Kabinet Jokowi
Tetap di Oposisi, PKS Akui Pernah Ditawari Masuk Koalisi oleh Parpol hingga Orang Terdekat Jokowi
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid menyebut pihaknya pernah mendapat tawaran bergabung dalam koalisi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid menyebut pihaknya pernah mendapat tawaran bergabung dalam koalisi.
Hidayat Nur Wahid menyatakan bahwa tawaran tersebut diberikan oleh dua oknum yang tak dapat ia sebutkan namanya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Hidayat Nur Wahid dalam acara 'FAKTA' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (21/01/2019).
Hidayat mengungkapkan, pihaknya mendapat tawaran tersebut secara langsung maupun tidak langsung.
• Soal Prabowo Jadi Menteri, PDIP Maklumi Banyak yang Menolak: Kami yang Berkeringat, Dia yang Nikmati
• Wishnutama, Erick Thohir, dan Nadiem Makarim: 3 Calon Menteri Muda yang Diharapkan Bawa Perubahan
"Kalau secara langsung juga pernah (dapat tawaran), secara tidak langsung juga pernah, tapi tawarannya berbeda-beda," kata Hidayat.
Menurutnya, kala itu PKS mendapat tawaran dari partai politik (parpol) pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau secara langsung, menawarkan langsung saja gabung, tapi ini (yang menawarkan) adalah kawan-kawan di partai pendukung beliau (Jokowi)," ucap Hidayat.
Bahkan, tak hanya dari parpol, PKS disebut Hidayat juga mendapat tawaran masuk koalisi oleh orang terdekat Jokowi.
"Tapi ada orang yang sangat dekat dengan lingkaran Pak Jokowi yang kemudian mengundang untuk bertemu," ungkapnya.
Hidayat mengaku tawaran pertemuan tersebut disampaikan kepada politisi PKS, Sohibul Iman, dan kepada dirinya.
"Bertemu untuk apa yang dibicarakan tentu setelah adanya pertemuan, tapi itu ada yang menghubungi langsung ke Pak Sohibul Iman, ada yang menghubungi langsung ke saya," kata Hidayat.
Namun, Hidayat enggan membocorkan siapa orang yang ia maksud.
"Ada dua tokoh berbeda yang saya tidak bisa sebut namanya," kata dia.
Meskipun begitu, Hidayat mengaku belum mengetahui pasti apa hal yang ingin dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
"Tapi pertemuan sendiri memang bisa saja hanya pertemuan, tapi bisa juga diperepsikan ke publik bahwa ini ada deal untuk masuk koalisi, ini PKS minta kursi menteri," kaya Hidayat.