Petugas SPBU Dibunuh
Petugas SPBU yang Dikenal Pendiam Dibunuh Preman karena Tolak Beri Uang, Lihat Video Evakuasinya
Seorang petugas jaga malam SPBU bernama Tumin (50) menjadi korban pembunuhan oleh tetangganya. Ini video evakuasinya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Seorang petugas jaga malam SPBU Jambearum, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur bernama Tumin (50) menjadi korban pembunuhan oleh tetangganya seorang preman bernama Iwan (30).
Petugas SPBU itu dibunuh karena tak mau memberikan uang kepada pelaku untuk memberi minuman keras.
Dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id, Jumat (11/10/2019), Kapolsek Puger AKP Ribut Budiono menuturkan bahwa pelaku memang kerap meminta uang.
• Keterangan Polisi soal Preman Bunuh Penjaga SPBU lalu Buat Pengumuman: Siapkan Pedang Ditutupi Daun
Biasanya korban akan memberikan uang Rp 50 ribu untuk pelaku.
Namun saat itu tidak ada yang bisa ia berikan kepada pelaku.
"Beberapa kali tersangka ini minta uang, dan korban memberinya. Biasanya Rp 50.000 untuk beli minuman keras. Nah, beberapa kali pelaku ini minumnya di dekat SPBU yang dijaga korban," ujar Ribut.
Korban lantas meninggal seusai disabet pelaku menggunakan senjata yang ia persiapkan sebelumnya.
Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube Lintas iNews, Kamis (10/10/2019), sebuah rekaman amatir memperlihatkan saat jasad korban diavakuasi.
Dalam video itu tampak korban tergeletak di pintu masuk ruangan SPBU.
Tak ada benda apa pun dalam ruangan itu.
Hal ini karena SPBU Jambearum sudah satu tahun terakhir tidak beroperasi.
SPBU itu masih dalam tahap perbaikan, dan rencananya bulan November nanti akan dioperasikan.
Sejumlah warga juga ramai menyaksikan proses evakuasi korban.

Korban sendiri bersimbah darah di bagian leher bahkan nyaris putus.
Ia diketahui ditebas dengan senjata tajam lima kali oleh pelaku.
Jasa korban pun dibawa oleh pihak kepolisian untuk dilakukan otopsi.
Hingga pada siang Rabu (9/10/2019) korban telah dimakamkan di pemakaman sekitar tempat tinggalnya.
Korban diketahui sebagai orang yang pendiam.
Didik, rekan kerja Tumin mengaku kaget dengan tewasnya Tumin.
"Pak Tumin itu orangnya diam, tidak banyak bicara. Juga tidak pernah cerita ada masalah," ujar Didik, dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id, Rabu (9/10/2019).
"Makanya kaget ada kejadian begini. Apalagi juga ada keponakannya yang kerja di sini, baik sama keponakannya itu," ujar Didik.
Pelaku Bunuh Korban dan Umumkan di Masjid
Diketahui, seusai membunuh, pelaku lantas berjalan ke masjid dusun Krajan, Desa Jambearum, yang berjarak satu kilometer dari lokasi pembunuhan.
Pelaku turut membawa senjata yang dipakainya untuk membunuh korban.
Setibanya di masjid, pelaku menyuci senjata yang digunakannya dari darah korban.
Seusai membersihkan sejatanya, pelaku lantas mengumumkan melalui speaker masjid.
• Setelah Membunuh Petugas SPBU, Preman Ini Umumkan Lewat Speaker Masjid: Mudah-mudahan Dimaafin Allah
Pelaku mengatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
"Tersangka memberikan pengumuman perihal orang meninggal. Yang meninggal atas nama Tumin. Ya kayak pemberitahuan meninggalnya orang pada umumnya, pengumuman duka cita di masjid," ujar Kapolsek Puger AKP Ribut Budiono, Rabu (9/10/2019).
Ucapan pelaku dibeberkan oleh saksi yang mendengar ucapan pelaku, Elis.
Elis juga diketahui tetangga pelaku dan korban, dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube SBCTV Jatim Inspirasi Nusantara, yang diunggah pada Rabu (9/10/2019).
Elis menuturkan sebelum subuh, Iwan mengumumkan meninggalnya Tumin.
Dalam pengumumannya itu Iwan berdoa agar Tumin dosa-dosanya diampuni.
"Ya ke musala, shalawatan habis itu ngomong kalau Tumin meninggal, warga Jambearum Kidul. 'Mudah-mudahan dimaafin sama Allah' gitu," ujar Elis.
"Mau pas salat subuh itu pak. Kurang tahu jam berapa," tambahnya.

Elis mengira apa yang dilakukan Iwan hanya bercanda.
Disebutkannya, Iwan juga menyelipkan permintaan maaf kepada para tetangganya.
"Tak kira cuma bercanda. Habis itu minta maaf, 'Saya minta maaf sama saudara saya di Jambearum," cerita Elis menirukan ucapan Iwan.
• Keterangan Polisi soal Preman Bunuh Penjaga SPBU lalu Buat Pengumuman: Siapkan Pedang Ditutupi Daun
Setelah itu Elis menuturkan Iwan turun dari mimbar dan menabuh gendang berteriak-teriak.
Iwan lantas menuju polsek bersama warga untuk menyerahkan diri.
"Terus turun wes, main gendang. Teriak-teriak gitu terus lari ke barat menyerahkan diri ke Polsek," sebut Elis.
Lihat videonya:
Pelaku juga telah ditahan oleh pihak polisi.
Ia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang membuat hilangnya nyawa seseorang, junto Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
"Kami juncto-kan memakai Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana karena pelaku sudah membawa parang," pungkas Ribut.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)