Kabinet Jokowi
Jadi Menag Latar Belakang Militer, Fachrul Razi Sebut Ada Ustaz Angkat Hal Sensitif dan Provokatif
Keputusan Jokowi pilih Fachrul Razi sebagai Menag jadi perdebatan. Fachrul sebut berkomitmen untuk berantas radikalisme agama di Indonesia.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Jenderal TNI Fachrul Razi dipilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai Menag, Fachrul Razi berkomitmen untuk memberantas radikalisme.
Fachrul Razi menyebut masih ada beberapa ustaz atau pendakwah di Indonesia yang menyuarakan hal sensitif serta terkesan provokatif.
• Fachrul Razi Jadi Menteri Agama, PBNU: Banyak Kiai Daerah Kecewa dan Protes
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut diungkapkan Fachrul Razi dalam tayangan 'Kompas Petang' unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (23/10/2019).
Diketahui, Fachrul Razi mendapat beberapa tugas besar dari Jokowi sebagai Menag.
"Ada banyak tugas yang dititipkan kepada bapak, dari presiden. Yang pertama soal urusan radikalisme, kemudian soal ekonomi umat, industri halal, itu menjadi tugas yang diberikan kepada bapak, juga pengelolaan haji," ujar pembawa acara.
"Apa yang menjadi prioritas bapak ketika nanti akan langsung bekerja sebagai Menteri Agama?" tanya sang pembawa acara.
Fachrul Razi mengaku memperhatikan semua aspek keagamaan dengan baik.
Namun ia menyorot secara khusus mengenai isu radikalisme yang menyebar di Indonesia.
• Tentara tapi Jadi Menteri Agama, Fachrul Razi Menduga Alasan Ditunjuk Jokowi: Saya Sering Khotbah
"Semua kita perhatikan dengan baik," jawab Fachrul Razi.
"Tapi kalau berbicara tentang masalah keutuhan bangsa, berbicara masalah pembangunan sumber daya manusia, maka yang perlu catatan sedikit adalah masalah radikalisme itu," imbuhnya.
Namun Fachrul Razi menyebut pihak-pihak penyebar radikalisme hanya ada sedikit di Indonesia.
Ia meyakini para ustaz di Indonesia sudah cukup baik dalam menyampaikan dakwahnya untuk umat.
"Ya sebetulnya radikalisme ini kalau di mata saya, kita semua beruntung bahwa negara ini tenang dan damai," kata Fachrul Razi.
"Karena kita punya banyak ustaz yang punya banyak rasa bertanggungjawabnya sangat tinggi bagi kepentingan keutuhan bangsa," sambungnya.
• Pernah Berkeringat Bersama, PKS Siapkan Pantun untuk Prabowo yang Pilih Gabung Jokowi: Tega Kau
Meski demikian, Fachrul Razi tak memungkiri bahwa masih ada segelintir ustaz yang menyampaikan tafsir Alquran yang rawan menimbulkan perpecahan.
"Memang ada satu dua penceramah atau ustaz yang kadang-kadang lalai menampilkan, katakanlah penafsiran ayat atau hadits tertentu yang bisa menimbulkan perpecahan atau permusuhan," tuturnya.
Solusinya, menurut Fachrul Razi, ia akan memberi imbauan untuk beberapa ustaz yang ketahuan tidak berhati-hati dalam berdakwah.
"Beberapa ustaz seperti ini kita imbau untuk tolong betul-betul berhati-hati dalam mengangkat ayat atau hadits-hadits yang terkait dengan hal-hal yang sensitif," terang Fachrul Razi.
Jika sudah memberi imbauan dan ustaz tersebut tetap nekad memberikan ceramah yang bersifat provokatif, maka Fachrul Razi tak segan untuk menindak tegas.
• Irma Suryani Khawatir Gabungnya Jokowi-Prabowo Buat Pemerintah Jadi Diktator, PKS: Wah Mau Gabung?
Fachrul Razi menyebut ustaz bisa terkena pasal jika sampai menyampaikan ceramah yang menimbulkan perpecahan dan sifatnya menghasut.
