Menkopolhukam Wiranto Diserang
Kesal Penusukan Wiranto Dihubungkan dengan PKS, Tengku Zulkarnain Ungkap Bukti Tuduhan di Ponselnya
Ustaz Teuku Zulkarnain merasa kesal dengan adanya kabar-kabar yang menghubungkan kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto dengan Mathla'ul Anwar.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Penceramah Ustaz Teuku Zulkarnain merasa kesal dengan adanya kabar-kabar yang menghubungkan kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto dengan organisasi masyarakat Mathla'ul Anwar.
Bahkan, Tengku Zulkarnain merasa kesal lantaran mendengar kasus tersebut sempat dihubungkan pula dengan partai PKS.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, penusukan Wiranto terjadi setelah sang menteri meresmikan Universitas Mathla'ul Anwar di Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten.
• Nilai Kasus Wiranto Mengambang, Tengku Zulkarnaen Protes pada BIN: Orang Berbahaya Ya Harus Dipantau
Dilansir oleh TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (16/10/2019), Tengku Zulkarnain merasa kabar kasus penusukan Wiranto berkembang secara liar.
"Jangan biarkan kasus ini liar, dan kita merasakan benar bahwa ada yang bilang ini skenario, ada yang bilang ini betul," kata Tengku Zulkanaen.
Lantas, Tengku Zulkarnaen menjelaskan posisinya sebagai pengurus di Mathla'ul Anwar.
"Ada yang mengkaitkannya dengan Mathla'ul Anwar, saya tuh 30 tahun mengabdi berkarya di Mathla'ul Anwar."
"Pernah jadi pengurus besar dan sekarang wakil majelis fatwa Mathla'ul Anwar," katanya.
Lantas, ia membeberkan tuduhan-tuduhan itu beredar.
Bahkan, PKS juga sempat dituduh ada kaitannya dengan penusukan Wiranto lantaran dirinya menjadi bagian dari Mathlaul Anwar.
"Saya punya bukti Twitter mengatakan ini Mathla'ul Anwar ini dipimpin oleh orang PKS, wah berarti radikal," lanjut Tengku Zulkarnain.
"Apalagi ada Tengku Zulkarnain 30 tahun. Itu discreenshot di Twitter-twitter itu," imbuhnya.
• Sebut Penusuk Wiranto Bukan Teroris Biasa, Hermawan Sulistyo: Mereka Membunuh untuk Masuk Surga
Tengku Zulkarnaen merasa tuduhan itu tak berdasar.
Padahal, Wiranto sendiri merupakan bagian penting dari Mathla'ul Anwar.
"Padahal Pak Wiranto ini Ketua Dewan Penasehat Mathlaul Anwar 15 tahunn, makanya Beliau meresmikan Gedung Mathla'ul Anwar. Biasa kami mengundang Beliau karena Beliau sampai saat ini masih Ketua Dewan Penasehat Mathlaul Anwar," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa Mathla'ul Anwar merupakan ormas Islam yang sudah berdiri di Indonesia sejak lama.
"Mathlaul Anwar ini ormas Islam yang berdiri 1916 di Mennes, empat tahun lebih muda dari Muhammadiyah, 10 tahun lebih tua dari Nahdatul Ulama," katanya.
Namun, Tengku Zulkarnain merasa kecewa lantaran polisi dianggap tidak memberikan penjelasan terkait kasus penusukan itu.

Sehingga, banyak dugaan-dugaan tak berdasar di masyarakat.
"Nah kalau dibilang darah palsu, ada yang bilang betul tadi ususnya dipotong, iya bukan dari pihak polisi, bukan dari pihak berwenang."
"Kami sendiri Fuad Sauki itu kader Mathlaul Anwar yang mengawal Pak Wiranto itu ikut terluka."
"Sehingga kami yakin ada penikaman itu penusukan itu ada, kenapa tidak diumumkan oleh pihak yang berwenang supaya tidak simpang siur," kritik Tengku Zulkarnain.
Lihat videonya mulai menit ke-3:27:
• Soal Wiranto Tak Berdarah, Hermawan Sulistyo: Mahasiswa Saya Ditusuk saat Demo Bisa Lari ke RS
Tak hanya simpang siur dalam perihal penyebab penusukan, kondisi terkini Wiranto kini juga belum jelas.
"Yang kedua setelah terjadi penusukan, makin simpang siur, tadi Pak Sulistyo bilang yang berhak memberi tau keadaan pasien itu dokter, sedangkan dokter tidak bisa memberi tahu tanpa izin pasien sehingga akhirnya kan keadaan Pak Wiranto sekarang," ucap dia.
Bagi Tengku Zulkarnaen, berita-berita soal kondisi terkini Wiranto juga masih simpang siur.
"Katanya tidak ada darahnya, ada yang mengatakan darahnya keluar 3,5 liter, padahal darah manusia paling banyak maksimal hanya enam liter," ucapnya.
Ia menyayangkan dengan ungkapan Hermawan Sulistyo yang turut hadir sempat menjelaskan kondisi Pak Wiranto.
• RSPAD Gatot Soebroto Tak Hadiri ILC, Hermawan Sulistyo: Dokter Pak Wiranto Memang Tak Boleh Umumkan
Padahal, kondisi Pak Wiranto hanya bisa diungkapkan secara resmi oleh kepolisian atau dokter.
"Ini kan simpang siur tidak ada keterangan yang pasti tentang Pak Wiranto ini, kenyataanya tadi Pak Sulistyo dokter bukan, polisi bukan, tapi dia bilang Pak Wiranto ususnya dipotong 40 atau 30 cm."
"Katanya yang berhak dokter ngasih tau, yang berhak beri tahu polisi, ternyata polisi enggak memberitahu, dokter enggak memberitahu, Pak Sulistyo memberitahu usus Pak Wiranto dipotong 30 cm atau 40 cm," protes Tengku Zulkarnain
Lantas, ia turut memberikan saran kepada kepolisian agar polisi memberitahukan keadaaan Wiranto secara jelas agar tidak simpang siur.
"Nyatanya berita-berita ini terus berkembang juga, kenapa tidak polisi yang ngomong berdasarkan rekam jejak yang dibuat oleh Dokter, ini rekam jejak Pak Wiranto gini-gini sehingga tidak liar," ungkapnya.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)