Breaking News:

Buzzer Medsos

Dahnil Anzar Sebut Ada Faktor Ekonomi yang Picu Munculnya Buzzer: Mereka pada Nganggur Bang

Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan ada faktor ekonomi yang menyebabkan semakin bertambahnya buzzer.

Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club
Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan Buzzer muncul karena pemerintah atau para politisi miskin prestasi. 

"Dan itu kemudian memunculkan ketidakadilan," ucapnya.

Dahnil Anzar menyatakan, ketidakadilan itu memicu munculnya perlawanan buzzer-buzzer lain yang anti-pemerintah.

"Ketika ketidakdilan ini terus menerus dipertontonkan maka akan muncul perlawanan dari buzzer-buzzer yang lain yang tidak setuju dengan hal ini, kenapa?," imbuhnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, publik merasakan ketidakadilan yang diterima buzzer anti-pemerintah.

"Karena buzzer-buzzer yang pro pemerintah misalnya tidak pernah dihukum ketika mereka menebar hoaks atau mereka melakukan fitnah dan sebagainya, dan itu dirasakan oleh publik," kata Dahnil.

Di ILC, Dahnil Anzar Sebut Buzzer Cenderung Jatuhkan Oposisi: Kalau Kita Kritik Dibilang Nyinyir

Tegas Nyatakan Perbedaan Jurnalis dan Buzzer, Budi Setyarso: Mereka akan Melakukan Kroscek Dulu

"Dan publik itu merasakan sekali (buzzer pro pemerintah) bisa bebas menuduh orang taliban, menuduh orang HTI, atau yang sebagian (buzzer anti-pemerintah) misalnya menuduh PKI itu cepat ditangkap."

Dahnil Anzar menilai ada permasalahan hukum di Indonesia yang tidak tuntas.

"Ada permasalahan hukum yang tidak tuntas," ujarnya.

Dahnil Anzar lantas menyarakan kualitas percakapan publik perlu ditingkatkan untuk menekan bertambahnya buzzer.

"Oleh sebab itu, menurut saya yang harus kita lakukan hari ini adalah meninggikan kualitas percakapan publik kita supaya tidak diisi oleh buzzer, diisi oleh influencer," ungkap Dahnil Anzar.

Selain itu, menurtnya pemerintah juga perlu meningkatkan kinerja di berbagai bidang.

"Di sisi lain pemerintah gimana untuk menekan buzzer? Ya tingkatkan kinerja pemerintah, kinerja ekonominya, kinerja hukumnya supaya berkeadilan termasuk juga kinerja-kinerja yang lain," ucap dia.

"Dengan cara begini saya pikir kita bisa menekan buzzer."

Dahnil Anzar lantas menyinggung Tenaga Ahli Kantor Staff Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, yang juga menjadi narasumber dalam acara itu.

Ia menyebut Ngabalin bisa jadi menjadi Menteri Komunikasi dan Informasi RI menggantikan Rudiantara.

Halaman
123
Tags:
Dahnil Anzar SimanjuntakBuzzerIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved