Menkopolhukam Wiranto Diserang
Sebut Penusuk Wiranto Bukan Teroris Biasa, Hermawan Sulistyo: Mereka Membunuh untuk Masuk Surga
Hermawan Sulistyo sebut penusuk Wiranto bukan teroris yang biasa membenci AS, namun untuk membunuh thoghut agar masuk surga, ini alasannya.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Dia mau bunuh orang, bunuh thoghut supaya masuk surga," kata Hermawan.
• Soal Mengapa Wiranto Jadi Sasaran Penusukan Teroris, Ali Ngabalin Bongkar Fakta Ini di ILC
"Nah karena dia enggak mau masuk surga sendirian, diajaklah istrinya, diajaklah anaknya, sekarang," imbuhnya.
Hermawan menyebut anak-anak teroris terlalu polos sehingga mau menuruti perintah orangtuanya untuk membawa bom dengan iming-iming surga.
"Sekarang bayangkan Bang Karni, kalau anak umur 10 tahun kasih perang-perangan pistol-pistolan saja senang, apalagi dikasih bom, bom beneran," kata Hermawan.
"Ini bukan lone wolf loh, kalau lone wolf tetap, sasarannya Amerika, sasarannya tetap kapitalisme," tegasnya.
"Tapi ini membunuh thoghut supaya masuk surga, gitu loh."
Maka dari itu, Hermawan ingin agar kasus ini lebih dikaji mendalam agar bisa memahami perbedaan jenis-jenis teroris dan bisa lebih waspada.
Berikut video lengkapnya (menit ke-5.26):
• RSPAD Gatot Soebroto Tak Hadiri ILC, Hermawan Sulistyo: Dokter Pak Wiranto Memang Tak Boleh Umumkan
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (16/10/2019), pengamat terorisme Al Chaidar sependapat dengan pihak kepolisian bahwa penusuk Wiranto terkait dengan jaringan teroris.
Chaidar meyakini penusuk Wiranto adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dengan melihat ciri-cirinya.
“Kemungkinan memang kelompok JAD, kelompok yang berafiliasi dengan ISIS," ujar Chaidar.
"Kalau dilihat dari senjatanya pakai pisau, pakai domestic weapon, ciri ISIS. Pakai golok, senjata tajam, pisau dapur. Cara seperti ini sudah diperintahkan mereka 4 tahun lalu,” sambungnya.
Berbeda dari Hermawan, Chaidar memandang keterlibatan keluarga dalam aksi teroris malah merujuk pada jenis terorisme umum terjadi.
"Ciri kedua, suami istri. Kami menyebutnya itu family terrorism," ujar Chaidar.
Chaidar juga mengungkap soal Wiranto yang menjadi sasaran.
Chaidar menduga teroris menganggap Wiranto sebagai musuh bersama.
“Profil Wiranto dianggap public enemy, sering muncul," kata Chaidar.
(TribunWow.com/Ifa Nabila)