekarang kita mau membaca apa yang menyebabkan Jokowi pada akhirnya harus mengundang Pak Luhut kembali ke dalam kabinet," ujar Rocky.

Menurut Rocky, tak ada figur yang dapat menggantikan Luhut dalam hal politik.

"Tentu kesan pertama publik adalah bahwa tidak ada orang lain yang bisa menggantikan fungsi LBP di dalam urusan politik non kabinet," kata Rocky.

"Jadi kasak-kusuk politik itu keahlian Luhut," ucap Rocky menambahkan.

Menyebut Luhut memiliki kehalian di bidang politik, Rocky lantas menyoroti tentang posisi pria berusia 72 tahun itu di kabinet.

"Yang jadi pertanyaan adalah kalau itu fungsinya kenapa dia (Luhut) diangkat jadi Menko Maritim dan Investasi itu?," tanya Rocky.

Menurut Rocky, nama kementrian itu kurang tepat jika dipimpin oleh Luhut. 

"Mestinya karena kabinet itu jangan investasi, tapi Menko Maritim dan Intervensi," ujar Rocky.

"Karena Luhut jago dalam mengintervensi seluruh kebijakan menteri kan."

Lebih lanjut, Rocky mengakui bahwa Luhut memiliki kekuatan dalam hal politik.

"Jadi itu sebut saja satire saya terhadap LBP, tapi faktanya LBP tetap orang kuat di dalam urusan politicking sebetulnya, lebih dalam bidang itu," ucapnya.

"Kalau bidang lain ya bidang teknokrat ya Menko serahkan itu pada departemen teknis, tapi kebutuhan untuk memelihara isu politik dalam upaya untuk menjaminkan investasi itu yang menyebabkan Luhut diundang masuk."

Pengamat politik, Rocky Gerung menanggapi CEO Gojek, Nadiem Makarim yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) 2019-2024.
Pengamat politik, Rocky Gerung menanggapi CEO Gojek, Nadiem Makarim yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) 2019-2024. (Channel Youtube Rocky Gerung Official)

Lebih lanjut, Rocky menyinggung tentang peran Luhut yang tak tergantikan sebagai orang terdekat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Keahlian itu tidak mungkin digantikan, misalnya oleh sebut saja BG atau siapa yang memang kimia batin dengan Jokowi kurang kental," terang Rocky.

Luhut disebutnya memiliki kedekatan khusus dengan Jokowi.

"Luhut kan kimia batinnya kental, karena sama-sama punya usaha yang sama, saling kenal, dan sama-sama tahu tentang sebut saja underline politics yang bekerja melampaui teknokrat," ucap Rocky.

Soal Posisi Prabowo di Kabinet, Rocky Gerung Prediksi Adanya Reshuffle: Dia Cuma Diumpankan di Situ

Selain Mahfud MD, Rocky Gerung Juga Kritik Penunjukkan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud: Itu Bahaya

Rocky lantas mengutarakan pendapatnya tentang kondisi kabinet baru Jokowi.

"Kan kabinet Jokowi dibayang-bayangi oleh semacam sebut saja oligarki atau orang sekarang sebut hanya satu dua gelintir orang yang ingin memelihara investasi dan mesti mengamankan the plutocracy (pemerintahan atas kekayaan yang dimiliki -red)," ucap Rocky.

"Satu orang kaya yang menghendaki agar investasinya diamankan ke depan, itu yang tahu cuma Pak Luhut dan Pak Jokowi, karena dia kental secara kimia di dalam bidang itu."

Simak video selengkapnya berikut ini menit 0.17:

Rocky Gerung Sindir Menkopolhukam Mahfud MD soal Radikalisme

Selain Luhut Binsar Pandjaitan, Rocky Gerung juga sempat menyindir Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD.

Kali ini, Rocky Gerung mengkritik Mahfud MD terkait definisi radikalisme.

Diketahui, istilah radikalisme kini tengah ramai dibahas terkait fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memberantas gerakan tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Realita TV pada Minggu (3/10/2019), menurut Rocky Gerung istilah radikalisme itu dapat menciptakan berbagai pandangan.

Padahal menurut Rocky Gerung, radikalisme merupakan upaya berpikir maksimal untuk melakukan perubahan total.

"Ini istilah yang kemudian menghasilkan kebingungan, juncto kecemasan, padahal istilah itu, istilah akademis artinya upaya untuk menghasilkan perubahan total, upaya untuk berpikir maksimal, upaya untuk debat dengan dengan argumentasi yang kuat."

"Jadi itu seluruh aktivitas positif itu sebetulnya," jelas Rocky Gerung.

Namun, istilah radikalisme kini justru dianggap momok bagi masyakarakat.

Pasalnya, Rocky Gerung menilai istilah radikalisme yang disebut-sebut akhir-akhir ini sebenarnya digunakan untuk kepentingan politik.

"Tapi kemudian istilah itu jadi berbau politik, pindah di ruang kampus masuk ke dalam wacana politik sehingga itu yang menimbulkan kecemasan," katanya.

Bahkan, Rocky Gerung sempat menyinggung Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD yang menyebut istilah radikalisme dengan bernada ancaman.

"Karena kalau sampai sekarang di kita dengar tuh tadi malam saya lihat Pak Menkopolhukam yang baru mengucapkan kata itu, di dalam intonasi ancaman."

"Kalian begini, kita begini, akhirnya dia sendiri enggak mampu untuk menghasilkan ulang kejernihan pikiran dari kata radikalisme," papar pria asal Manado tersebut.

Akibatnya, radikalisme kini dianggap sesuatu hal yang menakutkan.

Isu radikalisme dianggap oleh Rocky Gerung sengaja digulirkan untuk mencegah politik Islam.

"Kata itu sekarang itu menakutkan, karena diajukan untuk menghalangi pikiran, komunikasi lain, di dalam bahasa yang lebih telanjang, hal itu diarahkan untuk politik Islam," kata dia.

Namun, yang patut disayangkan oleh Roccky Gerung pada pemerintah, yakni tidak pernah menngungkapkan secara gamblang siapa pelaku radikalisme.

"Saya menganggap bahwa siapa yang dituduh kaum radikal itu? Nggak bisa diucapkan, tunjukkan mana yang radikal, itu rahasia intelejen, nah kalau rahasia intelejen lakukan derekalisasi dengan cara intelejen."

Lihat videonya sejak menit awal:

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Mariah Gipty)

Tags:
Luhut Binsar PandjaitanRocky GerungKabinet Jokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved