Breaking News:

Tips Kesehatan

Sembilan Jenis Sakit Kepala yang Bisa Melanda Anda, Pelajari untuk Lakukan Pencegahan

Berikut beberapa jenis sakit kepala yang bisa Anda alami. Pelajari selengkapnya untuk hindari rasa sakit kepala terus menerus.

Penulis: AmirulNisa
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Medicalnewstoday.com
Ilustrasi sakit kepala. Berikut beberapa jenis sakit kepala yang bisa Anda alami. Pelajari selengkapnya untuk hindari rasa sakit kepala terus menerus. 

TRIBUNWOW.COM - Sakit kepala memiliki beberapa jenis yang berbeda-beda dan tentu saja dengan penyebab yang berbeda.

Beberapa rasa sakit kepala akan membuat Anda merasa tidak nyaman seperti berdenyut dan menganggu aktivitas.

Dikutip TribunWow.com dari laman healthline.com, Rabu (23/10/2019), rasa sakit kepala memang selalu diidentikkan dengan nyeri diseluruh bagian kepala.

Namun sakit kepala tentunya memiliki durasi, intensitas dan penyebab yang berbeda.

 

Hati-hati saat Alami Sakit Kepala Sebelah atau Migrain, Berikut Lima Cara Mengobati dengan Mudah

Dari itu lah ada beberapa variasi jenis sakit kepala yang bisa menimpa semua orang.

Selain itu dalam beberapa kasus, sakit kepala perlu mendapat perhatian yang lebih secara medis.

Hal itu dikarenakan adanya kemungkinan munculkanya penyakit lain.

Berikut beberapa jenis sakit kepala yang mungkin Anda alami.

1. Sakit kepala karena tegang

Sakit kepala karena tegang, mungkin akan Anda rasakan seperti ada sensasi tumpul dan pegal di seluruh kepala.

Rasa sakit kepala karena tegang tidak akan berasa berdenyut atau rasa nyeri pada otot bahu dimungkinkan tidak terjadi.

Siapa pun dapat mengalami sakit kepala karena tegang, dan terjadi karena rasa stres.

Untuk meredakan sakit kepala tersebut, Anda hanya perlu mengonsumsi obat pereda nyeri.

Namun bila rasa sakit kepala karena tegang menjadi kronis, Anda sangat disarankan untuk menyelesaikan masalah utama yang terjadi.

Seperti mengurangi penyebab stres dan penyebab Anda selalu merasa tegang.

Turunkan Berat Badan dengan Kebiasaan Baik, Atur Pola Makan dan Gaya Hidup

2. Sakit kepala cluster

Sakit kepala cluster ditandai dengan rasa terbakar yang hebat dan menusuk.

Rasa sakit itu terjadi di sekitar atau di belakang satu mata, pada satu sisi wajah dan hanya sesekali terjadi.

Terkadang Anda juga akan mengalami bengkak, kemerahan-merahan, dan keringat berlebih di sisi yang terasa sakit.

Hidung tersumbat dan mata seperti tersobek juga sering terjadi pada sisi yang sama pada bagian yang sakit.

Rasa sakit kepala tersebut bisa terjadi selama 15 menit hingga tiga jam lamanya.

Bahlan beberapa orang bisa mengalami rasa sakit itu selama lebih dari sehari.

Selain itu biasanya setelah mengalami satu sakit kepala cluster membaik, maka akan muncul lagi pada sisi yang berbeda di bagian kepala Anda.

Hingga kini dokter masih belum mengetahui pasti penyebab dari sakit kepala cluster.

Namun untuk obat, para dokter merekomendasikan terapi oksigen, suatriptan atau melakukan anestesi lokal untuk hilangkan rasa sakit.

3. Migrain

Nyeri migrain adalah denyut yang intens di dalam kepala Anda.

Nyeri ini bisa berlangsung berhari-hari dan membuat Anda membatasi kemampuan Anda untuk melakukan rutinitas harian Anda.

Migrain berdenyut dan biasanya hanya terjadi di satu sisi.

Orang dengan sakit kepala migrain seringkali sensitif terhadap cahaya dan suara, serta mual dan muntah juga biasanya terjadi.

Beberapa migrain didahului oleh gangguan penglihatan.

Serangan migrain dapat dikaitkan dengan kondisi sistem saraf lainnya.

Bagi Anda para wanita perlu berhati-hati karena memiliki resiko tiga kali lebih mungkinterserang migrain.

Orang dengan gangguan stres pascatrauma juga memiliki peningkatan risiko serangan migrain.

Faktor lingkungan tertentu, seperti gangguan tidur, dehidrasi, melewatkan makan, beberapa makanan, fluktuasi hormon, dan paparan bahan kimia juga menjadi pemicu migrain yang umum.

Turunkan Berat Badan dengan Cepat, Lakukan Diet Sehat dengan Pola 5:2

4. Alergi atau sakit kepala sinus

Sakit kepala kadang-kadang terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi.

Rasa sakit dari sakit kepala ini sering terfokus di daerah sinus Anda dan di depan kepala.

Sakit kepala migrain umumnya salah didiagnosis sebagai sakit kepala karena sinus.