"Ya salah satunya memang kita imbau, kedua nanti kalau dia masih tetap melakukan hal seperti itu," kata Fachrul Razi.
"Dia kan bisa dikenakan pasal-pasal yang terkait dengan hukum, misalnya tentang masalah ujaran kebencian atau provokator menghasut kerusuhan dan sebagainya," sambungnya.
Fachrul Razi sekali lagi menyebut ustaz yang menyampaikan dakwah provokatif hanya da sedikit.
"Saya garisbawahi bahwa tidak banyak penceramah yang seperti ini," ujar Fachrul Razi.
Meski hanya sedikit, Fachrul Razi berpendapat semua pihak wajib mewaspadai tindakan perpecahan apapun di negeri ini.
Berikut video lengkapnya (menit ke-2.59):
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (24/10/2019), keputusan memilih Fachrul Razi sebagai Menteri Agama memang menimbulkan pro dan kontra.
Di antaranya dari perwakilan dari organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) yang menyebut ada beberapa pihak yang kontra dengan keputusan ini.
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas mengungkap pihaknya menerima protes dari banyak kiai.
Robikin menuturkan ada banyak kiai yang kecewa dengan keputusan Jokowi itu.
"Saya dan pengurus lainnya banyak mendapat pertanyaan terkait Menteri Agama. Selain pertanyaan, banyak kiai dari berbagai daerah yang menyatakan kekecewaannya dengan nada protes," kata Robikin, Rabu (23/10/2019).
• Sosok Istri-istri Menteri Kabinet Jokowi yang Jadi Sorotan saat Pelantikan Menteri, Siapa Saja?
1. Mantan Ketua MK Mahfud MD = Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam)
2. Bos Gojek Nadiem Makarim = Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
3. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo = Menteri PAN RB
4. Pendiri Net TV Wishnutama = Menteri Pariwisata
5. Bos Mahaka Grup Erick Tohir = Menteri BUMN
6. Kapolri Tito Karnavian = Menteri Dalam Negeri
7. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto = Menteri Perekonomian
8. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi = Menteri Luar Negeri
9. Politisi Partai NasDem Syahrul Yasin Limpo = Menteri Pertanian
10. Menteri Sekretaris Negara Pratikno = Menteri Sekretaris Negara
11. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto = Menteri Pertahanan
12. Waketum Gerindra Edhy Prabowo = Menteri Kelautan dan Perikanan
13. Menteri Keuangan Sri Mulyani = Menteri Keuangan
14. Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita = Menteri Perindustrian
15. Wabendum PDIP Juliari Batubara = Menteri Sosial
16. Plt Ketum PPP Suharso M Bapenas
17. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Basuki Hadimulj PUPR
18. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Broj Riset
19. Politisi PKB Ida Fauziah = Menteri Tenaga Kerja
20. Jenderal (Purn) Fachrul Razi = Menteri Agama
21. Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar = Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
22. Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia - Menteri Investasi
23. Politisi PKB Halim Iskandar = Menteri Desa dan Daerah Tertinggal
24. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi = Menteri Perhubungan
25. Mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly = Menteri Hukum dan HAM
26. Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil = Menteri Agragria dan Tata Ruang
27. Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko = Kepala Staf Kepresidenan
28. Politisi NasDem Johnny G Plate = Menteri Komunikasi dan Informatika
29. Ketua Umum PB Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi), Agus Suparmanto = Menteri Perdagangan
30. Kepala RSPAD Gatot Soebroto dr. Terawan = Menteri Kesehatan
31. Mantan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Teten Masduki = Menteri Koperasi dan UKM
32. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan = Menko Maritim dan Investasi
33. Muhadjir Effendi = Menko PMK
34. Arifin Tasrif = Menteri ESDM
35. I Gusti Bintang Damarvati= Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
36. Menteri Pramono Anung= Menteri Setkab
37. Zainudin Amali = Menteri Pemuda dan Olahraga
38. ST Burhanudin = Jaksa Agung
(TribunWow.com/Ifa Nabila)