Kabinet Jokowi
Dahnil Anzar Jelaskan Alasan Prabowo Berkoalisi dengan Jokowi, Ingin Berkontribusi untuk Bangsa
Dahnil Anzar tegaskan bahwa Prabowo Subianto tidak pernah meminta jatah menteri dalam kabinet kerja Jokowi. Prabowo hanya berikan dua gagasan utama.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan penjelasan di balik rekonsiliasi yang dilakukan Prabowo dengan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dahnil Anzar menjelaskan bahwa Prabowo Subianto ingin tetap memberikan kontribusi pada bangsa Indonesia dalam bentuk apapun.
Penjelasan itu disampaikan Dahnil Anzar pada acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di tvOne.
Pada acara tersebut Dahnil Anzar menjelaskan mengenai jalan politik yang ditempuh Prabowo Subianto.
• Gerindra Gabung Pemerintah, Edhy Prabowo Mengaku Belum Dengar Langsung Ada Pendukung Kecewa
"Saya ingin jelaskan pertama adalah, politik yang dikedepankan Pak Prabowo dan Partai Gerindra tentu adalah politik gagasan," ucap Dahnil Azhar, dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (22/10/2019).
Dahnil Anzar juga menyebut setelah semua perjuangan untuk menjadi presiden ditempuh, Prabowo Subianto memutuskan melakukan rekonsiliasi.
Bahkan Prabowo Subianto mulai bertemu dengan beberapa tokoh politik dari berbagai partai koalisi Jokowi.
"Ketika kompetisi sudah selesai, MK sudah memutuskan keputusannya, kemudian ada komunikasi politik di antara partai koalisi adil dan makmur," ucap Dahnil Anzar.
"Dan ada komunikasi politik dalam rangka rekonsiliasi politik dengan koalisi Pak Jokowi," tambahnya.
Rekonsiliasi yang dilakukan Prabowo Subianto disebut sebagai cara untuk tetap berkontribusi pada bangsa Indonesia.
Dahnil Anzar pun menyebut sedari awal Prabowo Subianto mencalonkan diri sebagai presiden hanya untuk memberikan kontribusi pada Indonesia.
"Ketika kompetisi beliau tentu tujuan utmanya adalah ingin berkontribusi untuk bangsa dan negara di posisi sebagai presiden," jelas Dahnil Anzar.
Namun pada usaha yang pertama, Prabowo Subianto mengalami kegagalan.
Sehingga Prabowo Subianto mencari cara lain untuk memberikan kontribusi pada bangsa.
• Perjalanan Politik Prabowo Subianto, Kalah di Pilpres hingga Jadi Menhan Jokowi
Untuk tujuannya itu, Prabowo Subianto disebut memiliki dua cara untuk berkontribusi.
"Kemudian beliau kalah dan dikalahkan, kemudian harus masuk pada upaya berkontribusi pada bangsa dan negara, baik itu sebagai mitra kritis yaitu oposisi," ucap Dahnil Anzar.
Cara lain yang mungkin dilakukan Prabowo Subianto yaitu dengan ikut menjadi mitra Jokowi di dalam pemerintahan.
"Maupun sebagai mitra internal pemerintah atau masuk bersama-sama mengelola pemerintahan," tambahnya.
Hal itu disebut sebagai salah satu pendekatan gagasan yang dilakukan oleh Prabowo Subianto untuk bangsa Indonesia.
Sehingga ia ingin mengambil peran pengembangan Indonesia menjadi lebih baik.
"Beliau masuk dengan pendekatan gagasan apa yang menjadi konsen Pak Prabowo selama ini terhadap pembangunan Indonesia," jelas Dahnil Anzar.
Dahnil Anzar juga menjelaskan mengenai berbagai perbincangan yang dilakukan Prabowo Subianto dengan beberapa tokoh partai politik.
• Soal Rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi, Haris Azhar Singgung Pertemuan di MRT dan Makan Nasi Goreng
Ia menyebut bahwa Prabowo Subianto banyak membicarakan permasalah ekonomi yang mungkin akan melanda Indonesia.
"Ketika bertemu dengan Bu Megawati, dengan tokoh-tokoh lainnya termasuk dengan Pak Jokowi, pertama kali yang beliau sampaikan adalah beberapa tantangan yang akan Beliau hadapi dalam waktu ke depan," ujar Dahnil Anzar.
Selain itu pada setiap pertemuan, Prabowo Subianto juga selalu memberikan dua buah gagasan mengenai dua masalah yang akan dihadapi Indonesia.
Dua gagasan itu disampaikannya secara langsung pada Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Yang satu adalah tentang dorongan besar ekonomi Indonesia, yang satu lagi terkait jalan untuk menyelesaikan masalah Papua. Nah itu disampaikan sebagai gagasan dan perhatian Beliau," ujar Dahnil Anzar.
Dari penjelasan tersebut, Dahnil Anzar membantah adanya permintaan dari Prabowo Subianto untuk dijadikan menteri.
"Selalu ini yang dibicarakan, tidak satupun pembicaraan Pak Prabowo kepada tokoh-tokoh tersebut terkait dengan minta jabatan kabinet, minta menteri dan sebagainya," jelas Dahnil Anzar.
Ia juga menyebut bahwa pihaknya memberikan wewenang pada Jokowi untuk menggunakan bantuan Partai Gerindra dengan berbagai cara.
Dahnil Anzar mengaku Partai Gerindra siap untuk menjadi oposisi maupun berkoalisi.
Lihat video pada menit ke-2:56:
(TribunWow.com/Ami)
