Terkini Nasional
Di Mata Najwa, Arteria Dahlan Sempat Tunjukkan Data Korupsi, Ternyata Karya Anggota KPK Gadungan?
Arteria Dahlan sempat menunjukkan sebuah data dari Madun, mantan narapidana yang pernah memeras orang dengan mengaku sebagai anggota KPK gadungan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan menjadi sorotan publik setelah menjadi bintang tamu dalam acara 'Mata Najwa', Rabu (9/10/2019).
Dalam acara itu, Arteria Dahlan sempat menunjukkan sebuah data yang berasal dari Madun, mantan narapidana yang pernah memeras orang dengan mengaku sebagai anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebuah video yang menunjukkan pengakuan Madun viral di media sosial.
Dikutip TribunWow.com, video pengakuan tersebut diunggah oleh akun Instagram @najwashihab, Senin (14/10/2019).

• Tindakannya Banyak Dikecam, Profil Arteria Dahlan di Wikipedia Sempat Diedit oleh Netizen
• Megawati Didesak Minta Maaf kepada Emil Salim, Arteria Dahlan: Tanggung Jawab Pribadi Saya
Dalam video berdurasi 1 menit 32 detik itu, Madun mengaku masih merasa sakit hati karena pernah dipenjarakan oleh KPK selama 1 tahun 8 bulan.
Madun merupakan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Penyelamat Harta Negara.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @najwashihab itu, terlihat cuplikan saat Arteria Dahlan menunjukkan data yang dibuat oleh Madun.
Bahkan, dalam acara Mata Najwa itu Arteria Dahlan sempat meminta Madun untuk naik ke panggung, namun digagalkan oleh Najwa Shihab selaku pembawa acara.
Madun mengaku terkejut Arteria Dahlan menunjukkan data terkait KPK yang dibuatnya.
"Setelah dipelajari Pak Arteria, saya juga enggak begitu paham tiba-tiba semalam nongol di acara (Mata) Najwa itu," kata Madun.
Secara tegas ia mengklaim data itu adalah hasil karyanya.
"(Data) itu dari saya," kata Madun.
Madun dipenjarakan oleh lembaga antirasuah itu setelah ketahuan memeras pejabat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia (PDT).
Setelah bebas dari penjara, Madun selalu berusaha melaporkan KPK ke kepolisian dan kejaksaan.
Madun mengaku masih merasa kesal dan sakit hati kepada KPK yang pernah memenjarakannya.
Menurutnya, banyak permasalahan di KPK yang tidak diketahui oleh banyak orang.
"Saya rasa kalau bicara sakit hati manusiawi, di sisi lain ada sakit hati, memang banyak masalah di KPK itu," ujar Madun.
• Arteria Dahlan Enggan Meminta Maaf pada Emil Salim dan Mohon sang Ekonom Menarik Kata-katanya
• 3 Pernyataan Arteria Dahlan yang Dibantah dan Diklarifikasi Langsung oleh KPK, Apa Saja?
Ia mengaku berharap laporan korupsi di internal KPK yang dibuatnya itu segera ditindaklanjuti.
"Kita berharapnya semua laporan itu harus ditindaklanjuti," ucap Madun.
Ia menyatakan terdapat dugaan korupsi sebesar Rp 10 triliun di berbagai kementerian dan lembaga di Indonesia.
Madun menduga adanya tindakan korupsi itu setelah ia mengumpulkan anggaran iklan di berbagai institusi pemerintah.
Namun, saat ditanya seberapa kuat bukti yang dimilikinya, Madun tak dapat menunjukkan secara lengkap.
Setiap laporannya di kepolisian dan kejaksaan pun bahkan sering terabaikan karena ia tak mampu memberikan bukti kuat atas tudingan yang ia buat.
Video yang diunggah akun Instagram @najwashihab itu pun disukai oleh lebih dari 1 juta warganet.
Dalam caption-nya, akun @najwashihab menuliskan data yang ditunjukkan Arteria Dahlan dalam acara itu berasal dari anggota KPK gadungan.
Akun tersebut juga menyinggung terkait orang yang diminta Arteria Dahlan untuk maju ke panggung Mata Najwa, yang tak lain adalah Madun.
"Data Arteria Dahlan di Mata Najwa dari KPK Gadungan
Saat LIVE @matanajwa Ragu-Ragu Perpu, Arteria Dahlan sempat menunjuk satu orang di bangku penonton studio dan memintanya naik panggung.Siapa orang itu? Tim@narasinewsroom menemukan fakta ini," tulis akun @najwashihab dalam caption-nya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)