Bahkan, hingga 90 persen dari "sakit kepala sinus" sebenarnya adalah migrain.
Orang yang memiliki alergi musiman kronis atau sinusitis rentan terhadap sakit kepala jenis ini.

Sakit kepala sinus dapat diobati dengan menipiskan lendir yang menumpuk dan menyebabkan tekanan sinus.

Semprotan steroid hidung, dekongestan OTC seperti fenilefrin (Sudafed PE), atau antihistamin seperti cetirizine (Zyrtec D Allergy + Congestion) dapat membantu mengatasi hal ini.

Sakit kepala sinus juga bisa menjadi gejala infeksi sinus.

Dalam kasus ini, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk membersihkan infeksi dan meredakan sakit kepala dan gejala lainnya.

5. Sakit kepala hormon

Wanita umumnya mengalami sakit kepala yang terkait dengan fluktuasi hormon.
Fluktuasi hormon dapat terjadi saat menstruasi, konsumsi pil KB, dan kehamilan.

Tiga hal tersebut mempengaruhi estrogen Anda, yang dapat menyebabkan sakit kepala.

Sakit kepala yang terkait secara spesifik dengan siklus menstruasi juga dikenal sebagai migrain menstruasi.

Ini dapat terjadi tepat sebelum, selama, atau setelah menstruasi, serta saat ovulasi.

Obat pereda nyeri OTC seperti naproxen (Aleve) atau obat resep seperti frovatripan (Frova) dapat bekerja untuk mengendalikan rasa sakit tersebut.

6. Sakit kepala kafein

Kafein memengaruhi aliran darah ke otak Anda.

Memiliki terlalu banyak kandungan kafein dapat membuat Anda sakit kepala

Ketika terbiasa memberikan otak asupan sejumlah kafein, stimulan setiap hari, mungkin Anda akan mengalami sakit kepala bila tidak mengembalikannya seperti normal kembali.

Rasa sakit kepala tersebut dimungkinkan karena kafein mengubah kimia di otak dan peroses tersebut membuat rasa sakit pada kepala.

Namun tidak semua orang akan mengalami sakit kepala karena kafein.

Tetapi menjaga asupan kafein Anda pada tingkat yang stabil dan masuk akal dapat mencegah rasa sakit kepala.

Turunkan Berat Badan dengan Sehat, Jalani Diet Teh Hijau Terbukti Luruhkan Lemak pada Tubuh

7. Sakit kepala saat bekerja

Sakit kepala terjadi dengan cepat setelah periode aktivitas fisik yang intens.

Mengangkat beban, berlari, dan hubungan seksual adalah pemicu umum untuk sakit kepala saat berolahraga.

Diperkirakan bahwa kegiatan ini menyebabkan peningkatan aliran darah ke tengkorak, yang dapat menyebabkan sakit kepala berdenyut di kedua sisi kepala Anda.

Sakit kepala saat bekerja tidak akan bertahan terlalu lama.

Jenis sakit kepala ini biasanya sembuh dalam beberapa menit atau beberapa jam.

Obat yang dapat menghilangkan rasa sakit yaitu analgesik, seperti aspirin dan ibuprofen (Advil).

Jika Anda mengalami sakit kepala saat bekerja, pastikan untuk mengunjungi dokter.

Dalam beberapa kasus, sakit kepala tersebut dapat menjadi tanda dari kondisi pengobatan serius yang mendasarinya.

8. Sakit kepala hipertensi

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala, dan hal tersebut menjadi semacam tanda keadaan darurat.
Sakit kepala ini terjadi ketika tekanan darah Anda menjadi sangat tinggi.

Sakit kepala hipertensi biasanya akan terjadi di kedua sisi kepala Anda dan biasanya lebih buruk bila disertai dengan aktivitas apa pun.

Anda juga mungkin mengalami perubahan dalam penglihatan, mati rasa atau kesemutan, mimisan, nyeri dada, atau sesak napas.

Jika merasa mengalami sakit kepala hipertensi, Anda harus segera mencari bantuan medis.

Jenis sakit kepala ini biasanya hilang segera setelah tekanan darah terkendali dan menjadi normal.

9. Rebound sakit kepala

Sakit kepala yang timbul kembali biasanya disebabkan karena konsumsi obat pereda rasa sakit yang terlalu sering.

Karena terjadi berulang, rasa sakit kepala bisa sangat menyiksa Anda melebihi rasa sakit kepala lainnya.

Anda mungkin lebih rentan terpapar sakit kepala jenis ini jika sering menggunakan penghilang rasa sakit OTC.

Sakit kepala yang muncul kembali setiap obat OTC seperti asetaminofen, ibuprofen, aspirin, dan naproxen digunakan lebih dari 15 hari dalam sebulan.

Satu-satunya pengobatan untuk sakit kepala yang muncul kembali adalah menyapih diri sendiri dari obat yang sering dikonsumsi.

Meskipun rasa sakitnya mungkin memburuk pada awalnya, rasa sakitnya akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari.

(TribunWow.com/Ami)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sakit kepalaMigrainHipertensi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved