Kabinet Jokowi
Soal Kabinet, Effendi Gazali Samakan dengan Film Joker: Kan Presiden Nggak Bisa Bahagiakan Semua
Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menyebut posisi pemerintahan kini bak kisah dalam film 'Joker'.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menyebut posisi pemerintahan kini bak kisah dalam film Joker.
Film Joker mengisahkan tentang seorang pria yang memiliki penyakit yang membuatnya tertawa saat merasa sedih.
Saat menjadi narasumber dalam acara 'Indonesia Lawyers Club', Selasa (29/10/2019), Effendi Gazali juga menyinggung tentang partai politik yang tak mendapat jatah kursi menteri.
Mulanya, Effendi Gazali menyinggung tentang sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Cakra Khan.

Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali menyebut posisi pemerintahan kini bak kisah dalam film 'Joker'. (Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club)
• Jokowi Teken Perpres, Iuran BPJS Kesehatan Resmi Alami Kenaikan Mulai Januari 2020
• Beri Kritik Pemerintahan Jokowi, Politisi NasDem: Kita Kayak Simpan Kotoran di Bawah Karpet
"Dalam politik seperti biasa, itu tadi ada lagu pemula yang baik, misalnya Cakra Khan juga mengatakan 'Ku menangis kau tersenyum, ku berduka kau bahagia'," ucap Effendi.
Effendi lantas menyebut dalam politik hanya ada dua pilihan, yakni menangis dan tertawa.
"Jadi dalam politik itu memang pilih salah satu, tadi (Inas Nasrullah) ditanya menangis atau tertawa ternyata tadi menjawab enggak, dua-duanya enggak," ucap Effendi.
"Karena bisa juga ku berjalan di kesedihan, ku tertawa pun di dalam kesedihan."
Effendi lantas melontarkan guyonannya.
"Jadi kita enggak tahu ya teman-teman yang mengatakan tidak sedih bisa saja tertawa di dalam kesedihan," kata Effendi tertawa.
"Belum tentu ya pramuka di sini senang di sana senang."
Lebih lanjut, Effendi menyinggung tentang film Joker.
"Film juga saya mau mengambil satu film yang sebagian besar orang di dunia pasti nonton," ujar Effendi.
"Ini juga kaitannya penyakitnya disebut PLC, L-nya itu laughter atau tertawa, C-nya itu criying, tapi filmnya itu (berjudul) 'Joker'."
Effendi menyebut film 'Joker' menggambarkan sosok pria yang menangis dan tertawa dalam waktu yang sama.